01

73 10 5
                                    

" Thanks ya, beb..." Ucap Chrystal begitu turun dari mobil Lamborghini yang di kendarai Vincen. Vincen tersenyum menganggukkan kepala dan melambaikan tangan membalas.
"Jangan lupa, nanti malem" lanjutkan mengingatkan.
"Siap bos" hormat Vincen menggodanya sambil meletakkan tangannya seperti orang sedang upacara bendera.

Lalu mobil Lamborghini warna biru itu meluncur meninggalkan rumah Chrystal. Chrystal membuka gerbang dengan wajah secara langit siang itu. Dan begitu ia membuka pintu, Haciko si anjing husky berbulu putih halus kesayangan, menyambut kedatangannya.

Chrystal tersenyum lalu menggendong dan mengelusnya.

Akh, setiap kali melihat Haciko, Chrystal jadi keingetan sama Someone.
Haciko adalah pemberiannya.
Someone itu adalah Rino.

Walaupun sekarang Chrystal sudah nggak jalan lagi sama Rino, tapi kenangannya masih tersisa. Dan kenangan itu rasanya tidak akan pernah hilang dalam kehidupan Chrystal selagi Haciko bersamanya.

Sebenarnya Chrystal sudah berusaha untuk melupakan masa lalunya bersama Rino. Semua yang berhubungan dengan Rino dari pakaian, foto sampai pernak-pernik, Chrystal sudah membuangnya jauh-jauh.

Tapi untuk membuang Haciko, rasanya Chrystal nggak tega. Haciko nggak bersalah kok. Chrystal sudah merawatnya dari usia Haciko dua bulan.

Pernah suatu ketika, Paskal dan Nesya, dua teman Chrystal, menyuruhnya untuk memberikan Haciko pada salah satu dari mereka."Ih, enak saja. Gue yang susah-susah ngurusin, begitu udah besar, dikasih ke mereka," batin Chrystal nggak rela.

"Nggak, gue nggak akan memberikan Haciko pada siapa pun," tandas Chrystal waktu itu. Dan memang terbukti, sampai sekarang Haciko masih aman bersamanya. Tidak ada yang berhak melarang Chrystal bersama Haciko.
Termasuk Vincen.

Vincen? Hmm, walaupun sudah sebelas bulan pacaran dengan Vincen, tapi sampai sekarang Vincen tidak pernah tahu tentang asal-usul Haciko. Vince tahunya Haciko itu anjing kesayangan Chrystal. Tidak lebih dari itu.

"Kok senyum-senyum sendiri, Non?" Tanya Bik Inem jail. Nggak tau datangnya dari mana itu pembantu. Tiba-tiba nongol aja kayak jelangkung.

Chrystal meringis tanpa menjawab, lalu melangkah hendak masuk ke dalam kamarnya setelah menurunkan Haciko dalam gendongan. Haciko berlari ke luar.

"Non, tadi ada yang telepon" lapor Bik Inem begitu Chrystal hendak masuk kamar.

"Dari siapa?" Tanya Chrystal tanpa rasa penasaran sedikit pun. Ia sudah bisa menebak. Biasanya yang suka telepon pada siang hari itu, klo nggak Paskal pasti Nesya. Siapa lagi kali bukan mereka berdua. Kali Baim sih jarang sekali telepon lewat telepon rumah, pasti selalu lewat HP. Kecuali kali lagi nggak ada pulsa. Dan itu pun jarang banget terjadi. Pulsa di HP-nya Vincen selalu full. Bahkan kadang Vincen suka mentransfer pulsa ke Chrystal. Hihihihi...
Matre ya? Nggak lah ya, namanya juga pacar, tapi itu sih tergantung pasangan apa dia suka minta sesuatu atau nggak kalau nggak kamu masih beruntung. Wkwkwk.

"Aduh, dari siapa ya?" Bik Inem nyengir kebingungan sambil garuk-garuk kepala, seperti orang ketombean.

👫👫👫👫
*Michael itu nama tengah Rino yah😅
Gimana ceritanya?😅
Maaf yah ini baru pertama kalinya gue bikin novel😅
Sudah dulu yah... Nanti updatenya kalo gue ada jam lowong😂
Jangan lupa vote dan follow akun wattpad😂😅
Bye"💕💕
Good night💕💕💕

I'm Sorry Dear[Very Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang