Lima

19 5 0
                                    

05 November 2017

*Dika's POV*

"Dika pulang."

"Sini Dika, Kalya udah nunggu daritadi. Kalya kalau mau minum atau mau cemilan ada didapur, ambil sendiri ya. Tante tinggal dulu."Kata mama sambil pamit untuk menyisakan ruang kosong agar aku dan Kalya bisa mengobrol.

"Hi Dika. Maaf ya aku dateng malem-malem gini.. gak ngabarin kamu juga."

"Iya gapapa kok. Sini Kal, aku mau meluk."Ucapku sambil memeluknya. Aku sangat rindu mencium wangi cinnamon ciri khasnya.

"Dik btw ada mama kamu loh... jangan lama-lama meluknya haha."Ledeknya sambil melepas pelukanku

"Dasar anak kecil satu ini!!"Aku mencubit pipinya gemas dan sepertinya pipinya terlihat lebih chubby dari yang biasanya.

"Dikaa... kita pergi kencan yuk."

"Yuk! Kapan?"

"Besok? Bagaimana?"Tanyanya

"Hmm I can't. Besok ada kegiatan seminar dikampus."Ujarku sambil menggaruk tengkuk leher yang padahal tidak gatal. Maaf Kalya.

"Oia gimana kuliahmu hari ini? Lancar?"Tanyaku untuk mengalihkan topik dan menepuk pelan bahunya

"Ya seperti biasa, flat. Aku seharusnya mengerjakan tugas untuk presentasi. Tapi kelompok ku benar-benar membuatku kesal. Mereka tidak datang saat aku suruh datang untuk mengerjakan tugasnya bersama. Aku ngerasa dimanfaatkan sama mereka."Ujarnya kesal dan aku hanya tertawa.

"Sabar ya sayang. They'll get their own Karma, asap. Ambil hikmahnya. Kamu ngerjain sendiri yang tambah pintar siapa? Kalya Putri Avariella Nadindra, ya kan?"Godaku sambil mencubit dagunya gemas, pipinya terlihat merah.. menahan malu mungkin?

"Diam kau Mahardika. Mukaku pasti terlihat seperti kepiting rebus sekarang. Ah jahat!!!"Dia memukuliku dengan sekuat tenaganya yang padahal hanya berasa seperti pukulan anak kecil dilenganku. Dia pun capek sendiri lalu bilang,

"Dika aku mau pipis dulu ya." Dan aku mengangguk. Segera aku mengecek hp-ku dan ternyata ada satu sms dari Adia.

From: Adia
"Dik, besok ketemu jam 10 di cafè bene. Jangan lupa bawa laptop sama buku referensi."

"Dika, kamu udah makan?"Tanya Kalya yang sudah ada didepanku sekarang. Aku langsung memasukkan hpku kedalam saku celana lagi.

"A-aku.. aku gak biasa makan malam Kal."Jawabku sedikit gugup. Aku tadi langsung memasukkan hpku hanya takut Kalya membaca smsnya dan marah karna aku tidak memberitahunya kalau besok aku akan bertemu dengan Adia.

"Ohh okay." Terjadi keheningan diantara aku dan Kalya. Well, aku akan bercerita sedikit. Aku dan Kalya bertemu saat kami di SMA, sama-sama satu kelompok satu ospek dan menjadi dekat karena aku memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan. Sebenarnya aku punya satu alasan kenapa aku berani berkenalan, aku senang melihat mata coklatnya yang indah. Lalu kami menjadi semakin dekat karena rumah kami berdekatan ya meskipun beda satu komplek, dan aku sering mengajaknya berangkat bersama kesekolah. Saat kelas 1 SMA semester 2, aku menyatakan perasaanku dan voila! Hubunganku bertahan hingga saat ini. Ya meskipun sering sekali terjadi perdebatan tp kita berhasil menemukan solusinya.
Kecuali masalah kemarin... aku dan dia benar-benar tidak menemukan solusi dan mengakibatkan aku dan dia saling mengacuhkan satu sama lain.. because she cheated on me with her friend in her campus. Dan sejak saat itu, perasaan ku tidak lagi sama untuk Kalya. Aku masih mencintainya, namun aku secara perlahan meruntuhkan perasaanku ini agar tidak sakit saat ia benar-benar memutuskanku suatu saat nanti.

HOME // AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang