Malam cerah berbintang . Diantara kelap - kelip bintang, bulan tampak cantik dengan bentuknya yang seperti celurit atau yang biasa kita sebut sebagai bulan tsabit. Atmosfir udara Konoha malam hari ini terasa hangat . Sangat mendukung untuk menikmati pemandangan malam yang indah ini. Menyenangkan sekali, apalagi jika bersama orang tersayang . Seperti halnya yang dirasakan oleh Sasuke saat ini .
Setelah makan malam usai, Uchiha Fugaku sang kepala keluarga mengajak pada putranya untuk duduk bersama di teras belakang . Sepertinya sang Milyuder ini tidak ingin melewatkan begitu saja malam yang indah ini . Mereka saling mengobrol dan bercerita .
"Sasuke bagaimana hari pertamamu di perusahaan ? apa berjalan dengan baik ?" tanya ayahnya.
"Hn. Semua berjalan baik ayah " sahut Sasuke . Bersamaan itu, nyonya Uchiha muncul dari bilik dapur membawa nampan yang berisi ocha hangat .
"Itachi..dimana Izumi ?" Mikoto menatap putra sulungnya menanyakan keberadaan anak mantunya yang tidak ikut berkumpul .
"Dia pergi untuk menidurkan Kenzi dan Reina" jelasnya pada sang Ibu . Anak lelaki & Perempuannya yang berusia 8 dan 5 tahun.
"Sasuke, ayah fikir sudah saatnya kamu menggantikan posisi ayah untuk memimpin perusahaan" ujar Fugaku, ah atau tepatnya ini adalah sebuah perintah . Mikoto memekik girang, akhirnya ia bisa menghabiskan masa tuanya bersama suami tercinta . Meskipun sudah ada cucu dan menantunya yang menemani, tetap saja ia merasa kurang tanpa Fugaku.
Sasuke mendengus , "Kenapa bukan kak Itachi saja..dia yang lebih tua dariku". Sasuke menolak. Jujur saja Sasuke tidak menyukai jabatan CEO yang membuat hidupnya banyak terkekang . Dimana setiap harinya ia akan dihadapkan dengan setumpuk dokumen yang membosankan . Ia menyukai pekerjaan yang bisa memacu adrenaline dan kreatifitasnya, seperti pekerjaannya di London.
Mendengar penolakan sang adik, Itachi reflek melotot kearah Sasuke, "Tidak" .
Fugaku menghembuskan nafas pelan . Inilah yang paling tidak ia sukai dari sifat sibungsu yang pembangkang . Jika diluar sana, ada keluarga yang saling berebut kekuasaan di perusahaan . Berbeda dengan keluarganya yang justru saling menolak .
"Jika kalian saling menolak..perusahaan ini akan diwariskan kepada siapa ?" ujarnya lelah .
"Iya..Sasu chan, ayahmu sudah tua apa kau tidak kasian pada ayah" ucap Mikoto sendu .
"Sasuke..aku dan ayah akan selalu ada disampingmu jika kau butuh sesuatu" Itachi menyakinkan adiknya . Meskipun Itachi berprofesi sebagai rector di universitas terbaik di Konoha, tapi ia juga memegang saham dan termasuk dewan direksi UC Group .
Sasuke hanya menghela napas . Ia tahu permintaan ayahnya adalah perintah mutlak yang tak bisa diganggu gugat . Wajib 'ain . Mau tak mau ia harus menerima tampuk kepemimpinan ayahnya sebagai pewaris perusahaan ." Baiklah..aku akan mencobanya" ucapnya pasrah .
.....
Bukk
Sasuke menjatuhkan diri pada kasur berukuran king size kamarnya . Ia menatap langit - langit kamarnya yang berwarna putih dengan satu lengan kekarnya ia jadikan sebagai bantalan kepalanya . Pria berparas rupawan itu termenung memikirkan negosiasinya tadi dengan ayahnya . Sepertinya ia memang tidak bisa melarikan diri lagi . Ia harus menerima takdirnya sebagai anak dari seorang bankir yang sangat berpengaruh di kotanya .
Drdrdrtt..
Dering ponsel mengintervensi Sasuke dari lamunannya . Pria tampan itu meraba - raba ponsel yang ia letakkan disampingnya . Ia langsung mengangkat panggilan telpon ketika nama ' Dobe ' ( Naruto ) muncul di layar ponselnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Stop The Feeling - Hiatus
FanfictionKarena sebuah kerikil , Sakura terpaksa harus berurusan dengan mantan seniornya yang menyebalkan . Pertemuan kembali dengan pria itu, berhasil memporak - porandakan hatinya . Sakura tak ingin menjilat ludahnya sendiri . Taruhannya dengan Ino, membu...