1- Who?

4.1K 121 0
                                    

-Aku terhentak ketika melihat nya begitu teguh mempertahankan sehelai kain penutup separuh Wajah nya. Perisitiwa itu membekas, hingga berhasil membuat ku terus membayangi Kedua bola mata bening itu-
(Adnan Muhammad azhar)

.
.
.

Manado, Indonesia

Bola-bola Mobil sport bening berwarna Merah menyala itu, tampak menyisir setiap je-jalanan kota Manado. Bola-bolanya menggelinding melewati setiap krikil maupun jalanan rusak yg berlubang.

Didalam mobil sport mewah itu, terlihat dengan jelas sosok lelaki tampan berkulit hitam, yang gagah sedang mengemudi dengan santainya, ditemani Musik Rock yg terdengar memenuhi seisi mobil itu.

Kepalanya dihentak-hentak kan sesuai alunan musik, sementara bibirnya tampak begitu fasih mengikuti setiap lirik yg dinyanyikan penyanyi, sesekali kakinya ikut menghentak mengikuti irama.

Sementara itu, Ketampanan yg ia miliki acapkali membuatnya berpose didepan kaca spion, ia begitu bangga dengan rupanya sendiri. Ketika larut dalam pesonanya yg terpantul indah pada kaca spion mobil sport itu, tetiba membuatnya kaget, kala melihat seseorang yg melintas begitu saja di depan mobilnya.

Ia lalu refleks mengnijak Rem mobil nya secara tiba-tiba,

Bruuukkkk...

Mata lelaki itu membulat, detak jantungnya berdetak tak beraturan, ia menelan ludah bak menelan pil pahit, keringatnya tetiba mengucur dengan sangat deras, sesaat ia mematung. Lalu kemudian memberanikan diri untuk keluar dari mobil.

Ia berdiri, mengintip dari balik pintu mobil sportnya, tampak jelas seorang perempuan berbaju kurung tergeletak tak sadarkan diri didepan mobilnya.

"Astaga, apa aku menabraknya?" Batin Adnan kacau

Adnan yg tadi begitu Percaya diri dengan ketampanan nya, kini berubah menjadi seperti singa yg ketakutan. Matanya kemudian melirik kesekitaran memastikan keadaan, bahwa tak ada satupun yg tau kecerobohannya.

Ketika yakin bahwa jalanan saat itu sepi, dan memastikan bahwa Situasinya Aman, ia pun kembali duduk dan menutup pintu mobilnya.

Sesaat ketakutan menguasai diri, Ia lalu berusaha keras untuk meyakinkan bahwa semuah akan baik-baik saja, hingga kemudian memutuskan untuk pergi dari tempat itu tanpa menghiraukan perempuan yg tergelatak pingsan didepan sana.

Ketika mesin mobil telah dinyalakan, dan bersiap untuk beranjak dari tempat menyeramkan itu, tiba-tiba keraguan kembali menyelimuti.

"Tidak tidak. kalau aku tinggalkan gadis itu ditempat ini dalam keadaan tak sadarkan diri, bukankah itu justru akan membuat posisi ku semakin tidak aman? Warga sekitar akan menemukan dia, dan Polisi, akan dengan sangat Mudah melacak ku." Fikirnya.

Pergulatan panjang pun terjadi, hingga akhirnya membuat ia memutuskan untuk kembali menghampiri perempuan yg tergeletak tak sadarkan diri itu, lalu kemudian
mempobong tubuh gadis tsb masuk kedalam mobil mewahnya.

"Semuah Aman." Ucapnya pelan,

Ia pun membaringkan gadis itu di tempat duduk yg berada di sampingnya, lalu melajukan mobil dengan kecepatan tinggi,

Malaikat berlesung Pipi 3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang