Author Pov
Disekolah, Alfa mengendarai motor menuju parkiran sekolah. Setelah itu, Alfa langsung aja cuss ke kantin buat ngisi perut kesayangannya yang sedang keroncongan.
Setelah kenyang, Alfa pun menuju ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Tiba-tiba dari belakang ada yang nabrak Alfa.
"Aww!" Pekik cewek itu.
"LO TUH JALAN PAKE MATA NGGAK SIH?!" Bentak Alfa keras. 'Sialan banget tuh cewek pake acara nabrak-nabrak gue. Sukurin lo jatuh.'
Anya mengusap tulang kering kaki kanannya yang terkena gesekan dari lantai.
"Duh! Lo juga kalo mau jalan tuh yang cepetan dikit dong!" Sentak Anya tak mau kalah.
"LO YANG SALAH! LARI-LARIAN DI KORIDOR TRUS NABRAK ORANG! MATA LO DIMANA HAH?!"
Suara keras Alfa membuat Anya menatapnya sebal. "Lo kok nyolot sih?!"
"SUKA GUE LAH" jawab Alfa geram.
Tanpa mau berlama-lama urusan dengan Anya, Alfa segera pergi ke kelasnya melewati cewek itu. Tapi dia mendadak berbalik dan menatap Anya dengan kesal. Bagaimana tidak kesal? Cewek yang baru saja menabraknya itu melemparkan batu kerikil yang ada di pot bunga mengenai kepala belakang Alfa.
"Bangsat!" Umpat Alfa, menoleh ke belakang menatap cewek yang sedang tersenyum penuh kemenangan.
Kekesalan Alfa berubah menjadi amarah.
Dari kejauhan, Bima dan Kevin berlari dan memanggil Anya. Yang dipanggil hanya menoleh dengan wajah polosnya. "Kenapa?"
"Cakkelahh, pake nanya lagi nih anak" gumam Kevin kesal menatap cewek itu.
"Lo udah buat Alfa marah, pe'a" geram Bima.
"Bodo amat"
Buru-buru Anya berlari ke lantai dua menuju kelasnya. Dengan cekatan di mengendap-ngendap masuk ke kelas karena sudah ada guru yang mengajar disini. Akhirnya Anya pun bisa dengan tenang mengikuti pelajaran setelah lamanya dia mengendap-ngendap gaje.
*Bel istirahat pun berbunyi*
Anya dan ketiga temannya pun segera keluar kelas. Saat mereka ingin menuju ke kantin tiba-tiba ada Alfa, Kevin, Bima, dan Azka yang sedang menunggu di koridor sekolahnya.
"Lah, pake ditungguin segala gue nya. Niat banget dia mau maki gue" Anya berbicara pada diri sendiri. Pura-pura tidak tau ada Alfa disana, gadis itu dengan percaya dirinya berjalan melewati Alfa.
"Mau kemana lo?!" Tanya Alfa galak. Anya tetap berjalan melewati Alfa berpura-pura tidak mendengar.
"LO MAJU SELANGKAH LAGI, GUE BIKIN MALU LO!"
Sontak langkah Anya terhenti setelah mendengar bentakan keras dari Alfa. Tidak, lebih tepatnya sebuah ancaman. Cowok itu segera menghampiri cewek yang masih membelakanginya.
"Jadi cewek gak usah belagu" bisik cowok itu di telinga kanan Anya dengan posisi sedikit membungkuk. Cewek itu merinding, berpikir keras apa yang harus dilakukannya saat ini. Berbalik tidak mungkin, lari juga tidak mungkin. Serba salah. Namun, pada akhirnya Anya memutuskan untuk berbalik dan mendapatkan sorotan tajam dari mata Alfa yang membuatnya langsung mengalihkan pandangannya kesembarang arah.
"Sorry,ya. Gue nggak ada waktu ngeladeni lo lama-lama" ucap Anya melihat ke arah tangga.
"Tatap lawan bicara lo kalo lagi ngomong!" Mendengar nada tinggi dari Alfa membuat gadis itu beralih mendongak menatap cowok itu.
"Gue mau makan sekarang. Kalo lo mau debat sama gue mendingan nanti aja kalo gue udah selese makan" ujar Anya beranjak pergi dari hadapan cowok itu, tapi dia berbalik lagi dan menendang tulang kering Alfa hingga cowok itu membungkuk kesakitan. Buru-buru Anya pergi dari tempat tersebut menyusul teman-temannya yang ternyata udah ninggalin cewek itu.
"Shitt!" Geram Alfa kemudian segera pergi.
'liat aja entar lo!' batin Alfa geram.
*Di kantin*
"Woi kampret banget tuh cowok! Untung aja gue gak pipis di celana, kan malu gue jadinya entar hehehe" ujar Anya curhat kepada teman-temannya.
"Siapa sih Nya yang lo maksud? Azka?" Tanya Tara dengan penasaran.
"Bukan Azka woi! Tapi si Es berjalan itu!" Jawab Anya sebal ketika mengingat kembali ketika Alfa melabrak dirinya.
"Maksud lo Alfa, Nya?" Celetuk Keisha. Yang membuat Anya memutar bola matanya kesal.
"Pliss deh gak usah sebut nama orang yang gak punya harga di-" ucapan Anya terputus ketika Anya mendapatkan suara seorang cowok yang sedang dibicarakannya itu.
"Gue gak punya harga diri? Gak salah tuh?" Tanya Alfa datar tapi bisa membuat Anya mati kutu ketika melihat dirinya tercyduk.
Alfa yang hanya melihat Anya bengong menarik tangan Anya kasar untuk segera berdiri dari tempat duduknya. Dan terjadilah adu bacot disana yang menjadi tontonan gratis murid yang lainnya.
"Lo apa-apaan sih?! Narik-narik tangan orang sembarangan! Sopan santun lo mana HAH?!" Bentak Anya kasar ketika melihat bahwa tangannya yang ditarik telah menjadi merah.
"LO!" Tunjuk Alfa ke arah Anya. "MURAHAN!". Anya langsung membulatkan matanya.
Anya yang dikatakan seperti itu pun naik darah akibat perkataan Alfa tadi.
"Lo jangan sembarangan ya ngomong nya! Ntar gue tuntut lo ke pengadilan! Mau lo?!" Ceramah Anya panjang lebar yang membuat Alfa hanya tersenyum meremehkan.
"Orang kayak lo mau bawa gue ke pengadilan? MUKJIZAT!!" Ucap Alfa meremehkan Anya. Anya pun hanya bisa membungkam mulutnya.
Alfa pun segera pergi dari kantin dengan senyum kemenangannya serta disusul oleh keempat sahabatnya. Anya yang di perlakukan seperti itu pun hanya cengo melihat tingkah laku Alfa yang menurut nya sedikit keterlaluan, padahal kan dirinya itu seorang cewek. Anya pun segera duduk.
Tiba-tiba hp Anya bergetar.
08126168xxxx : dasar cewek murahan!
Anya mengernyitkan dahinya bingung. 'siapa sih yang ngatain gue murahan? Kalo berani sini di depan gue langsung! Jangan berani di sosmed aja lah ya' batin Anya sebal.
Anya : apaan sih_-
08126168xxxx : lo itu cewek murahan! Jablay! Suka cari perhatian! Mau tenar ya lo! Belagu amat jadi cewek!
Kesabaran Anya pun hilang. Dia teringat sesuatu. 'murahan? Kaya pernah denger, tapi dimana ya? Oh iya! Isshh. Pasti tu cowok yang chat gak penting kek gini' gumam Anya dalam hati.
Anya : lo Alfa kan?! Maksud lo apa ngatain gue cewek murahan?! Dasar brengsek!
08126168xxxx : gak ada maksud apa-apa sih. Kan lo emang cewek murahan yang suka cari attention
Anya : brengsek lo! Kayanya lo udah perfect banget ya. Muka mirip monyet aja sombong
08126168xxxx : bangsat! Awas lo!
Anya : ihhh dedeq tatuttt. Lo pikir gue bakalan ngomong gitu? Iw jijik
08126168xxxx : see it later dear.
'awas aja tuh anak! Gue bonyokin muka nya. Kalo perlu gue colokin matanya' Anya tersenyum miring.
'let's start this game' ujar seseorang dengan tersenyum penuh kemenangan.
Assalamu'alaikum guyss!!! Eaaa sok alim banget gue muehehe.
Gimana part 3 nya? Seru atau engga? Kalo gak seru sih dimaapin aja ya hahaha. Gue nya kan juga pemula jadi gak usah banyak bacot ya hehehe. Maap kalo nyolot😂😂😘
Sebenarnya sih mau buat karakter Alfa itu jutek dan apalah sebagainya. But, saya tidak tau gimana mau buat nya. Jadi ya lihat aja ntar hasilnya positif atau negatif. Eh maksudnya lihat aja ntar karakter Alfa itu gimana.
Sorry kalo banyak bacot yang ga berfaedah.😂😂
JANGAN LUPA VOTE AND KOMENT YAAKK!!😘💙
AUTHOR CINTAH KALIYANN😳💙
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA
Teen Fiction[Update Jika Sempat] Jika aku tidak ditakdirkan untukmu, lantas mengapa hatiku mengatakan bahwa aku lah takdirmu? *lagi pusing mau bikin deskripsi nya gimana.