Kantin

22 9 0
                                    

Seluruh siswa baru kini tengah mengikuti kegiatan MOS,tak seperti MOS yang kalian bayangkan. MOS di SMA Negeri Pemuda terkenal dengan segala kegiatan seru nan kocak.

Pertama,pastinya seluruh siswa baru harus mengikuti apel pembukaan kegiata MOS. Lalu,seluruh siswa baru di ajak mengelilingi sekolah. Hari ini pengurus OSIS hanya memperkenalkan lingkungan sekolah,mulai dari kelas-kelas,perpustakaan,masjid,aula,ruang serba guna dan maaaassiiihhh banyak lagi. Kantin yang memang sudah kodratnya menjadi surga sekolah tak luput dari kegiatan tersebut.

Selepas kegiatan tersebut,siswa baru sudah di perbolehkan untuk pulang.

"Na!" Sahut seseorang yang bersender di pintu kelas XII-IPA 4.

"Alana? lo ngapa,Na?" Tanya-nya.

"Ohh Anisa...sejak kapan lo di situ?" kata Alana. Ternyata orang tersebut adalah Anisa.

"Sejak jaman Jokowi sunatan! Ya dari tadi lahh...udah yuk! Kita pulang,udah laper nih. Kangen masakan emak lo".

"Dih,dia mahh...kita tuh lagi MOS. Ini saat nya kita liat-liat sekolah baru kita. Laper kan lo?. Yuk ikut gua! Kita ke kantin" Rayu Alana mengajak Anisa.

"Tapi Na...".

"Kali ini gua yang bayarin".

"Yess!!! Hayu atuh...buruan kita ke kantin. Laper nih..." Ucap Anisa dengan semangat 45.

Alana sibuk membereskan tas miliknya.

"Lama nihh...keburu hamil nih gua" Keluh Anisa.

"Gilak! Dihamilin siapa lo?" Tanya Alana dengan santainya.

"Sama Jefri Nichol!" Jawab Anisa.

"Aamiin...".

"ALANA!!!".

***
"Kayaknya gua tau nih,maksud dan tujuan lo ngajak gua ke kantin. Make acara traktir gua lah..." Ucap Anisa.

"Pasti elo lagi nyari kakak kelas ganteng kannn????" Sambungnya.

"Iihh apaansi!! Orang udah niat baik-baik malah dikatain." Alana mencoba membela dirinya dari tuduhan tersebut.

"Pret dut! Gua udah tau tabiat lo" Ujar Anisa.

"Iya sih ada niatan dikit...hehehe".

Brukk...

"Tuh kan! Apa ku cakap! Paten kali kau!" Kata Anisa sambil memukul meja kantin dan bersuara lantang layaknya komandan upacara.
Kejadian itu membuat mereka menjadi sorotan banyak pasang mata kala itu.

"Nis,tau gak? Hari ini gua abis ngeliat cowok ganteenggg bangett" cetus Alana.

"Hahh?! Mana? Mana?" Anisa mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Yeu...cowok ganteng aja lo langsung sigap! Lagian gua ketemunya pas tadi pagi sih..."

"Yah si mbak... bilang kek dari tadi" Gerutu Anisa dan wajahnya membentuk seperti ini -_-

"Terus-terus lu tau namanya gak? Nomor hape nya? Dia kelompok apa? Terus-terus muka nya kayak gimana? Lu tau alamatnya gak?" Tanya Anisa dengan satu tarikan napas.

"Au ah Nis... capek gua temenan ama lo" Jawab Alana dengan nada  yang naik turun.

Akhirnya,nasi goreng pesanan mereka datang. Dan mengakhiri pembicaraan mereka berdua. Seperti biasa, Alana memesan nasi goreng tidak pedas,sedangkan Anisa memesan nasi goreng pedas level 6 yang bahkan nasi goreng tersebut hanya sampai level 5.
Bagaimana bisa? Ya... tepat sekali! Anisa sendiri yang menambahkan saus cabai ke nasi gorengnya. Saking banyaknya,sepertinya tukang nasi goreng tersebut menyesal telah meletakan saus cabai di meja kantin.

"Na! Lo tau gak? Besok ada demo ekskul loh!" Ujar Anisa.

"Oh ya? Kira-kira gua ikut apa ya?" Pikir Alana.

"PMR aja,Na" Usul Anisa.

"Emang kenapa?".

"Kata temen kelompok gua pelatih PMR nya ganteng paraahhh" jawab Anisa.

"Bodo Nis..." Alana mencoba tak mempedulikan temannya itu.

Mereka lanjut memakan makanan mereka masing-masing.

Alana mencium ada aroma yang harum sekali. Bukan aroma yang terlalu menyengat! Sama sekali bukan! Tapi aroma yang sepertinya pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi dimana? Dan kapan?

"Bang,pesen bakwannya ya. Goceng!"

Dan Alana seperti mengenal warna suara itu.

ALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang