Janur kuning melambai di sebuah rumah kecil nan sederhana. Di tembok depan rumah masih tersisa hiasan bertuliskan "SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU". Di sisi lain terpampang foto besar ukuran 10R sepasang mempelai yang berbahagia.
Di depan pintu rumah itu bapak dan ibu tua sedang berpamitan dengan kedua mempelai. Nampak dari pakaian yang masih mereka kenakan. Sepasang mempelai mencium tangan bapak dan ibu tua dengan lembut, "hati-hati ya Pak di jalan," kata sang mempelai wanita dengan lembut.
Jilbab dan cadarnya menciptakan sebuah misteri kecantikan apa yang ia sembunyikan. Ada hartu karun yang perlu digali di balik sehelai kain itu.
"Ya Nak. Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Amiiiin," jawab Bapak itu dengan halus, "kamu harus tahu juga, bapak dan ibumu ini sudah menantikan cucu lho. Jadi kalian harus sering-sering. Hahahaha"
"Ah...Bapak bisa saja. Insya Allah Pak. Secepatnya," jawab mempelai pria malu-malu.
"Kalau begitu, bapak langsung ya. Itu becaknya sudah nungguin"
Kedua orang tua itu segera naik ke atas becak, "Daaaa....Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Kedua mempelai saling memanggutkan pandangan, satu sama lain. Melihat kedua orang tuanya menjauh, dan akhirnya tak terlihat lagi. Merekapun masuk ke dalam rumah. Menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat.
Sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan nampak bahagia. Wajah mereka berseri-seri. Sang lelaki dengan lembut memegang kedua tangan wanitanya. Menciumnya dengan kesyahduan. Lalu tangannya mulai bergerak ke atas, membuka kain cadar yang menutupi wajah yang hanya terlihat dua bola mata indah. Sang wanita menutup matanya. Namun tiba-tiba tangannya mencegah tangan suami tercintanya yang tengah menyingkap cadarnya.
"Mas..."
"Iya Adinda sayang"
Mereka berdua mematung.
"Astaghfirullah...maafkan Mas. Mas Lupa"
"Tidak mengapa Mas. Adinda hanya sedikit malu"
"Baiklah Adinda. Mari kita laksanakan sholat sunah dahulu. Semoga apa yang terjadi di kehidupan kita berdua penuh keberkahan"
Sepasang pengantin baru itu melaksanakan sholat sunah berjamaah yang dimulai dengan menyucikan diri dari hadast kecil.
"Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh," sang suami menengokkan kepala ke kanan. Sebagai makmum sang istripun mengikuti.
Kemudian menengokkan kepala ke kiri, "Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh".
Sampailah kini Sang Laki-laki memulai petualangan yang telah lama ia nantikan. Ia memandang lekat wajah istrinya. Dengan lembut ia mencium ubun-ubun istrinya. Sang istri menahan nafasnya. Menikmati kecupan hangat itu. Bibir suaminya ia rasakan turun, mengecup dahinya. Nafasnya tersengal. Secepat lebah terbang bibir mereka terpagut. Saling mengecup. Desah nafas beradu dalam kemesraan.
"Krriiiiiiing......Krriiiiiiiing...!!!"
Dering telpon nokia jadul memecah kenikmatan malam pertama mereka.
"Maaf, Adinda. Aku harus mengangkatnya"
Sang Istripun menganggukan kepalanya.
"Assalamu'alaikum Ya Akhii...ahlan wa sahlan bil khair"
Sang istri tersenyum tersipu. Sambil sesekali menutupkan matanya. Menikmati setiap sentuhan.
Telepon ditutup. Suami itu mematung melihat istrinya yang sedang dicandu asmara. Dia menarik nafas panjang. Menahannya sekian detik lalu menghembuskannya perlahan.
YOU ARE READING
KACER DEK! - KumpulAn CERita penDEK!
AléatoireSebuah kumpulan tulisan yang kami tidak dapat menjamin dapat menarik perhatian anda. Kamipun tidak dapat menjamin anda untuk menyukainya. Jika anda tertarik untuk membacanya kami sangat menghargai waktu yang telah anda sisihkan untuk membacanya. Nam...