gue malah takut
"Argghhhhhh, gue ngomong apa si!"
"Jelas jelas Fira sahabat gue. Gamungkin lah dia kayak gitu"
Nami membenamkan kembali mukanya, ke bantal.
"Lagi pula Fira sama Elang juga ga terlalu deket, kan?"
"Mereka juga saling kenal gara-gara gue"
.....
"Argghhhhhh, apa sih gue malah mikirin kayak gituan!"
"Gila kali lu yak nam. Lu bukan siapa siapa nya Elang begee"
"Argghhhhhh tapi gue berharap gue siapa siapanyaa"
"COYYY GUE KENAPAAA"
"Sadar apa sadar!!! Dia cuman temen, dia cuman temen, dia cumann temennn"
Lalu gadis itu bercermin, dan berkomat kamit 'temen' puluhan kali.
"Okey Nami okey, lu harus akui. Kalau lu nyaman sama dia okey? kalau lu nganggep dia lebih selama ini"
"Ga ga ga,"
"jujur ayo lu tuh suka!"
"no no, I cannot"
"Klo diri lu sendiri ga ngakuin, gimana yang lain?! okey, akui mulai sekarang, kalau gue suka sama Elang"
"Oohh no no no Nami, Are u stupid? Lo ngacaa nii ngacaa, lo ga ada apa apa nya dibanding Elang, sayanggg"
"AAAWW" tanpa sadar, dia mencubit pipinya.
"Fix,gue udah gila. Gue kayaknya punya 2 kepribadian, dan semakin buruk."
tenenonet tenenonet...
tenenonet tenenonet..."dan terus memburuk"
"Siapa pula nelpon pagi pagi"
"Fira?"kok?
"ya, halo fir, Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam, nammm!!!"
"ett iya ngegas, ngapa luu"
"namm, gue di depan rumah loo"
"Lah?! sejak kapan? lu ngelamar jadi satpam gue? "
"iiihh jangan becandaaa"
"lagian lu kenapa tiba tiba udah nongol bae"
"ett woy jahat banget, ngobrol nya nanti apa yak. Suruh gue masuk kek apa kek dulu gitu. Sambut gue gitu. Ni malah ngobrol di telpon. Gue makin keliatan anehh di depan orang rumah orang kaga dibuka bukainnn"
"wkwkwk maap bos lupa, ini gue turun ni bentar, pake kerudung dulu"
"ett dahh pake kerudung segala, depan rumah doangg"
"hmm"
"mana luu lama benul"
Tep.
"kenapa dimatiinnn""ya karena gue udah di depan lu Fira sayang qu cintaqu"
"eh? ehehehehe. Masuk yuk masuk, anggep aja rumah sendiri"
"eh iya makasih loh"
masih dipantau.keduanya berjalan beriringan menaiki tangga.
"lu sendiri di rumah?"
"iyaa lagi ummi lagi ada klien, abi lagi di luar kota. Bentar lagi si mbok juga dateng" Nami menutup pintu kamar.
"Argghhhhhh gue lagi galauu"
"haiya demi apa?!"
"ett selow"
"gagaga, serius lu juga lagi galau?"
lawan bicaranya hanya mengangguk, bingung dan sedikit takut-"karena gue jugaaaa"
"demmi apaaa?!?"
"kok bisa bareng sii"
"iyaa dahh wkwkwk, ngakak"
"yodah yodah lu duluan fir"
"ii lu duluan aja namm, gue masih rada bingung ceritanya"
"apalagi guee, udah lu aja duluan. Abis itu baru gue"
"iii gue malluuukk!!!!"
"halah kayak lu punya malu aja"
"iii seriusan, gue malu banget ceritanya. Soalnya ini tentang cowo coy!"
"wadooo cie ciee. Uhuyy udah gede ni anak mama"
"IIIII JANGAN DIGITUINN, ntar gue makin salah tingkah namiii"
"wkwkwk iye iye, siapa nii yeee. Ekhemm, gilak gilak coy. Otewe pacaran ini mah. PJ jangan lupaa"
"wkwkwk apasii"
"udah buru cerita, gue kepo ni"
"ya elu daritadi ngomong nya muter muter, ngeledekin dulu tadi"
"Iyeee iyee udahhh, sekarang cepet curhatnya"
"oke oke. Ekhem. Curhat dong mahh.."
"iyaa dongg, wkwk apasi"
"lu pasti kenal ni nam, sama cowo ini."
"wahh siapa tu? temen kelasan gue yak? wah firasat gue emang kuat nih. Fadhil ya Fadhil? eh atau siapa ni? yang cakep itu yak, siapa tuh namanya, Romi ya Romi ketua kelas gue"
"iiii bukannn, bukan kelasan lu"
"lah terus siapa dong"
"masa lu ga kepikiran sama sekali sihh"
"lah gue emang deketnya sama cowok cowok kelasan gue doang kebanyakan"
"iya kecuali satu"
"siapa? hmm"
"elang?""iya nam betul"
"hah siapa?!"
"Elang, nam"
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
Short StoryKau tak pernah peduli dengan apa yang terjadi pada 'sahabatnya' aktor utama, bukan? Tak apa, memang begitulah. Semua orang lupa bahwa si aktor utama yang ada di panggung itu bersandar untuk berdiri tegak. ahalah, tak perlu dipikirkan sandaran itu...