TAIL SIDE #2 - WHERE AM I?

1.2K 130 15
                                    

Disclaimer: Shingeki no Kyojin is not mine. It all belongs to Isayama-Sensei.

All of the pictures i've post isn't mine to, the credits belongs to its artist.

.

.

.

[Disuatu Tempat Yang Tidak Diketahui]

Sebuah sensasi yang sangat berbeda dirasakan tubuhnya sesaat sebelum membuka dua kelopak mata dari tidurnya yang pulas. Lembut, sangat lembut sehingga membuat tubuhnya merasa nyaman untuk terus mencoba beberapa posisi tidur yang berbeda. Masih belum membuka matanya, sebuah suara kicauan burung menyapa telinganya dengan lembut, seakan memanggilnya untuk segera bangun.

Hanji membuka kedua kelopak matanya, cahaya mentari yang sangat terang langsung menyibak masuk dalam kornea mata cokelat-nya. Tangan kanannya refleks untuk menghalangi sumber cahaya yang masuk dari sisi kanan, hingga matanya mampu mengadaptasi intensitas cahaya yang masuk ke matanya. Warna yang terbaca dimatanya pertama kali saat matanya sudah bekerja dengan normal adalah putih, dominan putih.

Dia terduduk dari posisi tidurnya. Dua kelopak mata berkedip, merasa heran. Ini… adalah sebuah ruangan, ruangan serba putih, nampak sangat sangat bersih. Tak lama, suara burung itu kembali memenuhi seisi ruangan, matanya langsung mencari keberadaan burung yang berkicau tersebut namun tak mampu menemukan sumbernya, hanya saja sebuah papan tipis hitam berdiagonal sekitar 8“ dimeja lampu sebelah kirinya yang menggantikan suara kicauan tersebut. (1)

Hah, apa ini… Pikirnya… Diangkatlah papan kecil itu dengan tangan kiri Hanji, mencari sudut dan jarak yang pas agar ia dapat membacanya.

“FRI, March 9th"

“06.00 A.M.”

Begitulah Hanji membacanya… Namun, ada yang aneh… Tulisan apa ini? Ini tidak seperti tulisan yang dia kenal, hanya saja mengapa dia bisa membaca dan mengetahui makna dibalik tulisan itu yaitu Hari Jum’at Tanggal 9 Maret Jam 6 Pagi. Jenis tulisan ini lebih rapi dibanding tulisan pulau Paradis, apakah dia sudah sampai di Benua tempat kaum Marley berada? Tapi seingatnya tujuan utama ekspedisi yg mereka lakukan tidak ada tujuan untuk melintasi samudera, kalaupun itu terjadi, sudah berapa lama dia tertidur?

Rasa penasaran itu membuat arah pandangan matanya menyusuri sekeliling ruangan tersebut, dia mendapati dirinya terbaring disebuah kasur yang besar dan luar biasa empuk. Sangat jauh dibanding dengan kasur yang dia dapat dimarkas Scout Legion. Hamparan putih sepanjang matanya memandang ruangan itu kebanyakan berasal dari selimut, seprei, guling-guling dan bantal-bantal dimana dia berada.

Matanya terangkat lurus kedepan, tepat di dinding seberang kasurnya terdapat papan hitam yang berukuran lebih besar dibanding yang dipegangnya saat itu. Diagonal sekitar 32” dengan beberapa furnitur yang terletak dibawahnya. Tentu dia tidak mengerti benda apa itu semua.(2)

Pandangan mata Hanji kembali berjalan tanpa mengubah posisi duduknya diatas kasur empuk yang membuat siapa saja terlalu susah lepas dari cengkramannya saat pagi hari. Sebuah dinding terbuat dari kaca yang meneruskan cahaya mentari hingga menyinari matanya. Dinding kaca berlapis tirai transparan itu nampak seperti jendela namun berbentuk lebih seperti sebuah pintu. Dibaliknya terdapat sebuah beranda dengan beberapa pot tanaman hias yang memang disukainya.

Two Life: Two Sides of A Coin and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang