Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akh, tentu saja Chrystal nggak inget tanggal jadian mereka, karena saat ini pikirannya sedang bercabang, antara Vincen dan Michael. Ya, Michael! Cowok masa lalunya yang tiba-tiba muncul tanpa diduga.
Emang sih, dua hari yang lalu, Chrystal pernah mimpi ketemu sama Michael. Padahal Chrystal udah lama ngelupain Michael dan nggak mau mengingat-ingatnya lagi. Tapi nggak tahu kenapa, tiba-tiba ia mimpi ketwmu. Dan anehnya, sekarang Michael muncul.
Gara-gara Michael nelepon, Chrystal malah jadi keingetan terus. Ia membayangkan, bagaimana ya wajah Michael sekarang? Seperti apa dia? Bagaimana ya sifatnya? Apa maaih sama seperti dulu?
Tiba-tiba Chrystal meraih HP yang tergeletak di depan meja rias dan mencari-cari nama Michael di sana. Pasti nomornya masih yang lama.
Chrystal menyadari kebodohannya. Kenapa ia nggak nanyak ke Michael, apakah dia masih memakai nomor telepon HP yg lama, atau sudah ganti? Kalo memang masih nomor lama, Chrystal masih menyimpannya. Di sana ada nama Michael dan di atas nama Michael ada nama Vincen. Dua nama berinisial itu saling bermunculan di phonebook.
Chrystal mau telepon, tapi ada sesuatu yang membuatnya segera mengurungkan niat itu. Ia masih belum berani memulai. Apalagi saat ini hubungan mereka sudah putus oleh jarak dan keadaan. Chrystal dan Michael sudah lama nggak berhubungan.
Apa yang pertama gue ucapkan ketika nelepon Michael, ya? Pikir Chrystal. Enaknya ngomong apa, ya? "Hmmm... Halo? Ini Michael ya?" Atau.. "Hei, apa kabar? Elo Michael, kan?" Atau.. "Hai Michael... Gimana kabarnya?" Atau.. Akh, kok susah sekali ya. Ternyata melakukan hal yang sudah lama tidak kita lakukan, sangat-sangat sulit. Belibet!
Chrystal mengeluh pendek. Ia mengurungkan niatnya untuk menelepon. Masih belum ada keberanian untuk itu. Chrystal akhirnya memutuskan untuk SMS saja. Dengan SMS, ia tidak akan merasa kikuk atau salah tingkah dan sebagainya. Just a SMS. Tidak ada percakapan. Dan, itu sangat gampang sekali.
Chrystal tersenyum sambil menahan debaran jantungnya. Bener nggak, nomornya? Semoga saja bener. Terus, kira-kira, apa balasan Michael? Mau nggak ya, dia ketemuan sama gue? Jadi penasaran nih, kayak apa sih dia sekarang? Masih sama nggak kayak dulu? Atau udah berubah bentuk? Hehehe... Emangnyabarang, beda bentuk...
Lama nggak ada jawaban. Chrystal resah. Lima menit kemudian, SMS dibalas. Chrystal bersorak girang. Dengan semangat perjuangan, Chrystal buru-buru membukanya.
Begity terlihat SMS siapa yang masuk ke inboxnya, Chrystal mengeluh pendek. Ternyata bukan balasan dari Michael. Tapi SMS dari Vincen. Saat yang sangat tidak tepat. Kenapa pada waktu yang bersamaan Vincen kirim SMS?
Klik! SMS dari Vincen terbuka.
Chrys, salah kirim tuh...
Astaga! "MATI GUE!!!" pekik Chrystal. "Gue salah kirim SMS! Ya Tuhan... Mati gue!" Kepala Chrystal langsung kliyengan. "Ada apa, Non?" Suara Bik Inem tiba-tibq terdengar dari luar kamar. Tapi Chrystal tidak memedulikan. Ia sedang panik di dalamnya. Beberapa kali ia bilang, mati gue!
Dan Bik Inem yang mendengar Chrystal mengucapkan mati gue sampe tiga kali, mengira tuan mudanya itu hendak bunuh diri. Ia pun segera mengetu pintu dengan kencang berkali-kali.
"NON, BUKA PINTUNYA, NON" teriak Bik Inem. "APA SIH, BIK?!" teriak Chrystal kacau. "Jangan bunuh diri,Non!" Khawatir Bik Inem. "HAH! BIBIK NGACO DEH! UDAH SANA PERGI!" bentak Chrystal tanpa perasaan. Tapi Bik Inem nggak mau pergi begitu saja. Soalnya ia kan udah diserahin tugas sama mamanya Chrystal untuk menjaga Chrystal. Makanya Bik Inem punya tanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup Chrystal.
~~~ Hey... Maaf yah baru update😅 Bagaimana cerita? Maaf kalau cerita ada yg typo yah😅 Good night 💕💕 Love you all💕💕💕
![I'm Sorry Dear[Very Slow Update]](https://img.wattpad.com/cover/141906316-64-k749803.jpg)