DI LUAR mendung, melody menatap kesal kearah hujan yang datang tiba-tiba. Saat ini melody sedang menunggu hujan reda di dalam kelas bersama dengan teman-teman kelasnya. Melody dapat melihat banyak murid-murid yang tidak sabar sudah menerobos hujan. Jika saja Abangnya gilang tidak ke luar kota untuk mengurus perusahaan ayahnya, melody tidak akan susah lagi untuk mintak di antar jemput.
"Mel, gue bosen banget". Melody menatap gabi yang sudah bangun dari tidurnya.
"bosen?, bukannya lo tidur dari tadi?". Tanya melody.
"iya bosen tidur gue, kekantin yuk beli yang anget-anget". gabi sudah menarik tangan melody memaksa. Gabi sudah tau melody akan menolak.
Gabi meghentikan langkahnya, membuat melody juga berhenti. Melody menatap gabi ingin mengumpat. Namun melody melihat wajah gabi yang sedang memandang kedepan, dan melody mengikuti arah pandang gabi.
Galen!
"masih mau kekantin?". Tanya gabi tiba-tiba memecahkan keheningan.
"memang kenapa?".
"ada kak galen mel, lo nggak papa?". Tanya gabi lagi dan mendapat gelengan dari melody.
Melody menarik tangan gabi, dan gabi hanya mengikuti melody.
Mereka berjalan melewati lorong kelas XII IPA 1 sebelom berbelok kelorong untuk kekantin. Melody tidak mau menatap krumunan yang duduk sedang bercanda di depan kelas itu.
Saat melody melewati krumunan dari galen dan teman-temannya, melody mengcengkram tangan gabi, entahlah apa yang dirasakan melody. Rasa takut dan canggung. Namun tanpa melody dan gabi fikirkan, tiak ada satu pun dari teman-teman galen sampai galen yang hanya sekedar menyapa atau melihatnya.
Melody sedikit tenang namun aneh, kenapa sikap galen cepat sekali berubah. Yang awalnya ingin tau menjadi tidak kenal seperi ini. Ada rasa kecewa bercampur lega dalam hatinya.
"kok tumben kak galen diem aja mel?". Tanya gabi
"itu lebih baik bi".
Kok aneh ya!
Mereka sudah tiba dikantin dengan melody yang tidak membeli apa pun. Dan gabi yang sedang memilih untuk membeli makanannya.
Melody masih memikirkan sikap galen. Sudah seminggu gadis itu mengenal galen dan disetiap harinya ada saja senyuman untuk menyambut pagi harinya.
Namun sekarang, sangat berbeda dan sangat jauh berbeda. Galen tiba-tiba menjadi diam dan seperti tidak mengenal melody.
"Hujan reda nih, balik yuk bi. Ntar keburu hujan lagi. Gue mau nunggu angkot nih". Ucap melody saat gabi sudah ingin memesan.
"etdah mel, baru mau ngisi perut. Yaudah yuk".
Melody melewati lorong kelas galen lagi, dan melody bernafas lega karena tidak ada lagi krumunan di sana.
Melody sudah tidak sabar untuk pulang, tidur dan melupakan perasaan dan masalahnya di sekolah.
Melody sudah duduk di halte sekolahnya, menunggu angkot yang tidak kunjung datang. Gabi sudah pulang 15 menit lalu dengan pacarnya, kaka fajar! Entahlah melody tidak tau kapan mereka berpacaran.
"nunggu angkot sampai lebaran idul fitri nggak bakal nongol kalik". Ucap seseorang yang sekarang sudah duduk didekat melody.
"kak vino". Melody terkejut vino kaka kelas sekaligus ketua osis disekolahnya sudah duduk di dekatnya.
Melody sudah lama mengagumi sosok vino yang sangat tampan, bertanggung jawab dan dapat membuat sekolahnya bangga karena prestasinya.
"gue anterin mau?". Tanya orang yang dipanggilya vino tadi.
"eh.. ngga perlu kak, gue tunggu angkot aja". Tolak melody halus.
"nggak papa, nantik hujan lagi. Tuh liat gelap lagi kan". Melody mengikuti arah telunjuk vino. Benar saja, awan akan berkumpul lagi dalam kegelapannya.
"nggak ngerepotin kak?". Tanya melody malu
"tidak, ayok".
Melody naik ke atas motor ninja merah, milik vino. Banyak pasang mata yang melihatnya. Dan ada juga yang bersuil tanda menggoda mereka berdua.
Namun, dari kejauhan ada mata yang melihat kearah mereka. Parasaannya sedikit aneh melihat itu.
"apaan sih gue, belom kenal dia juga. Nggak boleh galen, lo akan menyusahkan dia!".
Galen mengendarai motornya dengan pelan, galen sebenarnya tidak ingin pulang. Namun sudah kelewat janji dengan mamanya.
===
"kita jalan-jalan dulu boleh". kata vino sambil memutar kepalanya setengah menghadap belakang. tapi melody malah asik memperhatikan jalan dan tidak sadar dengan ucapan vino. vino menyadari itu dan memberhentikan motornya.
"loh kak kok berenti?". tanya melody yang bingung. karena vino memberhentikan motornya tepat ditengah jalan.
"kita jalan-jalan dulu boleh?". kata vino mengulang pertanyaannya. kali ini tidak memutar kepalanya, melainkan saling melihat dan berbicara melalui spion motornya. melody mengangguk dan vino mulai melajukan motornya.
perjalanan sore itu tidak terlalu ramai karena memang beberapa menit lalu sedang hujan. vino menggajak melody ke taman dekat dengan rumahnya.
"turun yuk, kita kedalam". kata vino.
mereka berjalan berdampingan memasuki kawasan taman yang ternyata didalamnya adalah taman mawar. melody tampak tersenyum senang melihat bunga mawar yang banyak dan lengkap. bunga mawar yang di bentuk dengan berbagai macam. ditengah-tengah taman ada air mancur yang disekelilingnya di hiasi dengan bunga mawar.
"kalau malem lebih bagus mel".
"kita kesana yuk kak". ajak vino dan melody hanya mengikuti.
mereka sekarang duduk di kursi panjang dekat kolam air mancur. diam tanpa ada sepatah kata yang mereka ucapkan lagi
"mel, gue boleh nanyak?". tanyak vino yang merasa canggung karena kebisuan mereka beberapa menit yang lalu.
"apa kak?". melody mulai fokus dan melihat vino.
"jangan liatin gue gitu banget dong, muka lo serius banget sih". kata vino dan membuat melody malu.
"yaudah lo mau nanyak apa sih kak?". kali ini melody tidak melihat vino, melainkan melihat kedepan .
"Lo mau...
Toloooongggggg.......
ucapan vino terhenti karena mendengar teriakan seseorang. teriakan itu semakin kencang dan membuat perhatian mereka teralihkan
. . .Vote dan komen kalian sangat membantu gengs😊
Happy reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Teen FictionDimulai dari pertemuan singkat yang tidak direncanakan dan belum sempat aku berikan judul!!