Seoul, 13 Oktober 2018
Pesawat yang membawa dua lelaki tampan ini telah tiba di kota tujuannya. Dua lelaki tampan itu, nampaknya masih betah berlama-lama di alam bawah sadarnya, sampai kemudian ada seseorang yang membangunkan mereka.
"Permisi Ahjussi, pesawat telah tiba," ucap pramugari itu.
"Eunghhh, Arraseo." ujar salah satu pria tampan itu.
"Hyung, kita sudah sampai. Kau tak mau bangun eoh? Apa kau tak ingin bertemu Sinb?"
"Shireo! Aku rindu dengannya mana mungkin aku tak ingin bertemu dengan Sinb." sergah pria bersurai blonde itu.
"Eh? Darimana kau tahu nama panggilan dia? Bukankah kau tak mengenalnya Jeon?" lanjut pria itu.
"Eoh, aku-"
"Aish, sudahlah. Lagipula hanya nama panggilan bukan? Aku tak perlu takut Sinb direbut olehmu, karena kau sudah tau sendiri-betapa aku menyayanginya." potong pria bersurai blonde itu.
"Jika aku mengambilnya bagaimana hyung? Apa kau masih percaya dengan ku? Faktanya, aku lebih dulu mencintai dia." batin Jungkook.
Flashback
Seoul, 13 Oktober 2016
"Saengil Chukkae Chagiya!"
"Saengil Chukkae Park Ji Min!"
"Saengil Chukkae Hyung!"
"Happy Birthday My Best Friend!
Begitulah kira kira ucapan yang disampaikan untuk pria bersurai blonde itu, menurutnya-ucapan paling spesial hanyalah dari Sinb seorang.
"Bi-ah Gomawo," ucap Jimin dengan senang.
"Cheomaneyo, Jim." balas Sinb yang diiringi senyum manis nya, membuat siapa saja disana jatuh hati padanya.
"Bisa bicara sebentar Bi-ah?"
"Jadi daritadi kita tak berbicara, Jim?"
"Aigoo, maksudku berbicara serius."
"Haha, Arraseo oppa." ucap Sinb dengan Aegyo andalannya.
"Eoh? Sejak kapan kau memanggilku oppa?" mata Jimin memicing, jarang-jarang Sinb mau memanggilnya dengan sebutan itu.
"Jadi bicara tidak?" kembalilah sifat dinginnya, yang membuat siapa saja mendengar ini mendadak beku seketika.
"Ubahlah sikapmu-semaumu." mata Jimin mendadak tajam.
"Aku ingin kita akhiri hub-"
"Neo Michaesseo, Park Ji Min?!" sergah Sinb dan saat itu juga air matanya mengalir.
"Aku- aku-"
"Kenapa harus diakhiri, Jim? Apa ada yang salah denganku?" lirih Sinb
"Aku harus pergi ke Jepang, Bi-ah"
"Aku tak ingin kau pergi, Jim. Sungguh, aku sangat mencintaimu."
"Aku harus pergi, ada hal yang perlu kuselesaikan"
"Tapi aku tak ingin hubungan ini berakhir, Jim"
"Aku juga, Bi-ah"
"Mau bagaimana lagi? Apa kita bisa menjalin hubungan jarak jauh?" lanjut Jimin
"Selagi bisa kenapa tidak di coba, Jim?"
Flashback off
"Hyung? Gwaenchana-yo?"
"Eh?"
"Kau kenapasi hyung? Melamun apa eoh?"
"Aku rindu saat-saat Sinb mempertahankan hubunganku dengannya dulu, Aku rindu saat Sinb tak ingin melepaskanku untuk pergi ke Jepang" batin Jimin
"Gwaenchana Jung." balas Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose One, Baby (M)
Romance"Mari kita mulai semuanya dari awal" -Hwang Eunbi "Kau milikku, selamanya akan begitu. Jika tidak, maka orang yang nantinya akan memilikimu harus mati" -Jeon Jungkook "Jika tuhan mentakdirkan kita berpisah, aku yakin sebenarnya tuhan ingin memper...