Red Flower

Sayonara kaa-san

'Aku memiliki satu harapan. Yaitu bisa melihatmu selalu tersenyum.'

-U.K-

.
.
.
.
《《》》
.
.
.
.

"Kau? Sabaku gaara. Oh apa aku bisa memanggilmu namikaze gaara?" naruto mendesis tajam.

"Naruto, kyuubi nii-san. Apa yang kalian lakukan disini?" Ia tersenyum lebar, membuat wajahnya semakin menawan.

Naruto berdecih. "Cih, tidak usah sok baik dengan kami." Balasnya tajam.

"Naruto!!" Kyuubi menatap naruto tak percaya. "Sudah, kita harus memakamkan kaa-san" kyuubi mengingatkan.

"Benar, apa kau kesini, hanya ingin melihat kami yang terpuruk!?" Naruto menunjuk ke arah gaara. "A--aku" ia terbata.

"Puas kau? Kaa-san ku sudah pergi. Mulai sekarang ibumu jadi satu satunya nyonya namikaze. Dan kau akan menjadi putra satu satunya keluarga namikaze!! Kau senang kan? Hah? Aku dan kyuu-ni membuang marga namikaze dan menggantinya dengan uzumaki, kau puas kan? Kau senangkan? Segalanya kau rebut dari kami. Ingat, Aku membencimu dari lubuk neraka yang paling dalam." Naruto bergegas pergi, ia hanya menatap gaara yang terdiam sambil menangis. Sebelum menoleh ke arah kyuubi.

"Nii-san tenang saja, semuanya aku yang urus" lalu melenggang pergi begitu saja.

"Naruto apa maksudmu? NARUTOO" kyuubi menatap kepergian naruto dengan halaan nafas, ia berdiri sembari tersenyum lembut. Lalu memeluk gaara.

"Tidak apa-apa gaara, semuanya sudah berlalu. Kau tidak perlu sedih. Ada aku.. tenang saja" bisiknya lirih.

"Kyuu-ni.... hiks...sakit...hiks.... dia membenciku...hiks.. apa salahku?... hiks...kyuu-ni... aku ini.... siapa?..." gaara mengeratkan pelukannya. Suaranya terdengar begitu lirih. Ia menangis terisak.

"Kau adikku gaara, sama seperti naruto. Kau adikku... kau adikku hiks... kau adikku..hiks.." tidak sanggup, benar benar tidak sanggup menahan rasa sakit di hati. Kyuubi sudah cukup kuat untuk bisa bertahan.

"Ne kyuu-nii, aku bisa menggantikanmu" ucap gaara tiba tiba. "A--apa?".kyuubi menatap wajah gaara.

"Aku tau kyu-nii, tou-san memiliki banyak utang dengan keluarga uchiha. Aku bisa menghantikan mu. Anggap saja aku membalas budi" gaara tersenyum membuat matanya menyipit. Manis sekali!.

Kyuubi menggeleng. "Tidak perlu gaara, kau tak perlu melakukan itu, ini permintaan terakhir kaa-san dan aku sudah berjanji untuk menerima perjodohan ini. Karna itu aku harus menepatinya." Kyuubi menarik tangan gaara untuk duduk di bangku tunggu depan ruangan ibunya.

Gaara menunduk. "Kenapa? Kenapa kyuu-nii mau membantu tou-san? Padahal ia sudah menyakiti naruto, kau, bahkan ibumu. Tapi kenapa kau masih mau membantunya?" Tanya gaara yang sama sekali tak mengerti jalan pikiran seorang kyuubi.

Kyuubi tersenyum. "Karna dia tou-san ku. Sebanyak apapun ia menyakiti kami, tetap saja ia tou-san ku, dan juga karna kami sangat menyayanginya. Bohong jika aku bilang aku membencinya. Karna pada kenyataannya aku sangat menyayanginya melebihi apapun" jelasnya.

"Apa kau tak sakit melihat tou-san mu bersama wanita lain?"

Kyuubi mendengus. "Sakit? Hahaha tentu saja. Sangat malah, tapi ia bahagia. Kami bisa apa?"