.
.
.
.
Seorang pemuda manis kini terbangun dari tidurnya, karena suara alarm dari ponselnya, dirinya dengan malas membuka matanya, walau sebenarnya rasanya sangat malas dan sulit untuk membuka kedua matanya, pemuda manis itu kini mendudukan dirinya pada ranjang miliknya, matanya melirik ke pinggir ranjangnya, mancari orang yang semalaman ini menginap di rumahnya.
“kau sudah bangun!, mandi sana atau kita akan terlambat!”
“sebentar lagi!”
“demin tuhan Jaemin—ah! Kita akan terlambat! Pantas saja kau selalu terlambat datang ke sekolah!”
Haechan kini berusaha menarik Jaemin turun dari kasur, namun anak bernama Jaemin itu malah menenggelamkan seluruh badannya ke dalam selimut, melihat itu, Haechan tentu menarik secara paksa selimut yang di pakai oleh Jaemin, membuat Jaemin mendengus tak suka.
Namun, dirinya kembali mengambil posisi nyaman untuk melanjutkan tidur.
Melihat itu Haechan kini berjalan kearah jendela kamar Jaemin, matanya kini jelalatan melihat keluar, berusaha mencari seseorang, Haechan tersenyum miring, lalu berusaha acting se—natural mungkin.
“eoh! Jeno sudah mau berangkat jam segini?”
Tak butuh waktu lama, Haechan bisa mendengar suara ribut di belakangnya, bahkan dirinya bisa mendengar dengan jelas suara pintu kamar mandi yang di tutup keras oleh Jaemin.
--------
Ayo kita layarkan kapal kita wahai nomin shipper!
<3 from author ciang
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Love • nomin (✔)
Short Story(n). Haechan kini berusaha menarik Jaemin turun dari kasur, namun anak bernama Jaemin itu malah menenggelamkan seluruh badannya ke dalam selimut, melihat itu, Haechan tentu menarik secara paksa selimut yang di pakai oleh Jaemin, membuat Haechan mend...