"Nis,cabut yuk!" Ajak Alana
"Lah,gua baru aja makan. Et deh,ngapa sih?" Ujar Anisa menolak ajakan tersebut.
"Udah cabut aja. Yuk cepetan ahh..."
"Ya kenapa?"
"Au ah. Kalo lo gak mau gua duluan ya...dadah Anisaaa" Ujar Alana sambil berdiri dan lantas meninggapkan Anisa sendiri
"Ih apaan sih,tungguin bentar...bentar lagi"
"Dadaaahh.." Kata Alana yang semakin menjauh
"Alana! Lo belom bayar nasi gorengnya!"
"Neng...neng...mau kemana? Ini nasi gorengnya belom dibayar" Kata abang nasi goreng.
"Aduuhh...Alana malah ninggalin gua lagi,uda mana nasi gorengnya belom di bayar" keluh Anisa.
"Yaudah,berapa bang?" Sambungnya.
"100 ribu neng..."
"Hah?!mahal amat..."
"Ya iya lah...eneng tadi make cabe gak kira-kira...emang di kira cabe murah apa? Uda mana make saos banyak banget lagi" Jelas abang nasi goreng.
Alana...tunggu gua di rumah lo, mau gua bakar kamar lo tau gak?!!
Ucap Anisa dalam hati
***
Bunyi bel yang di tekan dua kali oleh Anisa membuat seseorang membuka pintu dan menyambutnya dengan manis.
Wanita paruh baya namun masih memiliki paras yang cantik tengah tersenyum kepadanya dan menyambut kedatangan Anisa."Eh Anisa,ayo sini masuk!"Sambut ibu Alana kepada Anisa.
Kusuma Arnita namanya,biasa di panggil Bu Nita. Usianya 45 tahun. Tapi,Anisa tetap memanggilnya dengan sebutan "ibu" karena Anisa menganggap Bu Nita sebagai ibu nya sendiri.
"Ibu,Alana nya ada?" Tanya Anisa.
"Ada,dia lagi di kamar. Gak tau tuh kenapa. Pas pulang tiba-tiba teriak-teriakan gak jelas,"Ujar Bu Nita.
"Lah,ibu gimana sih,kan anak ibu dari lahir emang gak jelas," Ujar Anisa.
"Oh iya ya,ibu lupa. Ibu kirain Alana kesurupan jin SMA,hehehe,"Bu Nita kini mencoba melawak.
"Bukan jin SMA lagi kali bu,jin lulusan S3 kalii"
"Hahaha..."
Mereka berdua sedang menghina orang yang sama,yang satu anak nya sendiri dan yang satu sahabatnya sendiri. Dan mereka bahagia karena itu.
Jahanam.
"Kamu jadi masuk gak sih?! Ibu kunciin nih lama-lama!" Ujar Bu Nita yang memotong tawaan Anisa dan dirinya sendiri.
"IyabuiyabuAnisamasukkk," Ucap Anisa sambil buru-buru masuk ke dalam rumah Bu Nita.
***
"Assalamualaikum..." Ucap Anisa sambil membuka pintu kamar Alana yang tak dikunci."Waalaikumsallam,eh ada mbak Anisa,what happen aya naon,Nis?" Balas Alana.
"YA ELO PIKIR AJA SENDIRI,LO NINGGALIN GUA DI KANTIN DAN SEENAK JIDATNYA LO NINGGALIN GUA PADAHAL LO BELOM BAYAR NASI GORENGNYA"
"Maaf Nis,gue lupa"
"Untung ini di kamar lo. Coba di kamar gue,udah gue kulitin kali lo!"
"Waduh,serem amat"
"Bodo!" Ucap Anisa sambil meletakan tasnya di samping lemari baju milik Alana.
"Terus lo ngapain kesini,Nis?" Tanya Alana.
"Lah,kan elu yang ngajak gua kesini," Jawab Anisa.
"Kapan?"
"Kapan ya?? Lu nyuruh gua kesini gak sih?" Tanya Anisa yang bingung kenapa ia ke rumah Alana
"Lah gak tau"
"Iiihhh,buang-buang ongkos tau gak?!" Marah Anisa untuk kesekian kalinya.
"Btw,Na! Itu apaan?" Tanya Anisa sambil menunjuk sebuah benda berwarna cokelat dan terdapat tali cokelat muda yang mengikat benda yang ada di pangkuan Alana.
"Oh ini,ini namanya Alana. Dia dairy baru gue. Baru aja gue beli," Jawab Alana.
"Dairy lo kasih nama?" Tanya Anisa yang semakin bingung terhadap temannya yang semakin hari semakin...aneh.
"Iya,namanya Alana."
"Suka-suka lo dah,Na."
"Nis,menurut lo kalo gue ikut PMR gimana?" Tanya Alana.
"Kan udah gua bilangin,masuk ae ngapa emang? Eh,lagian ya pelatihnya tuh ganteng banget,'' Ucap Anisa.
"O segede anu."
"Dih,apaan sih garing luu,Na."
Widiii gimana sama ceritanya? Seru gak? Semoga suka ya sama ceritanya...
Alhamdulillah akhirnya bisa nyelesain part ini setelah sekian lama....Maaf juga udah lama update karena author lagi sibuk belajar buat UN,alahbullshit Ini baru awal-awal siihh,belom ke konfliknya.
Jadi biar berasa feel nya HARUS MESTI WAJIB KUDU mantengin notif pembaruannya yaa...
Karena ini akan menjadi ceritaaaa yang puanjangggg buanget....Maaf juga kalo ada typo yang bertebaran dimana-mana,karena jempol saya cukup besar...ya saya sekali tekan 2 huruf yang muncul.
Kenal yuk lebih dekat sama aku...
Instagram:@dafnurendra
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINA
Teen Fiction"Suka sih,tapi gak mungkin lah dia suka ama gua! Dia cuma pelatih TITIK!" -Alana Putri- "Kayaknya gua suka deh sama dia. Tapi masak orang kayak gua pantes buat dia?!" -Ali Ilham Purnama-