Link 12 - Kesombongan [End]

530 17 5
                                    

East Wested Land
[Kota Amatzu]

7 Maret 2024
Pukul 00.44

Sudah lebih dari 30 menit, world boss masih belum bisa dikalahkan. Penyusutan pemain terus bertambah, kini masih terdapat sekitar 300 pemain yang dapat bertarung. Jumlah itu juga masih dapat berkurang seiringnya waktu.

Semua penyerang sudah pada batasnya, namun masih ada sebagaian dari mereka yang dapat bertahan. Disalah satu sudut area tersebut, Hiro masih berdiri lemas berasama  rekan-rekanya. Terlihat tidak ada satupun Ten of Chivalry yag muncul.

Kini serangan dari Moonlight Eddga berubah dari biasanya, dan juga waktu cooldown dari serangan AoE milikinya juga bertambah cepat. Hal itu membuat para pemain hanya memiliki sedikit ruang untuk bernafas.

Moonlight Eddga mengaum dengan kerasnya. Hal itu adalah tanda bahwa dia akan mengleuarkan AoE, namun sedikit berbeda dari sebelumnya. Hiro dan yang lain mencari tempat bersembunyi.

Aura gelap berkumpul menjadi satu  di kedua tangan Moolight Eddga. Kemudian dia menghempaskan kedua senjatanya ke tanah. Seketika itu, aura  gelap menyebar ke semua penjuru tempat tersebut. Dilanjutkan dengan munculnya duri-duri yang beracun kesegala arah.

Hiro dan kawan-kawanya mencoba menghindar dari serangan tersebut, namun serangan itu dapat mengjangkaunya. Akibatnya, HP Hiro berkurang hingga 30% ditambah dengan effek poison yang setiap detik mengurangan HP-nya 1%.

“Arrrgh, sialan. Kenapa harus begini?” ucap Hiro.

“Ghukk, bertahanlah Hiro. kita pasti akan menang” ujar Reinhart dari sisi lain.

Situasi semakin memburuk, semua pemian tergeletak lemas tak berdaya. Namun hal itu tidak terjadi kepada Akait yang sedari tadi hanya menonton penaklukan itu dari kejauhan.

“Hemh, sudah saatnya aku beraksi” ucapnya Sombong.

Datang dengan kecepatan angin di hapadapan Moonlight Eddga. Akait mengankat kedua pedang yang ada dipunggunnya.  Terlihat dia terhenti senjenak sembari menundukan kepalanya.

Setelah beberaps detik, dia menghilang dari semua pandangan pemain. kemudian Moonlight Eddga mengaum kesakitan karena tebasan dari Akait membentuk huruf X dan api keluar dari bekas tebasan itu.

“Sial, sudah ku duga dia akan melakukan ini? Senpai kirimkan aku Antidote. Kau masih punya kan?”

“Benar, masih ada dua buah Antidote. Maaf semuanya mungkin hanya aku dan Hiro yang akan maju” ucap Reinhart lewat Voice Massage.

“Kalahkan dia Oni-chan, kau pasti bisa” seru Yuuki.

Setelah meminum Antidote, Hiro dan Reinhart dapat pulih dari efek poison. Tidak hanya mereka berdua, namun ada juga beberapa player yang masih memiliki stok penawar racun itu.

Jumlah pemain yang dapat berdiri tidak lebih dari 10 orang. Mulai dari penyihir, support, fighter, dan lainnya.

“Kurasa ini waktu yang tepat, bukankah begitu Senpai?”

“Yeah kau benar. Mari kita lakukan” seru Reinhart.

Akait kembali terlihat, sekarang dia berdiri tegak dihadapan Moonlight Eddga. Dari kejauhan, nampak dia tengah membukan inventory miliknya. Setekah itu, dia mengganti senjata miliknya ke pedang satu tangan(One-Handed Sword).

(Sepertinya dia memang berniat untuk membunuh World Boss itu sendirian, apa dia memamng mengincar God Arc?)Gumam Hiro dalam benaknya.

Sekarang Hiro dan Reinhart berlari menuju Moonlight Eddga, bersama dengan beberapa pemain yang juga masih dapat bergerak. Setibanya di hadapan Moonlight Eddga, mereka semua terdiam sejenak. Seketika itu, suasana berubah menjadi hening tanpa ada suara.

Myth of Ragnarok: Project [Linker]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang