Amusez-vous

130 32 33
                                    

Khusus untuk chapter ini gw tambahin video sbg opening PRISONER. Thanks for HDsoundi
I hope you'll like it ^^

So happy reading all (๑¯ω¯๑)
------------------

                                                       PRESENT
Interrogation Room
11:44 AM

"Pada awalnya kukira semua itu cuman guyonan semata, tapi itu tidaklah lucu untuk di jadikan sebagai bahan candaan bahkan semua itu terlihat sangat nyata untuk sebuah mimpi buruk. Semuanya terjadi terlalu cepat untuk bisa ku pahami, " ujarku tanpa mengalihkan pandangan dari pria tua itu.

Dia tidak terlihat terkejut, masih tampak santai menghisap rokoknya, tampilan klise penyidik pada umumnya.

"Kebanyakan orang tak akan percaya pada apa yang kukatakan, mereka hanya menganggapnya sebagai omong kosong belaka—tidak lebih dari itu," imbuhku mencoba menelisik alasan mengapa dia tidak terkejut mendengar pernyataanku barusan. Tidak, mungkin lebih tepat jika dibilang sebagai kisah tragis.

"Jadi karena itulah mengapa kesaksian yang kau berikan sekarang berbeda dengan yang tertulis arsip. Mereka mengganti kesaksianmu, aku tercengang mereka bahkan melakukan hal seperti itu. Apakah pengadilan memang bisa dipercaya?" ucapnya seraya menghempaskan asap rokoknya ke seluruh ruangan.

"Bukankah sudah ku katakan sebelumnya? semua yang kau lakukan ini sia-sia. Kota ini sedang dilanda emosi yang bergejolak. Emosi itu terus menumpuk hingga sulit untuk dibendung lagi, sebab itu mereka membutuhkan pelampiasan."

"Kau rela menjadi pelampiasan seluruh kota walau tak bersalah sekalipun? Kau sungguh tak apa-apa dengan itu?" katanya dengan nada sedikit simpati.

Kutundukkan kepala seraya berkata, "Aku tak bisa mengatakan jika aku tak sepenuhnya bersalah. kau tahu terkadang suatu kejadian besar bisa terjadi hanya karena sebuah kejadian kecil yang menjadi pemicu terjadinya hal tersebut."

"Itukah sebabnya kau menerima semua ini tanpa protes sedikitpun?" Pria tua itu diam sejenak dan beberapa saat setelahnya ia menghela nafas yang cukup panjang, "Kau terlihat seperti mayat hidup. Tidak, Kau jauh lebih buruk dari mayat hidup, setidaknya mereka masih mempunyai hasrat memakan daging untuk bertahan hidup. Dibandingkan mereka kau bahkan tak mempunyai hasrat sama sekali, layaknya boneka yang hampa."

Hmm? Boneka. Kata itu terdengar sangat nostalgia bagiku, entah siapa yang pernah mengatakannya padaku dulu. Kira-kira siapa? Entahlah aku tak ingin memikirkannya bahkan aku tak ingin mencobanya.

"Sudahlah, daripada itu ada yang ingin kutanyakan. Jika kau berada dalam mansion itu untuk event, hadiah apa yang akan di dapatkan sang pemenang?" Aku tersentak. Segera kuangkat kepalaku dan menyorotkan pandangan padanya. Bukan karena takut atau apapun hanya saja tak pernah ada yang menanyakan hal itu, ini pertama kalinya hal tersebut di ungkit.

"Oi kakek tua," kataku sinis.

"Hei, jangan terlalu kasar. Aku belum setua itu, memangnya perlu ku ambilkan kacamata agar kau dapat melihat wajah tampanku?" entah kenapa dia bisa mengatakan hal itu dengan begitu percaya diri.

"Mengapa kau menanyakan hadiahnya?" dari yang kutahu pada umumnya orang akan menanyakan siapa yang melakukan itu semua—itu wajar untuk di pertanyakan. Tapi pria ini entah mengapa menanyakan hal yang bagi kebanyakan orang mengabaikannya.

"Huh? Bukankah sudah jelas—aku hanya penasaran. Kira-kira hadiah seperti apa yang akan kau dapatkan dalam jenis permainan seperti itu? Mungkinkah reputasi? Uang? Ataukah ada hal yang lebih dari itu semua?"

PRISONER SO25-778Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang