Prologue + Trailer

33 14 45
                                    

Selamat datang, Tuan dan Nyonya! Di Kota Sentral, Ibu Kota Shorea. Permata hijau di ujung selatan Benua Halonia. Surga tersembunyi yang akan Tuan dan Nyonya dapatkan setelah melalui dua samudera mata angin. Di sini adalah—tempat utopia, Tuan dan Nyonya tak butuh tempat lain, hanya tempat ini, semua utopia yang Tuan dan Nyonya perlukan. Temuan berlian di tengah kerikil. Oase padang pasir. Dan keabadian bunga edelweiss yang terjaga di ujung gunung.

Tuan dan Nyonya, ambil saja hasil nelayan di Acropora. Udang, kepiting, lobster, segala jenis ikan, apapun! Segar! Semua segar!

Nikmatilah segala jenis anggur di Pinot Gris. Anggur yang termahsyur itupun ada. Black wine. Rasakan bagaimana pahitnya menyusuri leher Tuan dan Nyonya, lalu setelahnya rasakan kehangatan yang memabukan. Bayangkan, Tuan dan Nyonya. Rasakan.

Puas dengan anggur, makanlah makanan terenak di Fragrans, Tuan dan Nyonya. Makanan paling enak dengan segala jenis rempah. Ah. Lihat baju-baju berajut sutera, hasil tangan lentik para perancang busana bangsawan.

Tuan mencari tempaan besi terbaik? Swietenia jawabnya, oh dengan segala penuh hormat Tuanku dan Nyonyaku. Tangan para pekerja memang kotor, tapi pedang yang dihasilkan bukan main-main. Sampai sembilan turunan. Sembilan turunan! Lihat, kilau emasnya bahkan menghiasi sarungnya. Hunus pedang terbaik. Hujam penuh bangga, Tuan dan Nyonya.

Penuh hormat, Tuan dan Nyonya, di sini tempat kuda terbaik seluruh negeri berasal. Nikmatilah sukacita hewan ternak di Iris. Kulum sapi penuh suka cita, lembu berjalan penuh bangga ke penjagalan. Rahasia daging terbaik; buatlah mereka senang. Begitu, Tuan dan Nyonya, silakan rasakan cita rasa daging steak paling enak yang pernah Tuan dan Nyonya rasakan.

Dan bila sekiranya lelah, nikmatilah sejenak keindahan alam di Sequo Virens. Cicitan burung, ladang bunga, hamparan hutan asri dan pegunungan yang terbentang. Berburu saja, Tuan, bila berkenan. Silakan. Silakan.

Nikmati waktu Tuan dan Nyonya.

Selamat datang! Sungguh terbekatilah Negeri Shorea oleh Sakaeka yang Maha Esa.



Begitulah bagaimana sejarah Negeri Shorea itu pernah diceritakan, tersimpan rapi dalam gulungan papyrus istana. Rapi namun terbengkalai. Tergeletak tanpa esensi.

Seketika, daun bersaksi.

Angin menyampaikan berita.

Tanah dihujam pilu langkah-langkah penuh nestapa.

Air hanya bisa diam, terkadang, langit menangis.

Sejarah hilang, tiada lagi hormat untuk Sakaeka, Dewa yang dipuji, sang Yang Maha Esa. Raja Thamerlaine Csaba Agung IV melampaui batas! Haus darah! Melopori perang! Menghujam tanpa ampun Raja terdahulu demi kekuasaan.

Terkutuklah Raja Thamerlaine Csaba Agung IV yang melukai Kirin sang penjaga pintu, mengekang Dewa dari segala dewa, menyalahi takdir, menghancurkan yin dan yang.

Dan lagi, tiang-tiang kerajaan menyaksikan bagaimana sebuah harapan muncul.

"Ampun hamba, Yang Mulia. Yang Mulia tidak bisa mendapat kekekalan yang Yang Mulia mau. Sesuatu yang besar akan terjadi."

Bersoraklah.

"Bunuh! Bunuh semuanya!"

—atau tidak sama sekali.

Dan beginilah, sejarah baru ini terjadi.

Soal kekejian.

Soal kekejaman

Pahit.

Soal persaudaraan.

Soal persahabatan.

Soal percintaan.

Dan manis.

Sekali lagi, selamat datang, Tuan dan Nyonya.

.

.

[BOOK TRAILER!]


[author's corner]

Kalau kalian familiar dengan prolog di atas berarti memang kalian pernah membaca work yang sama sebelumnya. Wkwkw. Maafkan daku yang males revisi.

Saya ucapkan pula SELAMAT DATANG KEMBALI!

Benar, proyek ini sempat terhenti dan kali ini aku mau mengusutnya sampai tuntas wkwkwk.

Mungkin akan sedikit berbeda, karena di work sebelumnya aku buat Althaea dan Alathia berambut panjang, tapi di work ini aku membuatnya Althaea berambut pendek dan Alathia berambut panjang. Dan pastinya, work ini PASTI END DI CHAPTER 30an. Gausah banyak banyak, nanti gumoh.

Udah. Keknya itu aja bedanya wkwkwkw.

Lanjut ke Kapitolus 1 yok.

Enjoy the stories



SÓSKEN    #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang