Part 3

15 4 2
                                    

.

.

.

.

.

.

.

..

"---kok"

"kookie-ah"

Samar-samar terdengar suara alunan suara lembut ditelinganya. Suara wanita penghuni surga, ah salah, tetapi pemilik surga.

"Heungh," Jungkook mengedipkan matanya berulang kali,"Ibu?"mengucek-ucek matanya setengah sadar.

"Dari tadi kau sulit sekali ibu bangunkan,"Bibir Nyonya Jeon mengerucut,"Setidaknya makan malam dulu baru lanjut tidur lagi. Ibu sudah masak repot-repot tapi tidak ada yang makan."

Jungkook menggaruk kepalanya dengan mata yg menyipit,"Aku? Tidur? Sejak kapan?"

"Kau tertidur saat selesai mengajar anak-anak tadi sore,Kookie." Sang bunda menghela napas,"Kau tau kan ibu tidak suka sinetron, jadi berhentilah pura-pura amnesia."

"Aku benar-benar tidak ingat, bundaku~ cintaku~ sayangku~"Jungkook membalas dengan nada kesal sekaligus gemas,

"Ah, terus? Siapa yang membawaku pulang? Jangan bilang ayah yang membawaku menggunakan gerobak angkong bekas rumput pakan kambing"ia meringis membayangkannya.

"Taehyungie"

"mwo?"

"Taehyungie yang membawamu, sayang. Ih gemas"Sifat ibu dan anak sama saja memang.

"Aish tidak mungkin"Jungkook mengibas-ngibaskan tangannya,"tubuhnya saja kurus kerempeng begitu"

"Jangan meremehkan orang kerempeng, sayang. Kau lihat ayahmu? Dia bahkan kuat menggendong ibu saat kami sedang-" dengan sigap Jungkook memotong perkataan ibunya sebelum otaknya tercemari,"Yak Eomma!"

"Apa? Salah memangnya ayahmu menggedong ibu saat kami sedang kelelahan dari bekerja?"

Wajah jungkook merah padam,

"Otakmu mulai kotor. Sini ibu rendam dengan bayclean"Ucapnya dengan ujung bibir yang sedikit ditarik ke atas,"Ah ngomong-ngomong soal kejadian tadi. Ibu baru lihat kau semanja itu."

"maksud , ibu?" tanya jungkook tak mengerti.

Nyonya Jeon meragakan pose mengelus jenggot yang jelas tidak ada disana,"Jadi tadi..'

"tadi ituu"

"tadiiii!"

Jungkook memasang wajah tegang dengan satu bulir keringat berjalan kebawah dari pelipisnya.

"tadi itu tanya saja sendiri sama Taehyungie"Godanya

Emak koplak dengan segala tingkahnya yang memancing emosi

"Yak Eomma! Aku serius bertanya!"

Nyonya jeon langsung tertawa dan mengusap kepala Putra bungsunya itu,"Jadi tadi saat Taehyungie akan menggendongmu di punggungnya. Kau tiba-tiba memeluknya dari depan dengan manja, bahkan kau mengalungkan tanganmu di lehernya dengan erat sampai Taehyungie terkejut."

Mampus!

Demi kondom yang ditinggalkan remaja mesum di sawah kenapa ia melakukan hal idiot itu.

Sesama lelaki pula!

"Yang lebih menggemaskannya lagi, kau bahkan membenamkan wajahmu di lehernya lalu berulang kali memanggil 'hyung' 'hyung' ahahaha. Bahkan Taehyungie sampai mematung. Dan mau tidak mau dia menggedongmu ala tuan Putri. Aih menggemaskan sekali"

dreams, manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang