Bingung

8 1 1
                                    

"Sudah jelas dia menyukaimu, bodoh" nyata Rirry. "Gila saja, mana mungkin" Coco mengelak, ia telah meminta perpanjangan waktu untuk menandatangani kontrak dengan persetujuan Syd, dan saat itu juga ia menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berkumpul.

"Ya.. iya juga sih, dia kan masih bocah, mana mau dia sama orang tua sepertimu" Nata menambahkan, Coco spontan menjawab dan memukul meja. "Hei! dia itu sudah berumur 23 tahun! malah aku yng lebih muda!! tua apaan?!" lalu teman-temannya menunduk malu, karena semua mata tertuju pada mereka. "Ah.. maaf" Coco akhirnya menunduk malu juga menyadari hal itu.

Setelah pulang, ia makin campur aduk. para sahabatnya juga tidak membantu sama sekali, malah membuatnya semakin bingung. Ia akhirnya memutuskan untuk bercerita dengan Alan. "Alan?" diseberang hubungan telfon-pun menjawab "Kenapa?" tanyanya, Coco senang sekali Alan sekarang memiliki waktu bersamanya, namun ia juga harus memikirkan karirnya. "Em.. itu.." sedikit lagi ia akan bercerita, hubungan telfonnya terputus. "Ha-halo? Alan?" saat dihubung lagi, Alan sudah tidak mengangkatnya.

Lalu, masuk sebuah telfon dari Syd. "Hai Bu" katanya dengan nada riang. "Hai Syd, ada perlu apa menghubungiku?" Syd tertawa dan mengakatakan "Memangnya tidak boleh ya?". "Boleh-boleh saja kok" jawab Coco, namun ia terfikirkan oleh kata-kata Syd tadi dan masih bingung cara untuk menjawabnya. "Takut ya sama pacar?" kata Syd jahil. "Siapa yang bilang? Pacarku baik kok" Coco dengan nada bangga mempromosikan pacarnya itu. "Kalo Aku deketin BuDir, dia menggigit gak yaaaa?" kata-kata itu membuat Coco tertawa. "Ya enggak lah! Gimana sih kamu ini?" kata Coco masih tertawa.

"Dia suka makan manis?" tanya Syd lagi, Coco tersenyum "Gak begitu suka yang terlalu manis, manis yang standard aja, kenapa jadi bahas Alan sih?" Syd bersenandung panjang "Jadi dia gak suka sama BuDir?" Coco bingung "Loh? Apa hubungannya?". "BuDir kan manis, terlalu." katanya dengan menggoda, entah mengapa Coco malah tertawa lepas. "GELI!!" tambah Coco.

"Kita kan sudah bisa berbicara santai seperti ini? bisa berfikir tentang persetujuan kita sebelumnya?" tanya Syd, seketika Coco terdiam. "Bagaimana ya..?" tanyanya. "Aku sih terserah saja, aku sudah dihubungi dengan HOT entertainment, tawarannya juga lumayan bagus loh" Mendengar HOT entertainment disebut, hati Coco mendadak kacau. Selama ini entertainment yang rank-nya tertinggi adalah CC entertainment, adanya HOT entertainment mulai mengganggu rank semua entertainment dan membuat CC entertainment terancam. "Baiklah! Aku terima! Besok kamu tanda tangan ya" dengan tidak sadar Coco menyetujui persetujuan Syd, tanpa sepengetahuan Alan, sekarang Coco mulai menjadi orang penting dalam hidup Syd. "Benarkah?! Baik! tomorrow it is!" seru Syd, Coco merasa jiwanya telah lepas dari tubuhnya. karena ia tak tahu, yang ia barusan katakan akan menjadi jimat keberuntungan atau sumber malapetaka.

Coco sedang terpaku, Syd sedang senang.

Uninvited FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang