53.hari pertama

3.8K 154 25
                                    

"biarkan cinta ini menghadapi ujiannya dan membuktikan bahwa cinta ini pantas kumiliki"
Ayyas


"Ra..bangun sholat subuh yukk"
Aku menggoyang pelan tubuh Rajwa yg ada disampingku.
"Ehmmm.."
Ia menggeliat malas dan mengucek matanya.
"Ayo bangun"
Aku membelai puncak kepalanya.
"Iya aku bangun.."
Tadi malam memang Rajwa begadang karena mengerjakan tugas rumah sakit walaupun kami baru menikah tak ada libur bahkan tugas hari ini harus selesai dan kami mulai bertugas.

"Wudhu gih"
Rajwa mengangguk dan berjalan lunglai menuju kamar mandi.
Aku membentangkan dua sajadah berwarna biru dan pink.
Baru saja aku membentangkan sajadah dan terdengar suara..
'brughh..

"Awww" pekik Rajwa pelan.
Ia menabrak dinding antik terjatuh.
"Eh Ra..ngapa lo?"
Tanyaku menghampiri.
"Ini nih ngeselin,siapa sih yg mindahin pintu kamar mandi?"
Gerutunya mengusap jidat yg terbentur.
"Lo yg aneh orang pintunya disana"
Aku membantunya berdiri.
"Iya ya..sejak kapan pindah?"
Ucapnya masih setengah sadar.
"Makannya bangun dulu baru jalan"
Ia langsung membuka matanya lebar dan aku menggeleng kecil dengan senyum.

Mentari mulai naik perlahan dan bidadariku tengah bergelut didapur.
Rumah bang faqih ini serasa rumah kami.
"Pagi Yas"
Sapa bang faqih yg duduk diruang tengah dengan laptop dihadapan nya.
"Pagi bang"
Kubalas dengan senyum.
"Sini,mau kopi?"
"Gak deh bang"
Jujur aku memang tak terlalu suka kopi.

Sepertinya bang faqih sibuk dan terlihat lelah.
"Tadaa...ini dia nasi goreng spesial"
Rajwa muncul dari arah dapur dengan 3 piring berisi nasi goreng.
"Eh..udah Mateng aja..sini buru laper Abang"
"Enak aja Abang..sabar dong"
Cebil Rajwa pada abangnya.
"Ini untuk Abang..ini untuk..."
Rajwa menggantungkan ucapannya saat akan menyuguhkan padaku.
"Siapa?"
Goda bang faqih.
"Ayyas.."
Ucapnya pelan dengan senyum
Dan aku hanya mengeryitkan dahi.
"Ih sok malu Lo dek"
Cibir bang faqih memincingkan matanya.
"Biasanya malu-maluin"
Sambungnya lagi dan membuat Rajwa naik pitam.
"Abanggg...ih Ra laporin suami Ra nti baru tauu"
Rajwa mencubit gemas pipi abangnya.
Aku hanya tertawa kecil menyaksikan semua ini.
"Udah lah sarapan aja nti Ra sama Ayyas kesiangan"
Terakhir dari Rajwa sebelum kami menyantap nasi goreng spesial nya.

"Enak banget masakannya"
Pujiku ditengah suasana hening.
"Alhamdulillah kalo Abang sukak."
Ia tersenyum senang dengan pujian ku dan membuat bibirku mencetak senyum lembut.
"Ehmmm...ada jomblo"
Tegur bang faqih yg merasa seperti nyamuk.
"Hahahahahahha"
Kami tertawa kompak.
Sungguh bahagia hari ini,hari pertama setelah pernikahan ku dengan Rajwa.

---

Rumah sakit hari ini lumayan ramai dan aku akan ikut operasi jam 1 siang nanti.
Kami, maksudku aku anak Rajwa berjalan kaki ke rumah sakit yg memang jaraknya tak jauh.
Hanya suara hilir mudik kendaraan saja tak ada kata yg keluar dari mulut kami.

"Bang.."
Ia memulai dan inilah yg kuinginkan untuk menghilangkan kecanggungan.
"Iya?"
"Kmu beda tau"
Aku berhenti Rajwa mengikuti dan kami saling menatap.
"Apanya?" Dahiku mengeryit bingung.
"Lebih banyak omong sama ramah aja"
Jawabnya dengan senyum manis khasnya.
Aku hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanan dengan tangan yg menggenggam Rajwa.
Awalnya Rajwa kaget dan menatapku namun ia tersadar kini kami sudah menikah.

"Assalamu'alaikum na.."
Rajwa langsung memeluk ghina dari belakang.
"Eh.. waalaikumsalam raa"
Balas peluk itulah yg ghina lakukan aku dan taufiq hanya jadi nyamuk ditengah mereka berdua.
"Cie penganten baru jalan bareng"
Ledek Taufiq menyenggol lenganku.
Kubalas tatapan tajam dan Taufiq bergidik ngeri.
"Ngeri amat Ra suami Lo masak gue dipelototin."
Adu Taufiq pada Rajwa,
Dan aku tetap santai.
"Sstt..berisik ah si hubby lagi temu kangen nih"
Ghina malah memarahi Taufiq yg membuat bibir taufiq mengerucut dan aku tertawa menang.
"Dimarahin istri nih..haha"
Tertawa dan gantian meledek nya tapi Taufiq sok tegar.
"Gapapa sabar aku mah"
Ucapnya dengan wajah sok tegarnya.
"Tugas oi malah ngobrol trus"
Zahir menyadarkan kami kalau kami harus bertugas.
"Oh iyaa tugas Weh"
Taufiq langsung menggandeng ghina mengajaknya pergi.
"Eh apaan sih hubby asal tarik aja"
Protes ghina pada suaminya itu.
Aku dan Rajwa hanya tertawa.
Tanganku menggenggam Rajwa dan berjalan keruangan tugas kami.

"Operasi jam berapa bang?"
Kami sudah ada diruangan.
"Hm..jam 1"
Jawabku singkat dan kembali dengan kertas yg ada dihadapan ku.
"Oh.."
Kini senyap tak ada percakapan diantara kami.
Taufiq menghampiri ku setelah ia melakukan operasi.
"Yas,mau ngomong gue"
Ucapnya melepas maskernya.
"Tuh dah ngomong"
Tanganku masih berada di keyboard laptop begitu juga mataku yg menatap layar.
"Liat gue dulu Napa?"
Tangannya menangkup wajahku mengarahkan kepadanya.
"Iya..knp?"
"Nyadar gak klo kita GART squad mengingkari perjanjian"
Aku mengeryit bingung.
"Apa?"
"Friendzone"
Ucap Taufiq singkat.
"Trus?"
"Ya kan kita janji gak bakal jatuh cinta diantara GART squad tapi....malah kita saling nikah"
Jelasnya panjang,aku tertawa pelan.
"Takdir bro"
Dan Taufiq tersenyum singkat.
"Iya kalik ya.."
Ia langsung pergi kemejanya yg berdampingan dengan ghina.

---

Kami beristirahat sejenak dan melakukan apapun yg kami mau.
Aku dan Rajwa masih asyik mengobrol di ruangan.
"Bang tapi ya Ra dari dulu pingin punya suami jutek"
"Kenapa?"
"Menurut Ra cintanya orang jutek itu cinta sejati"
Ia tersenyum dan tanganku menangkup wajahnya.
"Menurut kamu Abang jutek?"
Kini aku mencubit pipinya gemas.
"Ih Abang..kok dicubit sih"
Protesnya dan aku tersenyum.
"Gemesin kmunya"
Jawabku singkat.
"Iya lumayan jutek"
"Abang pengen tanya"
Rajwa kini menatapku yg sebelumnya menata mejanya.
"Apa?"
"Ra mau punya anak berapa?"
"Hah? Eum..terserah Allah kasih berapa"
"Kenapa bang?"
Lanjutnya lagi.
"Ga papa"
"Ra siap kapanpun bang,Ra kan udah jadi istri Abang"
"Abang gak terburu-buru"
Rajwa mengangguk dan tersenyum.
"Makan yuk bang."
Kami berdiri dari kursi kami dan langsung makan.





Part end-

Info ya readers ini menuju part2 akhir...
Dan author mau tanya,mau dilanjut bikin RAYYAS 2 atau ganti cerita?

Soalnya author juga jatuh cinta sama RAYYAS gemes pingin bikin part 2 RAYYAS ❤

Komen ya mau lanjut RAYYAS 2 atau ganti cerita...

Assalamu'alaikum 💞

RAYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang