"NON, BUKA PINTUNYA, NON" teriak Bik Inem.
"APA SIH, BIK?!" teriak Chrystal kacau.
"Jangan bunuh diri,Non!" Khawatir Bik Inem.
"HAH! BIBIK NGACO DEH! UDAH SANA PERGI!" bentak Chrystal tanpa perasaan. Tapi Bik Inem nggak mau pergi begitu saja. Soalnya ia kan udah diserahin tugas sama mamanya Chrystal untuk menjaga Chrystal. Makanya Bik Inem punya tanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup Chrystal."TAPI NON CHRYSTAL NGGAK BUNUH DIRI, KAN?" Khawatir Bik Inem masih teriak dengan suara serak-serak bengek.
"ADUHHH, APAAN, SIH! UDAH SANA BIK INEM KE DAPUR LAGI! SIAPA JUGA YANG BUNUH DIRI! UDAH GILA APA!!!" pekik Chrystal.
Bik Inem pun pergi. Dalam hati ia berdoa, semoga saja benar apa yang dikatakan Chrystal. Dia tidak akan bunuh diri. Masalahnya kalo Chrystal bunuh diri, siapa lagi tang bakalan ngasih uang jajan bakso setiap hari? Biar galak gitu, Chrystal sebenarnya anaknya baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung.
Chrystal nggak nyangka. Dunia rasanya seperti mau kiamat saja. Ternyata SMS yang seharusnya dikirim buat Michael, terkirin ke Vincen.
Masalah, deh... Panik Chrystal.
Tiba-tiba HP berderinh. Chrystal melirik.
Dari Vincen.~~~
Kelas rame banget. Jam pelajaran kedua kosong, karena Pak Agus hari ini nggak dateng. Menurut informasi yang beredar, Pak Agus lagi sakit. Nggak tahu sakit apa. Tapi dari gosip yang santer terdengar, Pak Agus sakit diare. Soalnya kemarin habis dikerjain sama anak-anak kelas XI-5 yang bandelnya minta ampun, terutama si rambut brekele Eben.
"Elo kasih apaan Bim, sampe Pak Agus sakit diare?" Tanya Paskal penasaran sambil mengacak rambut Eben gemas. Sehari saja nggak megang rambut Eben, rasanya gimana gitu. Makanya Paskal hampir tiap hari bela-belain megang rambut brekele-nya Eben. Dan kalo megam tuh rambut, rasanya puas banget.
"Gue kasih kerikil" jawab Eben santai sembari membetulkan dandanan rambutnya akibat ulah jail Paskal.
"Nggak lucu" Paskal mencibir.
"Lho, gue serius, tanya aja sama Garth" kata Eben nunjuk ke teman sebangkubya yang juga jail. Tapi masih mendingan jailnya Garth dibandingkan Eben. Jailnya Garth terarah dan cuma satu fokus, yaitu makanan. Makanya nggak heran kalo ada anak di kelas yang bawa makanan, pasti dijailin sama dia."Iya bener, kemarin Pak Agus makan kerikil" dukung Garth membenarkan sambil mengunyah kacang bogor yang nggak tahu dapet ngerampok di mana.
"Kok bisa?" Tanya Queensy yang nggak bisa diem kalo lagi ada orang ngomong, maunya nimbrung.
"Tuh guru kan, celamitannya nggak ketulungan. Kalo ada orang lagi makan, bawaanya minta mulu. Kemarin gue sama Garth pura-pura makan kerikil dan Pak Agus tiba-tiba dateng dan minta. Ya udah, gue kasih aja," serius Eben.
"Serius lo?" Tanya Paskal nggak percaya. "Soalnya elo tuh di samping gede orangnya, juga gede bohongnya, Ben."
"Serius sayang"
"Cuih pret! Sayang-sayang!" Pelotot Paskal nggak rela dipanggil sayang sama Eben. "Urusin dulu tuh rambut brekele elo, baru boleh manggil gue sayang"
"Lho jangan salah Skal, justru karna rambut gue brekele, nanti pas kita punya anak, anaknya jadi antik gitu." Goda Eben dan anak-anak langsung ngakak
"Hih! Siapa juga yang mau jadi bini elo" sewot Paskal sambil memajukan bibir satu senti.~~~
Hay guys, sorry yah baru update😅🙏
Hummm updatenya cuma segini dulu yah, soalnya gue lagi nggak vit nih😅
Nanti gue update hari sabtu yah...
Bye"💕💕
Love you all💕💕💕
Good night😊💕💕💕