Mata bulat itu tampak bergerak ke kanan dan kiri. Meneliti makanan ringan apa yang harus ia beli.
"Kalau biskuit ini berapa, mas?" tanya nya dengan suara yang halus.
"Dua ribu lima ratus, dek."
"Yaudah, aku beli dua sama susu kotaknya satu ya mas!"
Dengan sigap, mas Endi memutar badan guna mengambil susu kotak pesanan seorang gadis ber-name tag Sasha R.
"Ini dek, semuanya jadi sebelas ribu" ujarnya sembari memberi senyum kepada pelanggan dua tahunnya.
Sasha menyerahkan uang dengan nominal pas untuk pembayarannya. "Makasih mas," ujarnya ketika ia mendapatkan pesanannya.
Rasa senang dari hal sederhana itu dengan singkat melingkupi suasana hati.
Namun, tak sampai dua detik kemudian...Pluk...
Sekotak susunya pindah tempat ke tangan lelaki dihadapannya.
Untung gak jatuh, huft... Batinnya merasakan kelegaan.
Namun, sebuah suara menginterupsi pendengarannya.
"Lho, Sasha?"
Badannya membeku seketika.
Suara itu...
Dengan lambat, Sasha menatap lawan bicaranya.
"Adji?"
Senyum simpul itu dengan cepat terbit pada wajah lawan bicara.
"Apa kabar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbang
Fiksi RemajaSatya tidak pernah terombang ambing seperti ini. Porosnya seolah berubah ketika ia menemukan teman perempuan bernama Sasha. Dan Sasha tak pernah sedemikian ekspresif sejak kedatangan Satya ke dalam lubang kelam pada hidupnya.