Getting Odd

136 10 1
                                    

Author semakin aneh...

“Bridgett, cepatlah turun!” perintah Mom dari ruang tamu. Kami berencana makan malam diluar, dan kemungkinan besar kami tidak akan makan malam bersama sendirian.

“Bridgett! Jangan dengan setelan itu!” seru Mom. Apa yang salah dari setelan ini Mom?! Demi Tuhan! Mom membuatku naik kembali ke kamar dan mengobrak-abrik lemari pakaianku. “Pakai yang ini saja!” perintah Mom. “Cepatlah! Kau tidak mau membuatku terlambat kan?”

Aku menurut saja perkataan Mom. Pada saat-saat seperti ini bukan saat yang tepat untuk berdebat dengan Mom. Aku biarkan Mom melucuti pakaianku dan menggantinya dengan dress berwarna putih.

Aku mengambil tempat duduk di depan , sementara Tess duduk sendirian di belakang. Dia sibuk mempermainkan boneka beruangnya yang selalu dibawa kemana-mana. Sedangkan aku sibuk mengirim pesan singkat kepada Chester sambil mendengarkan musik dari headphone. Aku memang sengaja mengeraskan volumenya, dan aku pikir saat ini Mom sedang berusaha berbicara padaku. Bibirnya seperti sedang mengatakan sesuatu, tapi aku tidak peduli.

Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke restoran Prancis yang dimaksud Mom. Jujur saja aku sedikit terkejut dengan tingkah Mom yang begitu antusias. Aku penasaran siapa yang diundang Mom untuk makan malam di restoran berbintang ini? Atau siapa yang mau mengajak seorang janda beranak dua makan malam disini?

Mom terlihat begitu anggun dengan memakai gaun berwarna hitam putih miliknya. Dia terlihat begitu muda walaupun dia sudah hampir berkepala empat.

Aku dan Tess berjalan di belakang Mom. Dia menggandeng tanganku dan yang membuat aku risih adalah : dia tidak berhenti cegukan! Tidak sedikit orang-orang yang berjalan disamping kami tertawa melihat tingkah memalukan Tess, walaupun begitu Mom terlihat tenang-tenang saja. Perhatiannya terus tertuju ke depan seakan-akan dia tidak menyadari keberadaan kami.

Mom menuju ke sebuah meja. Bukan meja kosong, disana sudah menunggu seorang pria. Sepertinya aku kenal dengan pria itu.

“Angus,”

Angus! Astaga! Dia adalah teman dekat Mom sewaktu di Fulham, dan sekarang dia datang ke Amerika, mengajak kami untuk makan malam bersama di restoran Prancis disini? Aku baru ingat kalau dia sudah berpisah dengan istrinya beberapa tahun lalu, dan dia mempunyai satu orang anak. Aku lupa namanya, tapi dia tidak tampak hadir disini, tersisa satu kursi di meja ini.

“Hai Bridgett, Tess,” sapa Angus dengan ramah lalu mempersilakan kami untuk duduk. “Kau sudah besar sekarang, Bridge,”

Bridge, sudah lama aku tidak mendengar itu.

“Dimana Kyle?” tanya Mom. Aku baru ingat sekarang, namanya Kyle, dia kira-kira 1 tahun lebih tua dariku. “Kau masih ingat Kyle, Bridge?” tidak! Sekarang Mom mulai memanggilku Bridge!

“Anak gendut di musim dingin itu?” tanyaku.

“Bridgett!”

Angus tertawa, dia tidak tersinggung dengan pertanyaanku, tapi anak itu memang gendut! Aku ingat sekarang. “Dia tidak segendut waktu itu sekarang, kau harus melihatnya. Tapi dia mungkin akan datang terlambat,” kata Angus, raut wajahnya menunjukkan kekecewaan kepada anaknya itu. “Silakan pesan makanan,” lanjut Angus dengan semangat.

“Bagaimana dengan Kyle?”

“Tidak apa-apa,” jawab Angus dengan santai, sepertinya dia sudah terbiasa dengan tingkah anaknya itu.

Mom sibuk ngobrol dengan Angus, tingkah Mom seperti orang yang baru bertemu dengan artis idolanya, begitu antusia, begitu juga dengan Angus. Tapi dia masih terlihat tenang daripada Mom. Sekali-sekali dia bertanya padaku dan Tess. Aku mulai curiga dengan hubungan Mom dan Angus.

EntityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang