Happy & Enjoy reading guys!
🍁🍁🍁
Hidupku tidak sulit, hanya saja jalan yang kulalui sedikit terjal~
°°°
"Berikan uangnya atau kujual gadis tadi!"
Arsen menggeleng samar, rambutnya masih ditarik membuat pergerakannya terbatas.
"Carilah sesuatu yang dapat digunakan untuk mengikat!" Perintah Arsel pada Qaio, terlihat raut tak suka di wajah Qaio namun tetap diturutinya.
Qaio kembali dengan sebuah balok kayu, seutas tali dan sehelai kain di masing-masing tangannya.
Arsel menarik kursi, mengikat putranya di sana, tak lupa menutup mulut Arsen dengan kain tadi.
"Diam disini!" Ucapnya lalu memukul wajah Arsen.
"Pastikan dia tetap diam!" Qaio mengangguk mengerti.Arsel berjalan ke arah kamar Arsen, mengetuknya pelan.
Tok,, tok,, tok...
"Arsen!" Zeva mengangkat kepalanya, air mata membasahi pipinya, tak lupa dirinya duduk meringkuk di sudut ruangan dengan tubuh bergetar hebat. Bangkit dan berlari kecil mendekati pintu.
Arsen panik, Zeva pasti mengira itu dirinya, Zeva tidak boleh membukanya. Lidahnya terjulur mencoba mendorong kain yang tersumpal di mulutnya, tidak mudah karena ikatannya terlampau kencang. Namun ia tidak menyerah, terus mencoba hingga kain itu terlepas dari mulutnya, walaupun tidak sepenuhnya setidaknya ia masih bisa menggerakkan rahang atasnya.
"JANGAN DI—
Bughh...
Teriakannya terpotong karena merasakan pukulan di tengkuknya.
Seketika Zeva membeku di depan pintu, itu suara Arsen. Artinya yang mengetuk pintu orang lain, kakinya melangkah mundur.
Brak,, brakk,, brakkk...
Pintu kembali diketuk, bukan ketukan lagi melainkan gebrakan brutal yang Zeva yakini bisa merobohkan pintu lapuk itu.
"JANGAN—
Bugghh...
Pukulan kedua mendarat di pelipisnya, seketika cairan berwarna merah pekat mengalir dari sana.
—DI BUKA" Arsen masih mencoba memberitahu Zeva.
Bugh, bugh,, bugh...
"DIAM BANGSAT!" Arsel berteriak marah, sedangkan Qaio beralih memukuli tubuh putranya, tak memberi jeda sedikitpun. Arsen memejamkan mata menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"BUKA PINTUNYA, JALANG SIALAN!" Arsel kembali menggedor pintu kamar itu, sedangkan Zeva sudah kembali meringkuk dan menangis ketakutan.
"Sudah... Sakit Ma... Berhenti..." Arsen membuka kedua matanya, samar-samar ia melihat tubuhnya mengeluarkan banyak darah segar.
Pandangannya beralih pada ayahnya yang masih berusaha mendobrak pintu yang ia pastikan akan roboh sebentar lagi.
Braakkk...
![](https://img.wattpad.com/cover/141746327-288-k661806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Haphephobia |COMPLETED✔
Roman pour AdolescentsTentang sosok yang mencoba melindungi tambang uangnya! Terasa rumit ketika perasaan ikut masuk ke dalamnya!! _________ WARNING⚠!!! CERITA BERDARAH.. MENGANDUNG KEKERASAN FISIK...