Bulan itu telah berlalu, bulan dimana kami menjalani ujian untuk dapat naik kekelas XI. Kini aku aku telah kelas IPS, kembali lagi disuasana yang baru dan teman-teman yang baru. Mika, siska, dan beberapa teman-teman ku saat di kelas X kini berada disini. namun frans? Entahlah yang kudengar dia sedang bersama kepala sekolah, dan yang kudengar lagi dia akan di pindahkan ke IPA.
Kadang aku tak mengerti dengan sekolah ini, mereka membuat pilihan antara IPA atau IPS. Namun disaat kami telah memilih, mereka seenaknya saja memindahkan kami di kelas yang tidak kami pilih. Aneh bukan ? ya itu sekolah ku!
Tak lama kemudian masuklah frans dengan wajah yang lesuh, dia datang dan duduk di samping ku.
" ada apa ? " tanya ku
" kepala sekolah dan beberapa guru ingin aku pindah ke IPA, aku bersikeras tak mau tapi mereka terus memaksa " jelasnya lirih
" terserah dari kau saja, kau mau di IPA atau IPS "
" ya jelas aku memilih IPS lah " nadanya sedikit emosi
" mengapa kau marah, aishhh aku hanya bertanya "
" hey, apa sekarang kau marah ? kau marah pada ku ? wahhh, oke oke aku minta maaf. Ehhh dasar tukang merajuk " frans pun pergi meninggalkan ku
Dasar tukang merajuk ! wahhh dia mengatakan pada ku atau dirinya sendiri, seperti dia bukan tukang merajuk saja.
Tapi tunggu, bagaimana jika ia pindah ke IPA ? tidak tidak, aku tak apa.
***
Saat ini aku berjalan sendiri menujuh gerbang, sendiri. Ya sendiri. Entahlah frans dimana sekarang, mungkin ia sudah berdebat dengan kepala sekolah itu.
" celia " itu suara frans
Aku tak menghiraukannya sama sekali
" kau masih marah, apa-apaan ini seharusnya aku yang marah mengapa jadi kau ? ah apa sebaiknya aku pindah ke IPA saja ya "
" pindah pinda pindah saja ke IPA, menyebalkan "
Aku segera pergi meninggalkan frans sendiri, entah apa yang di pikirkan tapi yang jelas dia hanya terdiam sambil melihat ku yang kini telah masuk kedalam mobil. Hari ini aku tak pulang bersama frans, papa baru saja menelpon jika hari ini kami akan mengadakan acara keluarga jadi aku harus segera pulang.
Tapi aku baru sadar jika tadi aku sudah membentak frans, mengapa sangat menyebalkan mendengar dia mengatakan akan pindah ke IPA. Entahlah, aku sedang tidak ingin memikirkannya.
" mengapa tidak singgah di rumah, aku ingin mengganti seragam ku "
" mama sudah membawakan baju mu " jawab papa ku
" memangnya kita mau kemana ? acara keluarganya dimana ? "
" rumah spupu mu "
" ayolah pa, spupu ku banyak, kak windy, kak winston, kak holden, atau....? "
" billy, adik spupu mu "
" ohh..., apa? Di rumah billy ? my god "
" ada apa, kau tak suka ? " tanya papa
" aku suka " jawab ku " terpaksa "
***
" wah anak IPS baru pulang sekolah, tumben cepat "
Ini yang paling aku tak suka jika bertemu dengan spupu ku " billy ", dia sering meledek ku karena aku memilih kelas IPS sedang kan dia memilih kelas IPA. Aku tak mengerti mengapa dia seperti itu, mungkin iri atau apa tapi aku tak tahu.
YOU ARE READING
Berhenti
Randomaku tak pernah tahu jika aku harus tiba di titik ini, titik dimana aku berhenti mencintai mu dan titik dimana aku harus melupakan mu . . . . selamat membaca.......