Aku terbangun saat mimpi jatuh dari tebing, dan membuka ponselku untuk mengecek jam, dan ternyata baru pukul 7 malam dan aku tertidur selama 3 jam membuat pusingku mereda. Tapi aku yakin saat keluar kamar, mama akan menceramahi ku karena tidur saat maghrib.
Akhirnya aku memilih untuk berdiam diri saja di kamar dan makan saat semuanya sudah tidur, aku menekan tombol wi-fi untuk melihat sosial media.
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!Saga
Saga
P
P
P
P
PMe
kenapa ya?Saga
Addback sabi kaliMe
udah yaMe
btw tadi makasih yaSaga
SantaiSaga
Btw lo gahar juga yaMe
gaaa, cuma lg emosi ajaSaga
Oh gitu yaaaSaga
Btw malem sabtu nihSaga
Apa nggak mau jalan?Yeera
skip dehSaga
Oke gue otw
Apa dia gila? Apa dia tidak mengerti kata skip? Tidak mungkin seorang Saga si blasteran tidak mengerti bahasa inggris.Tidak ingin menghiraukannya, aku melanjutkan aktivitasku. Melihat-lihat ig story milik orang lain, yang paling sering aku lihat adalah orang yang memamerkan kegiatannya pada malam sabtu ini.
Aku cukup terkejut ketika melihat ig story milik temannya Clara yang menampilkan Clara bersama laki-laki yang ditutup mukanya.
Sungguh, aku bukan tipe orang yang penasaran. Tapi Clara adalah pacar Saga. Yang membuat aku lebih bingung adalah, yang difoto dengan Clara bukan Saga.
Apa mereka sedang bertengkar, dan Saga menjadikanku pelampiasan?
Lagi, aku mencoba untuk tidak peduli pada urusan orang lain, toh itu hubungan Saga dan Clara.
Aku melanjutkan aktivitasku, yaitu melihat-lihat ig story. Tapi saat aku melihat ig story selanjutnya ternyata instagram milik Saga yang baru ia tambahkan 1 menit yang lalu. Isinya wanita yang sedang tidur dengan nyaman... sebentar...
Kasurnya seperti milikku? Eh ini aku!!!
Benar saja itu aku, apa dia gila menandai aku di snapgramnya?! Tanpa seizinku lagi.
Aku sontak mendongakan kepalaku kearah pintu, dan benar saja ada dia diambang pintu kamarku. Hanya 3 menit sudah sampai dirumahku? apa dia mengendarai motor seperti setan? cepat sekali.
"Gue udah izin mama lo, katanya boleh kok. Lo belom pernah malmingan sama cowo katanya," Saga menyenderkan tubuhnya dipintu sambil melipat tangannya di depan dada, aku tidak munafik dan bisa kalian bayangkan setampan apa Saga dengan posisi itu.
"Hapus ig story-nya!" Ucapku mencoba untuk normal, dia malah tersenyum, uhhh sangat tampan.
"Iya dihapus kalo udah siap," setelah mengucapkan itu dia benar-benar keluar dari kamarku.
Tapi aku juga sedang bosan sih, apa tidak apa-apa jalan dengannya? Tidak apa-apa kali ya... itung-itung sebagai ucapan terimakasih karena telah mengantarku pulang tadi.
***
Aku sudah selesai bersiap-siap, memakai sweater dan celana bahan seperti biasanya.
Aku mematikan lampu lalu keluar dari kamar dan melihat Saga sedang berbicara dengan papa, aku sendiri tidak tahu mereka membicarakan apa.
"ayooo" katanya, lalu aku mengangguk dan berjalan dimana Saga dan papa duduk.
"udah bilang ke papa juga?" Tanyaku pelan, dia mengangguk sambil tersenyum dan menyalimi tangan papa, tak lama mama keluar dari kamar.
"Aduh maaf ya, baru nidurin bocil tadi hehe. Sok atuh berangkat, pulang malem juga gapapa, asal pulang masih utuh," kata mama, sontak mataku langsung melebar. Maksud mama apa coba.
"Hehehe, berangkat ya tante, om," pamitnya, aku juga ikut menyalami tangan mama dan papa.
"iya, jagain anak tante ya. Awas makannya banyak tau, ntar kamu ilfeel lagi," kata mama membuat papa menyenggol lengannya.
"Ih apasih papa?!" Bisik mama yang masih bisa aku dan Saga dengar, aku segera menarik tangan Saga karena tidak ingin Saga tahu betapa random nya keluargaku.
Saat di depan aku bingung dimana Saga memarkirkan motornya, "motornya mana?" Tanyaku.
"Gabawa motor, soalnya udah malem. Gue kan bawa anak gadis, takutnya kenapa-kenapa," katanya sambil berjalan kearah mobil yang terparkir rapi didepan rumah.
"Hah?"
"Hihah," jawabnya sambil membukakan pintu untukku, "apa sih segala dibukain," kataku, tapi Saga menghiraukannya. Bukan maksudku untuk menolak, tapi mengingat aku jalan dengan Saga saja menurutku sudah salah.
"Mau kemana?" Tanya Saga saat sudah di dalam mobil.
"Hmmmmmmm, enaknya kemana ya? Street food aja deh, boleh ga?"
"Boleh lah,"
Aku mengangguk, Saga fokus menyetir sedangkan aku bermain game offline di ponselku. Jujur saja aku masih gugup.
"Jangan main hp mulu kenapa, kaya orang baru kenal aja," Kode Saga sambil menyalakan musik.
Aku menoleh bingung kearahnya, "loh? Kan kita emang baru kenal?"
"Oh iya... tapi kan lagi kenalan ini,"
"hmm... ig story yang tadi hapus dong,"
"Ambil aja hp nya,"
"Gapapa?"
"Santai aja," lalu aku mengambil ponselnya yang tadi dia titipkan didalam tasku.
"Kata sandinya apa?" Tanyaku setelah melihat ponselnya yang ternyata terkunci.
"Aku sayang kamu," jawabannya membuatku sedikit kaget. "Maaf, tapi apa gaterlalu cepet?" Tanyaku.
Saga tertawa terbahak-bahak membuat aku bingung, "kata sandinya itu, gapake spasi," katanya. Ah sial, belum pernah aku semalu ini.
***
Adelya Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated (proses revisi)
Fanfiction[proses revisi] disini aku hanya menceritakan kisah rumit-ku bersamanya. • Saga dan Vayeera •