02

109 17 5
                                    

Bel berbunyi yang menandakan pergantian pelajaran. Karena tadinya jamkos, jadi kelasku sibuk dengan mengisi waktu yang langkah itu. Dan sepertinya pelajaran berikutnya akan ada guru yang mengisinya.

Saat kami sedang bercerita. Suara  pintu terbuka yang membuat seisi kelas terdiam saat pintu tersebut menunjukkan seseorang yang ada diluar kelas. Kami segera berlari ketempat masing-masing.

Yah siapa lagi kalau bukan guru yang akan mengisi pelajaran Ipa- fisika. Untungnya aku hanya ditempatku saja karena banyak teman sekelasku yang bertanya tentang asal-usulku. Jadi aku gak lari-larian kaya yang lain.

" Anak-anak, sebelum pelajaran dimulai Bapak mau salah satu dari kalian memimpin kita dalam doa." kata pak Hendri dengan suara yang lantang.

Untuk beberapa menit tidak ada yang bersuara. Entah karena gak ada yang berani, atau gak tau siapa yang akan ditunjuk.

Karena tidak ada satupun yang berani bersuara maka pak Hendri menunjuk salah-satu dari murid yang ada didalam kelas.

" Kamu." tunjuk pak Hendri kesalah satu anak yang paling belakang.
" silakan pimpin doa." sambung pak Hendri.

" Baiklah, teman-teman sebelum kita mulai, mari kita berdoa menurut kepercayaan kita masing-masing. Berdoa, mulai."

Terjadi keheningan untuk beberapa menit.

" selesai." ucapnya mengakhiri doa.

Pelajaran dimulai dan semua anak-anak tampak serius mengikuti pelajaran yang dibawakan oleh pak Hendri.  tampak sepertinya semua siswa takut jika dimarahi oleh guru ini, maka mereka mendengarkan apa saja yang diucapkan pak Hendri.

*****

Tringgggggggg.........

Suara bel panjang berbunyi. Pertanda pembebasan dari pelajaran yang melelahkan. Hampir semua siswa langsung menghampiri surganya, apalagi namanya kalau bukan kantin.
Tapi aku memilih tetap tinggal dikelas, karena tadinya mama udah nyiapin aku bekal.

Saat semua sudah kembali kekelas. Perlahan ketenangan menjadi keributan. Aku memilih untuk keluar kelas, karena keadaannya membuat siapa saja bisa langsung hilang pendengarannya.

" Cika, gue keluar dulu yah. Mau nyari udara segar." kataku berpamit ke Cika.

" Mau gue anterin gak." tawar Cika.

" Gak usah, gue keluar dulu yah." jawabku, karena aku pengen jalan sendiri aja.

" Yaudah, lo hati-hati ya...."

" Iya." jawabku sambil berlalu meninggalkan kelas yang amat-sangat riuh.

*****

Aku jalan disetiap koridor sekolah, melihat apa saja yang ada disekolah ini. Mataku tertuju pada sebuah taman yang terdapat air pancur ditengah-tengah taman tersebut. Aku berjalan melewati beragam jenis bunga yang idah. Aku duduk dikursi taman yang terdapat dibawah pohon yang rindang.

Dari sini aku dapat melihat bunga-bunga yang dihinggapi kupu-kupu dan melihat air pancur.

Sejuknya tempat ini. Tapi kenapa gak ada murid yang kesini ya. Batinku sambil memandangi kupu-kupu yang berterbangan.

Gak kerasa udah setengah jam aku duduk disini. Dan lima menit lagi bel masuk akan berbunyi. Aku lalu berdiri menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.

Saat aku hendak keluar taman. Aku gak ngeliat kalau ada lumpur didekat rerumputan tersebut dan akhirnya kakiku menginjaknya yang membuat sepatuku kotor.

" Ck, kenapa harus kaya gini sih." kataku menunjukkan mimik wajah kesal.

Untungnya ada air ditaman ini. Jadi aku membersihkan sepatuku terlebih dahulu.

My Badboy KayranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang