1. Marahadalah marah dgn takdir yg Allah berikan. Boleh jadi ia marah dlm hatiny dgn brgumam alias ngutruk, boleh jadi ia ucapkn dgn lisannya alias ngacaprak. Org yg marah dgn takdir Allah, maka ia dkhawatirkn trjerumus dlm prbuatan kesyirikan dgn sebab ia mncela takdir. Dan marah kpd takdir pd hakikatny marah kpd Allah.
Allah Ta’ala brfirman:
ُDan di antara manusia, ada yg mnyembah Allah di pinggiran. Jika ia diberi nikmat berupa kbaikan, maka tenanglh hatiny. Namun jika ujian menimpany, maka berubahlah rona wajahny, jadilah ia merugi di dunia dan di akhirat. (QS. Al-Hajj ayat 11).2. Sabar
Sabar itu memang sprti namany (sbuah nama tumbuhan), yg rasany pahit. Namun hasil dr ksabaran akan lebih manis dr madu. Ktika sseorg mrasakn beratny ujian dan tdk suka dgn ujian yg mnimpany, namun ia lbh mmilih brsabar shingga ia mrasa ada atau tidakny ujian sama saja. Mskipn ia tdk mnyukainy, namun keimananny mnghalanginya utk marah. Brsabar ktika mnghadapi cobaan hukumny wajib, dan ssorg yg tdk brsabar ktika itu akan trjerumus dlm dosa.
Sabar adalah tingkatan yg plg minimal yg dimiliki oleh seorg Muslim ktika mnghadapi cobaan. Adapun tingkatan yg lbh tinggi dr sabar, hukumny sunnah dan lbh afdhal (utama).3. Ridho
Ia jadikan ujian dan nikmat yg mnimpany sama saja, yaitu sama2 bagian dr takdir dan ketetapan Allah, meskipn musibah tsb mmbuat hatiny sedih, krn ia adalah seorg yg briman pada qodho dan qodar. Dmanapn Allah tetapkn qodho dan qodarny, sprti trtimpa ksulitan atau mndptkn kmudahan, ktika mndpt nikmat atau sbalikny yaitu trtimpa musibah, semua itu sama saja baginy.
Bukan krn matiny hati, namun krn ksempurnaan ridho dgn takdir Allah, sbgai Robb yg mngatur urusanny. Jika ia mlihat dlm kacamata takdir Allah, baginy sama saja antara nikmat dan musibah. Shingga hal inilh yg mnjadi pmbeda antara sabar dan ridho.4. Syukur
Ini adalah tingkatan trtinggi dan yg plg utama dlm mnghadapi cobaan. Krn ia bs brsyukur atas musibah yg mnimpany. Oleh krn itu, ia bs mnjadi hamba Allah yg penuh rasa syukur ktika ia mlihat msh bnyk org lain yg lbh berat musibahny dbandingkn diriny. Musibah dlm hal dunia lbh ringan dbandingkn musibah dlm hal agama, krn adzab di dunia lbh ringan drpd adzab di akhirat. Pada hakikatny, musibah adalah pnghapus dosa dan akan mnjd tambahan kbaikan di sisi Allah ktika ia mnjd hamba yg brsyukur.
Sabda Rosul saw:
ُTidaklh suatu klelahan, sakit, ksedihan, kgundahan, bhkn tusukan duri skalipn, kcuali akan mnjd pnghapus dosa baginy. (HR. Bukhari dan Muslim)Mudah2an Allah hapuskn dosa kita semua dgn sebab musibah yg mnimpa diri kita..
Aamiin aamiin aamiin yaa robbal 'aalamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA ISLAM
DuchoweTentang Allah Swt, Al Qur'an, and Hadist . . . Saya sebagai admin hanya memberikan wadah bagi para pembaca agar lebih mudah untuk mendapatkan atau mengetahui lebih banyak lagi tentang Islam dan berbagi pengetahuan tentang Islam yang saya ketahui se...