EVE Part 1

93 11 6
                                    

Genre : Drama/Romance

Pairing : Nakajima Yuto x OC

Rating : G

Words : 1280 words

___________________________________________

Hari ini sangat panas. Aku baru saja sampai rumah. Jarak antara sekolah dan rumahku tidak jauh, namun tidak juga bisa dikatakan dekat. Perjalanan dari halte bis menuju rumahku lah yang membuat keringat di balik seragam putihku cukup mengeluarkan aroma tidak sedap. Entah kenapa hari itu matahari bersinar sangat sombong. Aku bergegas masuk kamarku dan mencari remot AC. Berusaha mendinginkan suhu tubuhku sebelum beranjak ke kamar mandi. Sepi seperti biasanya di rumah ini.

"ah aku ingin pulang ke rumah mama."gumamku. Aku yang berniat untuk langsung mandi malah terlelap di kasur mungilku, dengan keadaan perut yang benar-benar kosong. Aroma tubuhku sudah berkurang, tetapi tentu tidak hilang. Aku terbangun dan melihat seluruh ruangan gelap. Aku bergegas menyalakan semua lampu di rumahku, lalu menyiapkan air hangat, karena malam itu cukup dingin. Alam kadang bertindak labil. Siang sangat terasa teriknya sinar matahari, kemudian saat malam, hawa panas pun tak berani muncul.

Aku sangat menikmati waktuku di kamar mandi itu. Berendam di bathtub kecil, sambil memainkan busa busa kecil di tanganku membuatku rileks. Hingga akhirnya kesenangan mungilku terhampas oleh dering telepon yang tak kian berhenti. Akhirnya ku akhiri permainanku, dan membasuh semua busa yang ada di tubuhku. Ku lilitkan handuk di tubuhku dan telepon itu sudah berdering untuk yang keempat kalinya. Aku berlari ke dapur di sebelah kamar mandi, kemudian mengambil ponsel yang kuletakan di atas meja makan.

"Halo ra?" aku sedikit membentak kesal kepada sahabatku.

"Ah rei, tolong aku!" Seru Yura di seberang sana. "Aku sekarang bersama teman Yama. Dia bilang akan merayakan ulang tahun Yama bersama. Semuanya sudah berkumpul, tapi aku masih canggung dengan mereka. Temani aku ya! Aku mohon! Sekarang aku ada di persimpangan menuju rumah mu !"

"Woy" sebelum aku sempat berbicara dia sudah menutup teleponnya. Bahkan aku tidak punya kekuatan untuk marah. Perut yang kosong membuatku tak berdaya dan dalam waktu yang sama aku harus bersiap untuk menemani sahabatku yang sedikit seenaknya itu.

Aku hanya memakai denim dan sweater biru muda. Ya, aku masih mengingat baju apa yang aku kenakan pada hari itu. Sangat biasa, karena aku bahkan tidak tahu seperti apa pesta kejutan ulang tahun itu. Aku hanya berpikir Yura hanya akan memberikan kejutan kecil pada pacarnya, Yama.

Saat aku mengeringkan rambutku yang masih basah, terdengar suara ketukan pintu. Aku bergegas turun dari kamarku untuk membuka pintu. Sesuai dugaan, Yura lah yang ada di hadapanku, dengan seorang laki-laki jangkung, yang bahkan asing untukku. Aku mempersilahkan mereka masuk, kemudian aku menarik Yura sedikit lebih jauh dari lelaki itu.

"Kamu gak gila kan? Itu siapa? Ini udah malem?" kataku serius. Ya, aku orang yang sedikit kolot untuk urusan yang seperti ini.

"Itu kak Yabu, temennya yama." Jelas Yura. "Sudah lah Rei, biasa aja. Lagi pula ini baru jam 9. Ayolah kamu kan tinggal sendiri dan bebas gak ada jam malem. Aku bilang ibuku, bakal nginep di rumah kamu. Ayo temenin aku lah ngasih kejutan ke Yama. Disana gak ada orang yang aku kenal!" ucapnya seperti kereta yang tidak berhenti. Tanpa ragu dan tanpa terbata-bata sedikitpun. Meskipun aku membenci beberapa hal darinya, dia tetap sahabatku. Ya, seperti sifatnya yang agak memaksa ini dan aku bahkan tidak bisa menolaknya. Dia sosok perempuan populer, cantik meskipun sedikit pendek, dengan kulit seputih susu, dan senyum yang indah. Bahkan aku yang seorang perempuan pun cukup mengaguminya, dibalik sifatnya yang agak egois itu.

Akhirnya aku mengikuti keinginnanya. Aku merasa kecut malam itu. Tak terlintas sedikitpun di benakku untuk tersenyum. Sebenarnya aku orang yang gampang akrab, gampang berbicara dengan orang baru, tetapi tidak dengan lawan jenis. Aku cukup tidak nyaman berada dalam satu mobil dengan orang yang bahkan aku tidak kenal sama sekali. Aku duduk di belakang, yura dan yabu duduk di depan.

EVEWhere stories live. Discover now