Seperti yang gue kasih tau di Instagram beberapa waktu lalu, tanggal 3 November-11 November gue ngikut pertukaran pelajar Erasmus+ lagi. Kali ini topiknya adalah project management dan diselenggarakan di Reijmerstok, sebuah kota kecil yang terletak di deket Maastricht, Belanda. Buat yang penasaran youth exchange-nya gratis dan dari akomodasi sampe transportasi semua ditanggung oleh pihak Youth for Mobility. Sebenernya alasan gue dua bulan berturut-turut ikut exchange adalah satu, gue ngerasa selain dapet pelajaran hidup dan ijazah kuliah, setelah gue selesai bachelor nanti masih banyak yang nggak gue dapet. Karena gue kuliah kimia murni mahasiswanya dituntut untuk bener-bener jadi nerd karena harus belajar melulu. Buat gue itu bukan lah kondisi yang ideal, di mana gue akan menjadi orang yang selalu berkutat sama sains dan nggak punya social skills. Mungkin buat orang lain sebenernya fine-fine aja, tapi gue merasa gue butuh dapet inspirasi dari orang lain untuk gue jadikan bahan berpikir karena gue orangnya sangat observatif. Gue butuh ketemu orang yang bisa gue ajak untuk bertukar pikiran dan untuk nambah-nambah referensi. Hal-hal tersebut sayangnya nggak gue dapatkan di kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gita Savitri Devi
Non-FictionGita Savitri Devi adalah seorang vloger yang banyak diidolakan oleh remaja Indonesia karena isi vlognya yang banyak menginspirasi, keluesannya berbicara di depan kamera dan juga karena konten-kontennya yang banyak mengkritik keadaan Indonesia menjad...