Pagi ini aku berdiri di koridor depan kelas ku, sekolah sudah cukup ramai dengan kedatangan siswa-siswa yang terlihat sangat ceria. Melihat mereka seperti itu membuat ku tersenyum dan mulai berpikir bahwa sekolah itu sangat menyenangkan, kalian tahu?
Terkadang aku bertanya, mengapa banyak anak-anak yang tidak ingin bersekolah? Atau mengapa dari mereka memilih berhenti sekolah? dan..., mengapa mereka yang bersekolah tidak menggunakan kesempatan itu dengan baik?
Apa sekolah begitu menakutkan bagi mereka? Apa sekolah begitu menyusahkan bagi mereka? Atau apa salah sekolah sehingga mereka seperti itu? aku merasa kasihan, tapi aku juga merasa kesal.
Sekolah itu sangat menyenangkan kalian tahu! Kalian bisa menemukan banyak teman, bertemu guru-guru yang baik ( yaa walaupun ada juga guruh yang galak sih ) tapi mereka semua begitu sayang pada kami, dan kalian bisa mendapatkan banyak ilmu ( ilmu yang baik yaaa ) untuk menunjang masa kalian. Menyenangkan bukan? Pasti menyenangkan lah!
Seperti aku sekarang, aku bangga bisa menjadi anak sekolah. setidaknya kita bisa menciptakan kenang-kenangan bersama teman-teman sekolah ku.
Dari samping kiri, ku lihat frans berjalan dengan santainya sambil tersenyum pada ku. Senyuman yang manis! Tidak tidak, aku baru ingat. Aku kan sedang marah padanya, bisa-bisanya aku terpesona dengan senyuman itu.
Frans terus berjalan mendekati ku, aku tak mau berbicara dengannya. Tak mau!
" celia " dia memanggil nama ku sambil tersenyum
O my god, apa ini? Oh celia ayolah, kau marah pada frans bukan? Mengapa kau jadi seperi ini.
aku terus melihatnya dan asal kalian tahu, jantungkan jadi tak karuan sekarang. Aku ingin marah padanya, tapi aku tak bisa. Seakan-akan semua itu hilang ketika aku melihat frans.
" celia " frans menepuk pundak ku
Aku tersadar, astaga sudah berapa lama aku menatapnya. Ahh aku jadi malu
" ya ? " jawab ku dengan nada yang terbata-bata
Frans tertawa dan itu membuat ku kebingungan
" kau kenapa? Ha? Kau menatapku seperti kita sudah lama tak bertemu, hey aku frans. Kau mengenali ku kan ? " frans masih saja tertawa
" apa-apaan kau ini? Memangnya kau pikir kita baru bertemu ? " aku tak tahu apa yang harus aku katakan
" seharusnya itu pertanyaan ku, sudah ayo masuk "
Dia tersenyum lalu beranjak masuk kedalam kelas. ada apa dengan ku? Pipi ku terasa sangat panas, aku malu aku tahu itu. ahhh bodohnya!
***
Jam menunjukan pukul 10.15, bell istirahat baru saja berbunyi. Kelas tampak sepi karena para siswa kini tengah asyik makan siang di kantin, hanya tinggal beberapa saja yang masih tetap di dalam kelas.
Tapi aku mulai bosan dengan situasi ini, lagi pula frans kemana ya? Ah pasti dia sedang bersama pacarnya. Dasar, sahabat macam dia!
" celia, kau tak ingin ke kantin ? " tanya siska dari tempat duduknya
" kau ingin pergi, ayo " jawab ku yang segera berdiri dan keluar bersamanya
Berjalan menuju kantin ditengah ramainya koridor sekolah membuat ku dan siska agaj sulit untuk berjalan, entah mengapa mereka duduk beramai-ramai seperti ini. Menyebalkan!
Setelah berhasil berjalan dari kerumunan itu, akhirnya aku dan siska berada di kantin sekarang. Aneh, kanting tak ramai seperti biasanya. Aku melihat kesekeliling kantin, hampir semua terisi dengan teman-teman kelas ku.
YOU ARE READING
Berhenti
Randomaku tak pernah tahu jika aku harus tiba di titik ini, titik dimana aku berhenti mencintai mu dan titik dimana aku harus melupakan mu . . . . selamat membaca.......