Sekarang sabtu malam itu artinya malam minggu. Bukan berarti malam minggu ada kejadian manis untukku ya. Aku hanya beri tahu kalau sekarang sabtu malam dan malam minggu. Malam yang sunyi ini ditemani cokelat hangat dan pisang goreng buatan ibuku, tapi jangan minta bagi ya. Ica yang biasanya tiap malam kerumahku entah hari ini kok dia gak kerumahku, untung saja dia gak dateng kerumah, jadi aku gak perlu bagi cokelat hangat dan pisang goreng kepadanya.
Palingan doi lagi datang bulan terus guling- guling dikasur, padahal kulihat diluar bulan lagi tidak datang dia alfa, alasannya sih karena bulan sedang tertutup awan mendung, jadi bagaimana bisa ica didatangi bulan?, Akupun heran ke Ica.
Tumben Manda belum ngirim pesan apa- apa ke aku. Jadi aku inisiatif untuk kirim pesan dia duluan.
“Daaa” 18:43
“Iya la?” 18:44
Wihhh, langsung dibales.
“Lagi apa emang?” 18:45 (tanpa sadar aku juga ngetik “emang” jadi ketahuan deh kalo lagi nungguin dia)
“Ciee” 18:45
“Apaan?” 18:46
“Nungguin ya?” 18:47
“Apaan sih” 18:55
“Gak ngaku dia, aku ini lagi ngerjain tugas banyak banget disuruh nulis tangan lagi” 18:56
"Nulis tangan gimana maksudnya? Kamu disuruh nulis bacaannya tangan gitu?" 18:56
"Bukan loh la, maksudnya bukan diketik tapi ditulis" 18:57
"Dimana-mana nulis ya pakai tangan geh, orang ngetik aja pakai tangan" 18:58
"Terserah, terserahhhhh, bodok amat" 18:58
“Hahahaha enak kamu, sibuk ya?” 18:59
“Gigi kamu enak, enggak kok” 18:59
Aku tahu pasti dia pura- pura gak sibuk.
“Aku nyanyi ya” 19:10
“Ya sudah cepet” 19:15
“Tapi Sholat dulu” 19:17
“Yaudah sholat gih” 19:20
“Kamu juga” 19:23
“Iya bos” 19:25
------
Selesai sholat aku rekam suaraku pas nyanyi, itu kira- kira lebih dari satu.
Aku kirim ke Manda tapi Cuma satu, sekitar jam 20:00.
Manda baca sekitar jam 20:06
Dan responnya gini.
“Riasa?” 20:08
“Raisa turu?” 20:09
“Ha ha ha lagi gehh” 20;10
“Laper apa gimana?” 20:11
“Sekalian ngehibur” 20:12
Aku sengaja bales lama karena pura pura lagi ngerekam suara. Padahal aku kan tadi sudah ngerekam banyak.
“Iya nihhhh” 20:30 (sambil ngirim hasil rekamannya)
“Lagi ihhh” 20:05
Ini orang gak ada topik apa gimana sih. Lagi, lagi aja. Gak takut kupingnya rusak apa ya.
“Males ah” 20:07
“Pelit amat” 20:08
“Ngantuk kali” 20:15
“Ya sudah tidur aja” 20:16
“Ya udah iya” 20:19
“Kapan kita bisa main?” 20:20
Pertanyaan yang sudah lama aku tunggu.
“Terserah kamu, asal jangan malem” 20:23
“Iya Bos emang enggak malem. Selamat tidur ya, jangan lupa baca doa,” 20:25
“Iya da” 20:30
------
Minggu cerah pas banget buat main bareng Ica.
Aku dan Ica emang sudah janjian untuk main kerumah Dela.
Dari jam 10:00 WIB kami sudah berangkat kerumah Dela.
Alhasil dirumah Dela pun sama saja kaya dirumah sendiri, kami hanya tiduran.
Walaupun mereka asik main HP, aku lebih memilih untuk tidak main HP karena menurutku, ini waktu yang harus aku habiskan bareng mereka, main HP mah bisa dirumah.
Kami memang sering main bersama entah itu kerumahku, kerumah Ica ataupun kerumah Dela. Kami selalu menghabiskan waktu bersama sewaktu libur. Kalau kami sudah bersama sudah gak kenal waktu, keluar rumah sudah sore, itu sebabnya aku memilih gak megang HP kalau sedang bersama mereka.
Mungkin Manda sekarang lagi Chat aku.
Tapi ya sudahlah biarin dulu. Dia juga gitu kok kalau lagi bareng temen- temennya.
“Bel ini Manda Chat aku” Kata Ica
“Kenapa dia?”
“Mana ku tahu Cah” Kata Ica
Dia emang begitu kadang manggil Bela, kadang juga manggil Cicah. Yah pokoknya mah suka- suka dia aja.
“Ohhh ya sudah”
Dalam pikiran aku sih, apa Manda mau deketin Ica juga? Apa iya Manda kaya gitu? Tapi ya sudah lah biar aja, Kalaupun Manda seperti itu aku yakin Ica gak bakalan ngeladenin dia. Karena Ica tau aku deket sama Manda
“Cak, dikiranya kita enggak laper kali ya lama- lama disini” Kataku ke Ica sambil melirik Dela
“Ha ha ha iya nih, cacing- cacing sudah Konser Akbar didalem, sabar ya nak” Sambut Ica sambil mengelus- elus perutnya.
“Hahahaha”
Dela tertawa sambil meremas mulutku, karena dia sadar aku dan Ica sedang nyindir dia. Enggak sakit sih mulutku diremas dia, Cuma perih aja sariawanku kena gigi.
“Ya ya sabar, tunggu sini aja aku beliin dulu ya, mau beli apa?” Kata Dela.
“Beli yang bisa dimakan, soalnya kami laper” Kata Ica ngelantur.
“Kalau mau yang bisa dimakan mah racun juga bisa Cak” Kataku membalas Ica.
“Iya, mau kamu aku beliin racun?”
“Kalau tega sih, ya udah” Kata Ica dengan muka pura- pura memelas.
“Ya tega lah aha hahaha” Sambut Dela.
“Ha ha ha, basing Del yang menting kamu belinya bukan hasil ngutang aja kami maunya mah” Kataku.
“Iya nanti karena kita minta yang aneh, aneh kamu jadi ngutang ya cah” Sambut Ica
“ Ha ha ha, iya loh iya” Jawab Dela.
-------
Hari sudah sore.
Aku dan Ica pamit pulang dengan Dela.
Aku dianter Ica pulang, rumah kami juga kan deket, kalau aku kerumah Ica jalan kakipun gak bakal ngebakar lemak.
Sesampainya dirumah aku membuka HP dan benar Manda Chat aku, aku langsung bales.
![](https://img.wattpad.com/cover/142614726-288-k670366.jpg)
YOU ARE READING
Bagimu Aku Hanya Sebatas Debu
RomanceSebenernya aku takut untuk menulis ini, aku takut ada kesalahpahaman yang akan datang kepadaku. Aku hanya bertujuan agar aku tetap ingat dengan yang aku rasakan walaupun aku tahu tak terlalu penting mengingat sesuatu macam ini. Kalau setelah membac...