[2] Who is?

181 103 129
                                    

Areta berjalan melewati lorong-lorong Rumah Sakit untuk membeli sedikit jajanan pengganjal perut nya yang sedari tadi merengek agar segera diisi.

Ketika wanita itu sampai di pintu utama, ia melihat kerumunan yang berlari membawa seorang pria yang menuju ke Ruang UGD.

"Sepertinya sangat parah," batin Areta.

Areta pun melanjutkan perjalanan untuk memenuhi tujuannya tersebut.

Namun, entah mengapa ia jadi merasa penasaran dengan apa yang terjadi pada pria itu tadi.

Areta pun menanyakan kepada salah satu petugas yang ikut membantu membawa pria tadi.

"Permisi Pak, boleh tanya?" Pria tua itu membalikkan badan nya untuk mencari sumber suara tersebut, "oh iya neng, ada apa?"

"Pria yang barusan dibawa ke ruang UGD itu kenapa ya?" Tanya Areta penasaran.

"Anak muda tadi?" Areta pun mengangguk.

"Dia mengalami kecelakaan neng, ih serem deh. Mobil nya rusak parah neng ancur semua, pokoknya serem deh," jawab pria tua itu bergidik.

"Kecelakaan?" Areta membuka mulutnya seperti huruf 'o' karena kaget.

"Wah serem banget, jadi merinding saya. Oke Pak, kalau begitu terima kasih Pak infonya,"

"Emang ada apa neng? Neng kenal dengan anak muda itu?"

"Oh, bukan Pak. Cuma tadi saya liat parah banget gitu. Jadi, saya penasaran apa yang terjadi sama dia," jawab Areta menjelaskan.

"Oh gitu, kirain teh neng kenal."

**
Setelah mengetahui apa yang terjadi, Areta pun melanjutkan perjalanan dan melihat banyak pedagang di sekitar Rumah Sakit dengan menjual berbagai macam makanan dan minuman yang menggugah selera.

"Arghhhhhhh aku tak kuaaaaaat" Teriak Areta.

Areta berlari mendekati sebuah gerobak, yang menjual ketoprak dengan terburu-buru.

Bagaimana tidak? Ia sedari tadi menahan perutnya yang sudah berteriak meminta agar pemilik perut tersebut mengisinya.

Sesampainya di depan gerobak, Areta pun tanpa basa-basi langsung memesannya, "Pak, ketoprak 1 porsi ya makan disini. Cepet ya Pak hehe, udah laper banget niih."

"Sebentar ya neng," penjual ketoprak tersebut langsung membuat menu yang dipesan Areta tadi.

***

"Alhamdulillah, aaaah kenyangnya," kata Areta yang telah menghabiskan 1 porsi ketoprak tersebut.

"Berapa pak 1 porsi ketoprak nya?"

"15 ribu neng."

"Ini uang nya Pak."

"Terima kasih neng."

***
Setelah membayar ketoprak, Areta pun kembali menuju Rumah Sakit.

Areta berjalan dan tepat di depan ruang UGD Areta berdiri sekarang.

"Dimana ya cowok itu?" Gumam Areta.

Areta sekedar mengintip apa yang ada di dalam.

Jujur, entah mengapa Areta tidak bisa berhenti penasaran dengan pria tampan yang sekarang berada di ruang UGD tersebut.

*CKLEK*

"Kaget aku!" Gumam Areta dengan suara yang sangat pelan hingga tak terdengar.

Seseorang dari dalam membuka pintu ruang UGD.

Wanita itu memakai seragam perawat,
'ah suster' batin Areta.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya wanita itu.

"Gini Sus, bagaimana keadaan pasien yang mengalami kecelakaan dan baru dibawa ke UGD ini?" Tanya Areta to the point.

"Pasien tersebut sekarang dalam keadaan koma."

"Koma Sus?" Kaget Areta.

"Iya, saya permisi dulu."

Suster tersebut melangkahkan kaki pergi menjauhi wanita yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri.

'Koma? Kenapa koma? Kenapa harus koma?'

'Eh tunggu-tunggu. Kenapa gue jadi sibuk mikirin dia sih?'

'Gue akuin sih dia emang ganteng. Tapi, kan gue gak kenal!'

'Hadeeeh, gak bener nih gak bener.'

'Harusnya yang gue tanya itu diri gue sendiri. Kenapa gue malah nanya keadaan dia coba!'

"Aissssshhh"

Areta menepukkan telapak tangannya tersebut ke arah jidatnya.

'Plak'

"Adaw! Duuh sakit gila," Areta meringis kesakitan karena ulahnya sendiri.

'Ffffftttthhhh hahahaha, gila aja nih cewek!'

"Heh elo gak usah ngeta..."

Areta melihat ke arah sekelilingnya, namun ia tidak melihat ada seorang pun di sana.

"...wain."

'Suara siapa itu? Apa gue salah denger ya?' Batin Areta.

Areta pun meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke ruangan dimana Papah nya tinggal untuk sementara waktu.

*Cklek*

"Halo Pah. Areta udah selesai nih makannya, hehe sekarang jadi legaaaaa banget soalnya Areta makannya banyak loh saking lapernya hehe," Areta tertawa sedih.

"Pah, Papah kapan bangun?"

"Papah tahu gak? Tadi, pas Reta mau beli makanan, Areta liat ada cowok yang dibawa ke ruang UGD karena kecelakaan dan sekarang keadaannya sama seperti Papah ini,"

"Katanya, kalau orang yang koma itu roh nya bisa jalan-jalan loh Pah."

"Papah pasti bisa denger Areta ngomong kan?"

Areta terus saja berbicara tanpa henti kepada Papah nya yang sedang koma tersebut.

***

"Duuuh, Areta kebelet nih."

"Areta ke toilet dulu ya Pah."

Areta pun langsung terbirit-birit menuju ke toilet.

***
"Aaaaah lega,"

Wanita tersebut diam sejenak di depan kaca dan memperhatikan wajah nya sendiri.

Namanya juga wanita, jika bertemu kaca pasti mampir sejenak walau itu hanya sejenak bahkan berjam-jam!

"Cantik juga ya gue, hehe..," Gumam Areta sambil cekikikan.

'Gila, pede banget lo.'

Areta mendengar jelas suara tersebut. Tapi, tidak ada siapa-siapa di sana selain dia dan Papah nya.

"Apa ini hanya perasaan gue aja? Ah, tapi gue denger banget dengan jelas kalau barusan ada yang ngomong, lagian gue kan gak budeg."

'Emang lo gak budeg anjir.'

Areta membalikkan badannya dan menatap setiap detail ruangan tersebut.

"WHO IS SH*T?! Keluar gak lo? Jangan beraninya ngumpet lo!"

'Siapa juga yang ngumpet,'

orang gue ada di depan lo.'

****

Tbc

****
Holaaaa!!! Akhirnya update juga yaaaa hmmmm, makin penasaran gak nih? Kok Areta bisa denger tapi gak bisa melihat wujud sosok tersebut ya? Kenapa ya? Ada yang tahu? Hehe
-~-~-~-~-~-~
Jangan lupa readers, vote dan comment ya hehe!!!

See youu:*

Salam
#Elephwhite

Nice To Meet You (Too) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang