3 - Samuel, Ketua Kelas

2 0 0
                                    

Halo. Aku Samuel, teman-teman memanggilku Sam. Kali ini, cerita akan disesuaikan dari sudut pandangku. Aku adalah ketua kelas dari kelas 2-1.

Di pagi yang cerah, di sekolah ini, seharusnya teman-teman mengumpulkan PR yang diberikan guru kemarin. Karena guru yang memberikannya termasuk guru yang cukup killer, tentu saja aku tidak mau kena amarah guru killer.

"Teman-teman, dimohon untuk mengumpulkan PRnya ya.."

Menjadi ketua kelas itu sangat melelahkan. Kalian pernah merasakannya, kan ? Mungkin bukan menjadi ketua kelas, tetapi menjadi tangan kanan seorang guru. Sama saja intinya, kan ? Yup, kalian pasti mengerti bagaimana perasaanku.

"Samuel, biar ku bantu. Sekaligus aku mau mengumpulkan punyaku dan punya Mina."

"Oh, terima kasih, Tara."

Dia adalah Tara. Tara termasuk anak yang cukup pintar di kelas ini. Dan sebenarnya, aku menyukainya (sedikit).

"Ra, kamu bisa ya berbicara dengan Sam."

"Ya bisa lah, Min. Emang kamu tidak bisa ?"

"Habisnya dia selalu berbicara tentang game. Aku bahkan tidak mengerti bahasa apa yang dia gunakan. Sama seperti Fergus."

"Ya mungkin itu memang hobinya. Tapi Min, kamu juga bawel kok."

"Ih, Tara ! Bukan itu maksudku !"

Aku mendengarnya. Memang benar, aku dan Fergus dan beberapa temanku sering berkumpul dan berbicara tentang satu hal, yaitu game. Aku bisa mengerti mengapa aku 'dikucilkan'.

Bel istirahat berbunyi. Segera aku berjalan ke meja Fergus dan mengajaknya makan di kantin. Ketika kami sedang ngobrol, tiba-tiba aku melihat sosok Mina yang berteriak dan mencoba menerobos kerumunan di kantin. Ya, kerumunan untuk membeli makanan. Seperti demo saja.

Ketika Mina ada di dalam kerumunan itu, aku melihat Tara datang berjalan ke arah mejaku.

"Ah, Samuel. Ternyata kamu disini."

"Um... ya, aku disini, makan. Ada apa, Tara ?"

"Kalau begitu maaf aku mengganggu waktu makanmu, tapi maafkan Mina ya. Mina memang tak tahu diri kalau sudah gosip."

"Oh, tidak masalah, Ra."

"Oh, si Mina ya. Sepertinya Sam sudah terbiasa.."

"Diam kau, Fer."

"Uhm.. maafkan Mina ya.. Aku akan menegur Mina nanti. Sekali lagi, maaf mengganggu waktu makanmu."

Lihat, kan ? Itulah yang kusuka dari Tara. Dia baik sekali. Tapi mungkin Tara memilih lelaki lain daripada aku.

"Sam, makananmu ada lalat. Jangan melihat Tara dengan tampangmu yang mesum—"

"Fer, aku tidak menatap Tara seperti itu. Dan makananku tidak ada lalat."

"Hahaha... Pulang sekolah mau bermain denganku, Sam ?"

"Baiklah."


A/N : HELLOOOOOOO AUTHOR IS HERE !!!!! *muncul dengan tampang tidak berdosa*

okei... uhm... m-maafkan author *bungkuk*
author punya banyak banget pikiran akhir" ini. Ngegalau mulu... :( (sbenernya dia lupa hari dan malas)
AUTHOR TIDAK MALAS !!!!! author hanya... uhm... kehabisan ide... untuk part 3... (heheheh )
author juga minggu lalu sibuk mempersiapkan sesuatu jadi telat update :( (dia baru sweet 17 loh)
anyway, part 3 yang kalian tunggu telah muncul :3 ditunggu part selanjutnya ya !! ❤️

Kejar-KejaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang