Empat

6 0 0
                                    

Tidak ada yang menarik diantara kami berdua. Hanya sekadar menjalani kehidupan biasa, kehidupan sepasang kekasih yang belum pernah bertemu. Bahkan rasanya kehidupan kami sama setiap hari. Namun, kehidupan ini berubah ketika aku mengetahui bahwa kamu pembohong.

Seharusnya aku tahu dari awal bahwa cintamu hanyalah palsu, bahwa cintamu hanyalah permainanmu semata, yang jika kamu bosan kamu dapat memainkannya sesukamu. Sepertinya aku hanyalah sebuah permainan bagimu. Kamu tidak mencintaiku seutuhnya seperti layaknya aku mencintaimu. Kamu hanya menginginkan hal tertentu dariku. Ketika kamu ingin, kamu akan memintanya. Tapi ketika kamu sudah bosan, kamu akan pergi ke wanita itu. Wanita yang mungkin lebih kamu cintai dari aku, sehingga kamu meninggalkan aku seperti ini. Kamu hanya membuangku begitu saja, bagaikan sampah. Sampah yang jika dibuang tidak seorangpun menginginkannya kembali. Seperti kamu yang meninggalkan aku tanpa kejelasan apapun dan lebih memilih bersama dengan dia dan bahkan tidak akan pernah menginginkanku kembali lagi.

Aku hanya tidak mengerti mengapa orang meninggalkan orang lain tanpa kejelasan yang pasti. Terkadang aku juga tidak mengerti mengapa kita dipertemukan jika pada akhirnya akan berpisah. Aku tidak mengerti mengapa kita bersama namun jika pada akhirnya hanya meninggalkan luka yang membekas. Mengapa aku? Mengapa aku harus bertemu denganmu? Mengapa aku harus merasakan sakit hari lagi? Mengapa aku tidak bisa hidup di dunia ini dan merasakan bahagia selamanya? Mengapa aku selalu terluka?

Kepergianmu yang mendadak membuatku bertanya-tanya. Bertanya-tanya apa salahku sebenarnya? Apa yang membuatmu meningalkan aku? Apakah aku tidak terlalu baik untukmu? Apakah aku egois? Apakah sikapku menyebalkan? Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja menjadi hantu di otakku. Seakaan sudah menjadi permanen dan tidak dapat dihapus lagi.

Tepat seminggu yang lalu setelah kepergianmu, dan baru kali ini aku ingin sekali mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya tahu facebook kakak Zein saat ini dan aku bahkan tidak mempunyai facebook. Aku memutuskan untuk membuat akun baru setelah beberapa teman menyarankan aku untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi padanya dan mengapa dia mendadak berubah dengan sangat cepat?

"What?" teriakku dengan kencang dan penuh amarah ketika aku menemukan profil seorang gadis Amerika yang terdapat foto Zein di salah satu profilnya. AKu terdiam kaku, tidak dapat bergerak, tidak dapat berkata, yang hanya dapat menenteskan air mata tiba-tiba. Aku tidka dapat mengendalikan air matuku saat ini dan hanya terus mengalir deras seperti air terjun. "Kenapa sih? Kenapa harus aku?" kataku sambil terus menangis.

___ __ ___

17 hari setelah tidak bersamamu

Air mata ini terus menetes ketika aku mengingatmu. Ketika aku mengetahui wanita itu kini jauh lebih bahagia memasang fotomu di profil facebook-nya. Dan yang paling parah aku masih teringat ketika kamu meninggalkan aku, meninggalkanku tepat sehari setelah ulang tahunku. Terkadang aku mengingat akan waktu kita dulu bersama dan mulai menangis lagi. Namun, sekarang ketika aku mengingatmu, aku tidak dapat menenteskan air mata lagi. Hatiku masih sangat hancur, sakit rasanya, tapi tidak dengan mataku. Mungkin mataku yang sudah mulai lelah untuk menangisi lelaki sepertimu.

Aku tidak pernah menyadari bahwa kita menjadi orang asing lagi yang tidak pernah mengenal satu sama lain. Aku bahkan tidak pernah memikirkan bahwa ini akan berakhir seperti ini. Mimpi-mimpi yang kita inginkan seakan hanyalah seperti angin yang berhembus sesaat dan kemudian menghilang. Janji-janjimu yang aku simpan sekarang menjadi abu yang tidak akan pernah kembali menyatu.

Mengapa Aku?Where stories live. Discover now