"yeera! sumpah kangen gue hahaha"
Hanna tiba-tiba teriak dan berlari kearahku ketika aku baru saja melangkahkan kaki kananku di kelas."gila yeer, ko sakit nambah gendut aja sih?" Lanjut Jinra ikut menghampiriku, aku memandang sinis kearahnya.
"Enak aja lu," jawabku setelah Hanna melepas pelukannya.
"alay banget lo para betina, baru juga 4 hari kaga ketemu," tiba-tiba Hans, si ketua kelas menyeletuk, membuat aku, Hanna dan Jinra kompak meneriakinya 'sirik'.
***
Bel istirahat mulai berbunyi, membuat semua siswa maupun siswi berhamburan untuk pergi ke kantin.
"ngantin ga?" tanyaku sambil membereskan buku-buku pelajaran.
"Gaaaaas lah" kata Jinra, tapi Hana membantah "skip dulu sabi kali, gue pengen liat doi gue lagi main basket,"
"Beli jajanan aja kalau gitu, makannya di lapangan indoor. Gimana?" Usulku, Jinra dan Hanna dengan kompak menganggukan kepala.
Setelahnya kita bertiga pergi ke kantin.
***
( lapangan indoor )
Aku menusukan sedotan ke minumanku, dan menyimpan makanan ringanku di kursi depanku, sama halnya dengan Jinra dan Hanna.
"Demi apa sih Jojo ganteng banget woy, bengek gue," ucap Jinra tiba-tiba, aku mulai menyuapi makananku kedalam mulut sambil memerhatikan permainan.
"HEH sialan itu doi gue disenggol anjir," Berbeda dengan Jinra yang menikmati pemandangan indah, Hanna malah emosi sendiri karena melihat Danial yang jatuh.
"Ra, itu Saga ganteng gitu gamau lo embat aja apa?" Tanya Jinra kepadaku, aku mengangguk-ngangguk sambil memerhatikan orang yang baru saja disebut oleh Jinra.
Sebenarnya aku kenal dengan Saga, saat aku kelas 10 dan Saga kelas 11, dia mengantarkan mamanya arisan yang kebetulan diadakan dirumahku, saat itu aku dan Saga berkenalan. Itu pun untuk pertama dan terakhir kali nya aku berinteraksi dengan Saga.
"Leh ugha, ganteng ya dia. Baru nyadar deh gue," jawabku sambil tersenyum kearahnya, tak lama aku mendapat toyoran pelan dari Jinra.
"Gila apa ya lu," kata Hanna sambil mengambil makan ringan milik ku, aku memelototinya dan kembali memerhatikan Saga sambil tersenyum.
Kalau dilihat-lihat, Saga agak berubah dari yang terakhir aku lihat dirumahku, ya walaupun aku bertemunya setiap hari disekolah.
Sadar ditatap, Saga menoleh kearahku dan membalas senyumku membuat aku salah tingkah. Tidak ingin berlama-lama menatap Saga akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke toilet.
"Heh, mau kemana lu?" Tanya Jinra
"Kamar mandi bentar," jawabku sedikit berteriak karena berlari menuju kamar mandi.
Sampai di kamar mandi aku hanya mencuci tangan dan bercermin sebentar, sambil memikirkan saat Saga tersenyum kearahku. Senyum yang menampilkan lesung pipinya yang sangat sangat manis menurutku.
Untung saja di lapangan indoor sepi, jika banyak fans Saga mungkin aku akan di teror mati-matian.
Merasa urusanku sudah selesai, aku memutuskan untuk kembali saja ke kelas meninggalkan Jinra dan Hanna.
Saat sedang jalan, aku sedikit merapihkan seragamku tanpa melihat jalan sampai aku menabrak sesuatu.
BRUKKKK
"Anjir gue nabrak apaan," ucapku kepada diri sendiri, saat mendongakan kepala aku melihat laki-laki tinggi berada di hadapanku.
"Eh? Maaf, salah gue ga liat-liat," ucapku dan langsung pergi begitu saja, karena aku merasa seperti pipiku memanas.
***
Hehe, jangan lupa pencet tombol bintangnya ya :) kalau ada typo, boleh komen ko 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated (proses revisi)
Fanfiction[proses revisi] disini aku hanya menceritakan kisah rumit-ku bersamanya. • Saga dan Vayeera •