--4-- debaran jantung

1 2 0
                                    

"Degupan jantung??apa arti dari semua ini??"

------------------------------------------------------

Hari ini pagi-pagi sekali felicia berada di kelas,dia mengerjakan tugas kimia yang di berikan guru kimia sabtu kemarin,meskipun waktu itu felicia tidak fokus pada pelajaran,tapi felicia bisa mengerti sedikit di penjelasan oleh guru kimia,dia sekarang fokus mengerjakan tugas. Karena sekarang masih sangat pagi dan bahkan hanya sedikit siswa-sisiwi yang datang,dan baru pertama kalinya felicia lupa mengerjakan tugas,padahal biasanya setiap ada tugas,felicia mengerjakannya lebih awal.
"Yeaaayyy gue selesai ngerjain tugas!!!" Seru felicia,dia tidak peduli tatapan siswa-siswi yang memandangnya heran,ya karena felicia biasanya tidak pernah terlambat untuk mengerjakan tugas. Felicia merapikan buku-buku yang berserakan di atas mejanya,lalu menaruhnya di tas miliknya.
Felicia berjalan ke arah kantin,waktu upacara masih tinggal 20 menit lagi,hadi setidaknya dia bisa mengisi perutnya yang kosong karena datang sangat pagi. Dari pintu luar kantin,felicia merasa hatinya pecah saat ini,dia melihat reza dan tina bersama sambil suap-menyuap,dan bahkan tina manja sekali pada reza,felicia yang melihat itu langsung lenyap nafsu makannya,ia bahkan enggan masuk ke dalam kantin,setelah itu felicia pergi dari tempat itu,lalu dia berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang pura-pura ceria,padahal sebenarnya sekarang sedang merasa sangat sedih dan hanya satu hal yang bisa di lakukannya,yaitu sabar.
Felicia merasa ada yang menariknya begitu kencang dari belakang,dan belum sempat felicia berteriak,orang itu membekap mulut felicia,tidak ada yang mengetahui hal itu,karena siswa/siswi yang lain sibuk berada di kantin.

BUKKK!!!

Felicia di lepas begitu saja sampai-sampai pinggang felicia menubruk dinding di belakangnya,felicia meringis,lalu berdiri dari duduknya,dia sekarang berada di gedung belakang sekolah,sebagian siswi mengatakan,di gedung belakang sekolah adalah tempat pembullyan. Felicia mengingat kalimat itu dengan takut,dia menatap orang yang membawanya sendiri,itu adalah......tina.
"Tin,ngapain lo bawa gue kesini??" Tanya felicia.
"Oh. Jadi lo belum tau, ketika sama-sama cewek berada di sini,maka itu artinya,bakal ada pembullyan." Ucap tina,oh tidak,apa itu artinya felicia akan di BULLY??
"Tin,lo jangan main-main deh"
"Gue serius" ucap tina. Lalu belum sempat felicia membalas,tina mendorong felicia sampai jatuh.
"Aww..ssshhhh.." ringis felicia lalu memegang kepalanya,dahinya mengeluarkan darah akibat terkena batu,dan itu membut felicia pusing.
"Hahahaha mau lagi Lo??, NIH!!!" ucap tina lalu menarik rambut felicia dengan kasar,dan otomatis felicia memegang kepalanya menahan sakit.
"Hahahaaha rasain lo!!!kalau emang nggak pengen di giniin lagi,jangan deketin Reza lagi!!!ngerti lo??!!" Ucap tina beserta teriakan lalu melepaskan tarikan dari rambut felicia, felicia berusaha bangun,dan menatap tina,tapi tatapannya buram,dan kepalanya sangat pusing,hingga akhirnya ia jatuh.
"Tina!!!!!apa yang lo lakuin hah???" Ucap seseorang yang baru saja datang,dan itu adalah reza, tina yang melihat itu tersenyum miring dengan licik,Reza menghampiri felicia lalu menolongnya berdiri,felicia kali ini tidak bisa senang,rasa sakit membuatnya tak berdaya.
"Terus aja kakak belain dia,emang kakak pikir dia nggak salah??dia kayak jadi orang ketiga kak diantara hubungan kita,dia suka sama kakak,dia mencoba buat rebut kakak dari aku" ucap tina,reza refleks mengerutkan keningnya lalu memandang felicia di sampingnya yang tak berdaya,baru saja reza ingin bertanya,tapi felicia sudah pingsan dalam pelukan reza.

~~❄❄❄~~

Felicia membuka matanya perlahan,dia menatap sekeliling,ya pastinya dia sekarang berada di ruang UKS,dia menyentuh dahinya,ternyata sudah di perban,kemungkinan ada anak yang bertugas menjaga UKS hari ini yang memerbankan dahinya.
"Lo udah sadar??" Tanya seseorang ,yang dari suaranya cowok,felicia memandang ke arah sumber suara,oramg itu tidak di kenalnya,tapi dia begitu tampan,kulit yang putih,gigi yang seperti tikus,*ups,bibir warna merah natural yang tipis,dan senyuman yang menawan,oh god. Lalu. Owok itu duduk di kursi dekat ranjang itu.
"Gimana keadaan lo sekarang??" Tanya cowok itu yang membuat felicia sadar dari lamunannya.
"Eh--mendingan kak" ucap felicia sedikit gugup.
"O iya,kenalin,nama gue Radith Arka,nama lo..Felicia Arizana ya??" Tanya radit. Felicia mengangguk.
"Boleh gue minta id Line lo fel??" Tanya reza,dan entah dari ke PD an mana,felicia mengambil bolpoin kecil  di sakunya yang memang dia bawa dari rumahnya untuk keperluan semata,lalu felicia mengambik tangan radit lalu menuliskan id Line miliknya di telapak tangan radith, lalu Radith menarik tangannya dan membaca id Line felicia.
"Oohh feliciaarizana??" Tanya radith.
"Iya kak" ucap felicia lalu berusaha untuk duduk.
"Eh,hati² fel,lo belum sepenuhnya sehat" ucap radith agar felicia berhati-hati,tapi felicia mengangkat jempolnya seakan mengatakan bahwa i'm oke, lalu felicia berhsil duduk.
"Hmmm lo nggak ada niatan gitu buat ke kantin ntar??" Tanya radith,felicia mengerutkan keningnya,seolah menanyakan "emangnya udah bel istirahat??".
"I--iya kak,emang udah bel kak??se ingatnya aku,aku pingsan itu belum bel masuk loh kak" Tanya felicia agar pertanyaan yang ada di kepalanya secepatnya terjawab.
"O iya,gue lupa nggak kasih tau sama lo masalah ini fel,lo pingsan lama karena gue nggak sengaja suntikin lo obat bius,tapi nggak banyak kok,cuma sedikit,karena pas itu gue sadar kalau gue salah ngambil suntikan" ucap radith.
"Emang aku di suntik kak??"
"Iya..karena lo kekurangan darah sedikit,jadi gue kasih sedikit suntikan tambah darah"

Kringg....kriingg..

Perbincangan antara mereka berhenti karena bel istirahat berbunyi,felicia mencoba turun dari ranjang,tapi radith membantu felicia.
"Hati² fel" ucap radith. Tiba tiba ponsel radith berbunyi yang menandakan seseorang sedang menelponnya,lalu tiba tiba radith melepaskan felicia ketika felicia belum sepenuhnya berdiri,felicia kaget,karena di lepas begitu saja.
"Aaakkhh kak....." felicia berteriak lalu mencengkram kerah baju radith demgan kuat supaya tidak terjatuh,radith juga terkejut dan menangkap felicia dengan memeluk pinggangnya agar tidak jatuh,felicia enggan membuka matanya,dia takut,tapi secara perlahan dia membuka matanya,lalu terkejut,wajahnya dan radith begitu dekat,bahkan felicia lebih jelas bisa melihat ketampanan radith,jantung felicia berdebar tak karuan. Tatapan mereka bertemu,bahkan sangat lama. Laly felicia menutuskan untuk melepaskan cengkramannya.
"Lo baik baik aja fel??" Tanya radith,felicia memalingkan wajahnya dari radith berusaha menghilangkan debaran jantungnya,lalu felicia mengangguk.
"Kenapa jantung gue debar debar nggak jelas yah??"

------------------------------------------------------

TBC
Hay..aku baru updet nih,nggak ada sasya sama fani ya??sabar aja ok,mungkin part berikutnya ada.

Wait For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang