Tiga; Kenyataannya

310 157 181
                                    

Happy & Enjoy reading guys

🍁🍁🍁

Kau akan tahu definisi semu saat melihat kehidupanku~

°°°

"Kau–dikeluarkan."

'Ya, hancurkan dia. Di tanganmu pun tak masalah Mr. Clark'

Kenop pintu dibuka dan ditutup kencang, setetes benda bening menetes dari manik hazel yang tertutup, turun menyusuri pipi, bercampur dengan pekatnya darah. Ia menghancurkan segalanya, Arsen cukup sadar ia bukan anak orang kaya, ia bisa bersekolah karena kebaikan Mr. Clark, hidup nyaman dengan biaya dari Mr. Clark, bahkan keadaan orang tuanya dapat dikatakan hancur.

Ayahnya hanya mabuk-mabukan, ibunya? entah kemana wanita itu, mereka hanya kembali saat Arsen mendapat uang karena menjadi semacam bodyguard untuk Zeva, mengambilnya dan memperebutkan, yang kalah akan mengamuk, tak segan-segan melampiaskan pada Arsen.

Yang Arsen lakukan hanya diam menuruti kemauan keduanya sebisa mungkin, dia bahkan rela bekerja part time hingga malam untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Semuanya hancur hanya dengan satu tindakan gegabahnya, ia tidak bisa melanjutkan sekolah, tidak bisa hidup nyaman, dari mana ia dapat uang sekarang, untuk keperluan sehari-harinya dan untuk orang tuanya.

Arsen merangkak mendekati ranjang terdekat, mencoba bangkit dengan berpegangan pada ranjang tersebut. Berjalan pelan dengan bertumpu pada dinding, keluar meninggalkan ruangan yang menjadi saksi atas segala rasa sakitnya, baik fisik maupun batin. Arsen memasuki ruang kelasnya mengabaikan eksistensi guru yang tengah mengoceh di depan kelas, mengambil segala barang-barangnya dan pergi begitu saja.

🍁🍁🍁

Arsen membanting tubuhnya di ranjang kamarnya, memejamkan mata merasakan keheningan kamarnya yang kecil. Rumah ini menjadi tempat tinggalnya sebelum bekerja dengan Mr. Clark, tentu saja sebelum Mr. Clark memberikan sebuah mansion dengan segala fasilitas, sedetik kemudian mengusak surainya kasar.

"Bodoh!! Arsen bodoh!" Arsen berteriak sambil menjambaki surai dark-brownnya.

Beranjak dari tempatnya berbaring, bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri serta bercak darah kering di sekujur tubuhnya.

Satu minggu berlalu~

Malam ini Arsen tengah melayani pria paruh baya yang duduk di kursi seberang. Arsen sudah seminggu ini bekerja menjadi bartender di salah satu club yang begitu terkenal, dikalangan clubbers tentunya.

Hari-harinya berubah drastis sejak saat itu, jika dulunya ia hanya bertugas sekolah dan menjaga Zeva, sekarang ia harus bangun pagi-pagi untuk membereskan rumah, lalu berangkat bekerja. Jangan berfikir bahwa Arsen bekerja di gedung-gedung yang menjulang tinggi dengan gaji yang besar tiap bulannya.

Ia akan bekerja dari pukul tujuh pagi hingga pukul dua dini hari, sebagai waiter pada pagi harinya dan bartender di malamnya. Arsen mendapatkan tiga juta perbulan, gajinya sangat tidak sebanding dengan tubuhnya yang terus dipaksakan untuk bekerja tanpa waktu istirahat.

Padahal biasanya hanya mengawasi dan melindungi seorang Zevanya, Mr. Clark akan memberikan dua puluh juta perbulan, lima belas juta untuk orang tuanya dan sisanya baru untuk keperluannya.

Haphephobia |COMPLETED✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang