Vernon membelokkan motornya menuju komplek perumahan Nusa Indah.Bagi yang mau datang atau sekedar bertamu ngeliatin Cogan lagi ngumpul silahkan datang hari minggu.
Enggak deng...
Kasian si Vernon dkk diburu para Werewolf...eh maksudnya fans...Ia melirik pergelangan tangan,sudah pukul 15.45.Artinya ia selamat dari hukuman kanjeng ratu dirumahnya. Apalagi kalo pulang tengah malam, malaikat maut penjaga pintu rumahnya bertambah satu orang lagi.
Baru aja Vernon hendak memasuki halaman rumahnya,seseorang cewek nunggu didepan pagar sambil memainkan ponselnya.Raut wajah Vernon berubah jadi dingin tak seceria saat ngumpul dengan teman-temannya tadi.
"Vernon?"cewek berambut sebahu kecokelatan itu menghampiri.Vernon melepas helmnya dan merapikan rambutnya yang berantakan.
"Ngapain lo kesini?"Vernon berkata dengan nada tidak suka.Gadis itu memberengut.
"Gak usah sok imut...lo gak cocok..." ucapan Vernon menyebalkan bagi cewek didepannya.
"Ver..."Cewek itu berusaha untuk ngomong tapi ditepis oleh Vernon.
"Gua suruh lo pergi Indira...gua lagi muak liat muka lo..."Vernon berkata dengan nada tajam.Indira menghela nafasnya.
"Oke kalau mau kamu itu...tapi jangan pernah nyesel..."Indira berlalu. Vernon tertawa dalam hati.Menyesal? Bagi Vernon menyesal karena cewek itu nggak banget.
Vernon hendak menstarter motornya memasuki halaman,tapi ia menangkap beberapa sosok didepan pagar tetangga sebelah.Seorang pedagang bakso,dua bocah kecil yang duduk disamping seorang cewek yang lahap makan bakso. Perhatiannya jatuh ke arah cewek itu. Berjilbab.Dan itu artinya?
Vernon tiba-tiba tersenyum.Tampaknya tinggal disini tak terlalu membosankan.
°•●●•°
"Tante...Illa mau nambah..."ujar seorang bocah sambil menyodorkan mangkoknya pada gadis berusia 17 tahunan.
"Tante...Ifa gak suka baksonya..."ujar bocah dengan wajah yang serupa dengan bocah yang bernama Illa.
"Yaudah kasih ke Illa...gampang kok diribetin amat..."ujar Nadila sambil menyendok baksonya.
"Gak mau...punya Ifa pedes.Ntar sariawan Illa tambah sakit..."Illa menolak.Nadila mempelototinya tapi Illa sama sekali gak gentar.
"Nenek....Tante gak mau beliin Illa bakso..."teriak Illa tapi mulutnya langsung dibekap oleh Nadila.
"Mang...baksonya satu mangkok lagi gak pake sambel...."ujar Nadila kepada Mamang,pedagang bakso keliling yang sering mangkal dikomplek perumahan mereka.
"Siap neng..."Mamang mengaduk kuah bakso dan menuangkannya ke mangkok.
"Puas lo?!!"ujar Nadila sambil mempelototi Illa dengan tampang sok innocentnya.
"Kata Mamah...kalo orang marah-marah gitu pasti dia gak punya pacar makanya kerjaannya marah mulu..."Ujar Ifa sambil menunjuk muka Nadila.
"Ih apaan nih bocah...baru keluar orok juga omongannya pacar..."gumam Nadila sebal dengan dua bocah pengganggu ini.
Kalau saja kakaknya gak menitipkan dua monster kecil yang lucu-lucu ini, Nadila sudah asik menonton ria ataupun berstalker ria tentang idolanya.
"Abis..."Illa mengeluarkan sendawanya lalu tertawa bahagia karena sudah kenyang.Nadila memandangnya aneh.Bocah itu...
"Udah...sekarang masuk kerumah dan silahkan nonton kartun apa segala macam..."Nadila menyerahkan remote yang ia sembunyikan sedari tadi agar sikembar Ifa dan Illa mau makan.
"Horeee...akhirnya Illa bisa nonton Upin Ipin..."Illa melompat keatas sofa lalu menghentak-hentakkan kakinya. Nadila jadi pusing dengan ulah dua tarzan ini.
"Apaansih Ipin Ipin gak asik tau..." Ifa mengganti channel dengan remote yang ia rebut.
"Upin Ipin kali...Ifa bego..."Illa membenarkan ucapan saudara kembarnya itu.Meski baru berusia 3 setengah tahun,sikembar udah cerdas dan lancar berbicara sampai sampai Nadila kewalahan menghadapinya.
"Mendingan nonton lidel poni..."
"Aaaa...Illa gak mau.Illa maunya Upin Ipin..."Rengek Illa lalu mengganti channel kembali.
"Ifa gak suka Upin Ipin!!!"teriak Ifa. Mereka saling berebutan remote membuat Nadila jadi gondokan dengan tingkah mereka.
Tayangan K-POP Mania menghentikan perseteruan mereka.Padahal selama mereka beradu mulut,Nadila diam-diam mengganti channel dengan tayangan kesukaannya.
"Tante?!?
"Mwo?!"Nadila melotot kepada Illa yang nyolotnya setengah mampus. Dan Nadila paling eneg liat bocah yang kerjaannya nyolot.
"Neneeeek...?!!!"Panggil Illa membuat Nadila tetap acuh.
"Panggil sono...nenek lo itu..."Nadila mencibirkan bibirnya.Baru aja Nadila hendak membuat Illa kapok dan gak nyolot lagi,eh Bundanya datang dan duduk ikut nonton tv.
"Nenek...Tante jahat gak mau ganti film Upin Ipin..."Rengek Illa.
"Idiiih...kok lo yang ngadu sih dasar bocah kurang ajar..."Nadila mempelototi Illa berkali-kali.
"Kamu udah gede masih aja ya berantem sama keponakan.Gak malu sama umur..."Ujar Bundanya Nadila membuat Nadila memberengut.
"Rasain..."Illa memeletkan lidahnya.
"Apaan sih...liat noh Ifa gak macem-macem...kalem aja,jadi bocah gak usah nyebelin napa..."Desis Nadila.
"Abisnya Tante matanya gede..."
"Udah udah...Nadila,kamu anterin kue kerumah sebelah.Ke tetangga baru kita,bilangin kalo Bunda belum sempat kesono abisnya orderan cathering Bunda menumpuk..."
"Males ah...suruh Illa sama Ifa aja napa?!"
"Kamu tuh ya..."Bundanya Nadila mulai menampakkan keberingasannya.
"Oh...oke..."Nadila menyambar bingkisan dimeja lalu memakai kerudungnya berwarna biru dongker.
"Tanteee...Ifa mau ikut..."Ifa segera mengejar Nadila.
"Iya...iya...Bun tetangga sebelah kiri ato kanan?"tanya Nadila sambil menggendong Ifa.
"Kamu pikir yang baru pindah sebelah mana?"
Nadila menepuk jidatnya.Ia tiba-tiba tersenyum sumringah.Disebelah kanan?seriusan sebelah kanan?rumahnya Putra omg...
"Illa ikut juga..."Illa ngacir.
"Jangan minta gendong..."
"Kalo gitu Ifa gak usah digendong juga..."
"Bawel..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vernon
Teen FictionHansol Vernon?Hits dan ganteng sih tapi sayangnya belagu dan songong,makanya dibalik ada fans ia juga punya haters yang bejibun. Tapi kegantengannya mampu membuat cewek yang lesbi menjadi insyaf dan cowok homo semakin maho. Ceritanya cukup gaje...na...