"MOMMY! Oops -."
Tee melotot mendengar teriakan itu, begitu juga dengan Bass yang kini ikut melotot dengan kedua tangan menutupi mulutnya. Keduanya saling melirik satu sama lain, menyisahkan Tae yang memandang keduanya dengan ekspresi bingung.
"Mommy?"
"Bukan apa-apa, Daddy, aku hanya salah bicara." Balasnya gelagapan. Namun saat mata tajam milik sang ayah menatap lurus padanya, Bass langsung menutup rapat mulutnya kembali.
Tae bersedekap. "Jadi ada yang bisa menjelaskan ini padaku?"
.
.
Beautiful Days
TaeTee Fanfiction
By
Araelf Mizuchi Malter
.
."Ah, aku harus menyelesaikan masakanku atau dia akan gosong dan kita tidak bisa sarapan." Ucap Tee kikuk setelah sekian lama diam dan memecah keheningan diantara mereka. Pria manis itu tersenyum lima jari pada ayah dan anak didepannya, kemudian langsung membalikkan tubuh.
Membuat Bass merenggut sebal karena merasa dikhianati, terlebih lagi sekarang dia menjadi objek tatapan 'minta pertanggungjawaban' dari Daddy tampannya.
Bocah manis itu menunduk, memainkan ujung baju piyamanya dengan bibir terpout, tak berani untuk sekedar melirik pada sang Daddy. Salah nya juga sih sebenarnya, dia pikir Daddy nya masih di kamar, bukannya malah sudah berada di dapur pada jam seperti ini.
"Ayo ikut Daddy."
Melihat anaknya yang terdiam seperti itu membuat Tae akhirnya berjalan mendekat dan menggendong bocah kesayangannya ke kamar.
Bass menurut saja, tangannya memeluk leher Tae erat dan menyandarkan kepalanya dibahu lebar itu. Mata bulatnya melihat pada Tee dan pria manis itu kini mengepalkan tangan diudara dan memberikan semangat padanya tanpa suara. Tapi karena Bass sedang kesal jadi dia mengabaikan Tee dan membenamkan wajahnya dileher Tae.
.
.
Araelf
.
."Hey! Tatap Daddy." Tae mengusap pipi Chuby Bass sayang, mengarahkan anaknya yang sedari tadi menunduk untuk menatap padanya. Mereka sekarang sedang duduk berhadapan diatas ranjang di kamar Tae. "Bass suka Tee?"
Mata bulat Bass menatap pada Tae, kemudian dia mengangguk. "Suka." Jawabnya pelan.
"Kenapa?"
"Tee itu seperti Mommy." Jawaban polos dari anaknya itu membuat Tae menyerngit. "Teman-teman Bass disekolah sering bercerita tentang Mommy mereka. Mereka bilang Mommy orang yang sangat baik dan menyayangi mereka. Memasak makanan enak untuk mereka, membacakan cerita sebelum tidur, memeluk mereka saat sedih. Tee juga sering melakukan itu semua untuk Bass."
Entah kenapa dada Tae berdesir hangat. Dia baru tahu bahwa Tee begitu memperhatikan anaknya, melakukan begitu banyak hal yang sangat berarti untuk si kecil. Selama ini Bass memang hanya tau Tae, dia tidak pernah dekat dengan orang lain. Jadi saat melihat bagaimana cara Bass menceritakan rentang Tee, sudahlah pasti dia memiliki tempat istimewa dihati anaknya.
"Daddy tidak pernah melakukan itu untuk Bass, apa Bass marah?"
Bocah manis itu menggeleng. "Daddy sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu. Tee bilang itu semua Daddy lakukan untukku jadi aku tidak boleh marah. Lagipula Daddy ya Daddy, Daddy tidak cocok jadi Mommy. Daddy juga tidak bisa masak enak seperti Mommy."
Tae tertawa mendengar pernyataan polos dari anaknya. Namun tidak bisa dipungkiri hatinya terenyuh, dia baru menyadari ternyata anaknya sudah mulai bisa berpikir dewasa. Sepertinya waktu Tae memang lebih banyak tersita untuk pekerjaan hingga dia sendiri kurang tau mengenai perkembangan sang buah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Days (TaeTee)
FanfictionTee memang berharap dia bisa bertemu dengan Tae tapi tidak secepat ini. Apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu kembali dengan cinta pertamamu yang hancur? Pair : TaeTee Bass