17.Najja ( menyelamatkan )

3.2K 161 0
                                    

"Aku hanyalah perantara Allah yang ingin melindungimu."
-Rajwa-
.
.
.
P

ov's rajwa....:)

Aku berangkat kekampus seperti biasanya.
Sesampai kampus aku langsung duduk dibelakang Ayyas.
Aku langsung membuka mushaf Al-Qur'an ku lalu kubaca.

Setelah membaca tasdiq aku melihat ghina yang sedang membaca Alqur'an nya.
"Udah selesai??" Ucap pria didepanku. Ayyas.
"Udah,kenapa?"
"Ga papa.."

Aku menemui ghina.
"Na.."
Ghina menutup Al-Qur'an nya.
"Apa Ra..."
"Maira tuh kmaren dirumah Ayyas ya??"
"Iya kayaknya,Taufiq bilang gitu."
"Emm...ngapain dirumah Ayyas?"
"Katanya uminya sama icca kangen maira."
Terang ghina.
"Ohh.."

Aku kembali duduk di kursiku.
Dosen pun datang dan kami belajar dgn tenang.
Pukul 1 siang kami selesai.
Aku dan ghina memutuskan sholat di masjid kampus.

"Na,,kmu pulang sendiri?"
"Gak Ra..aku dijemput bang Reza."
"Oh..yaudah aku duluan ya na.. Assalamu'Alaikum"
"Waalaikumsalam hati hati Rara..."
"Iya..makasih.."

Aku memasuki mobilku.
Aku melaju dgn kecepatan normal.
Jalanan kali ini cukup sepi.
Mungkin karena masih siang hari.

Aku menikmati murotal dgn tenang.
Disuatu jalan aku melihat wanita yang sepertinya kukenal..
Ya...itu icca.
Tapi siapa mereka..

Kenapa icca berjalan bersama banyak pria..
Astaghfirullahal'azim
Mereka preman...
Aku langsung menepi dan turun dari mobil.

"Icca......." Aku berteriak dan membuat mereka menoleh padaku.
"Teh Rajwa..."
Aku berlari menghampiri icca.
"Bos..ini juga boleh ni...sama sama bening...hahaha"
Ujar salah satu preman itu.

Aku langsung mendekap tubuh icca.
"Tenang ca..trus zikir.
Allah bersama kita."
Aku membisikan itu ke icca.

"Mau apa kalian". Aku memberanikan diri.
"Wihh..galak amat.."
Ucap seorang preman yg kukira itu adalah bos preman.
"Kita cuman mau kenalan kok..."
"Jangan sentuh...."
Aku menghempas tangan preman itu yang sudah tidak sopan menurutku.
"Jgn gitulah manis.."
"Haha..iya bos galak amat."
"Apa mau kalian??" Tanyaku lagi.

"Udah bos..abisin aja..."
Aku terus menyebut nama Allah.
"Kalian mau apa....LEPASIN."
Aku kembali memberontak.
Icca,,dia mulai menangis sesenggukan.

Preman itu tak menghiraukan perkataan ku.
Mereka menarik paksa icca dan memisahkannya dariku.
"Tehh.....ih..LEPASIN..."
Icca mulai menangis keras.
Tanganku sudah ditahan bos preman itu.
"Icca....."
Aku berteriak..
"Tolong.....tolong..."
Icca mulai berteriak.
"Haha...gadis manis ga bakal ada yang denger kmu triak percuma..haha"
Mereka malah tertawa kejam.

"Lepasin kami jika kalian mau harta kami ambil tapi lepasin kami..."
Aku memohon berharap mereka merespon ku.
Bahkan mereka tetap menyeret ku.

"Lepas kerudung Lo manis..."
Bos preman itu mulai menyentuh hijabku.
"Gak akan siapa kmu,,berani meminta hak imamku nanti"
Aku menangkis tangannya.
"Ayolah...gue minta dgn sopan nih...atau mau gue paksa.." ia mendekat kewajahku.
' Astaghfirullahal'azim..bang Fatih tolong..'
Aku hanya berteriak dalam hati.

"Gak...kamu ga berhak."
Aku membentaknya.
Icca pun dipaksa sama sepertiku.
"Lepasin wanita itu.."
Perintahku ke mereka.
"Haha....Lo siapa sih.."

RAYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang