_/_/_/
"Felix, kamu berpacaran dengan Hyunjin?"
Suara seseorang menggema di dalam kelasnya. Pemilik nama yang ia sebutkan tadi menoleh dengan terkejut, membulatkan matanya dan membuatnya terlihat semakin lucu.
"Bilang apa sih kamu, Jisung? Ngaco!"
Orang yang disebut Jisung mendekati Felix dan duduk di hadapan lelaki itu dengan senyum sumringah.
"Wah wah, kamu tidak usah menyangkal faktanya. Aku melihat kamu berpelukan dengan Hyunjin kemarin, ayo ngaku!"
Pipi Felix bersemu merah, untung saja kelas tidak begitu ramai dan kabar baiknya Hyunjin belum datang karena dia terbiasa datang siang hingga bisa saja terlambat.
"Tidak! Jangan menyebarkan gosip aneh."
Jisung mencebikan bibinya, matanya kemudian melirik kearah sepatu yang sedang digunakan oleh Felix. Bagus Felix, Jisung ternyata menyadarinya.
"Lihat! Sepatu barumu itu pemberian dari Hyunjin, kan? Dia pernah mengatakan ingin membeli sebuah sepatu padaku. Jujur saja!"
"Ya, benar ini sepatu darinya, tapi aku tidak berpacaran dengannya, berhenti berbicara omong kosong."
Semua pasang mata yang menyaksikan perdebatan antara Felix dan Jisung pun mengalihkan pandangan mereka pada satu sosok yang baru saja datang dan masuk ke dalam kelas.
Tersangka utama dalam perdebatan Felix dan Jisung.
"Pangerannya Felix datang! Wah, tampan sekali, kan? Ingin aku memukul wajahnya."
Felix yang menyaksikan ulah Jisung yang berlebihan itu lalu menggelengkan kepalanya. Jelas lelaki itu sedang menggodanya.
Hyunjin terkejut tentu saja, mengapa suasana kelas sangat gaduh saat ia memasukinya.
"Ada apa? Kenapa seperti ini?"
"Apa benar kamu berpacaran dengan Felix?"
Hyunjin terkejut dengan pertanyaan dari Jisung. Ia ingin sekali berkata ya, namun pada kenyataannya memang berbeda.
Hyunjin tertawa.
"Kamu kenapa? Kok bisa-bisanya bertanya itu. Aneh, sudah jelas aku dan Felix memang dekat karena kami berteman."
"Tapi Hyunjinㅡ"
Hyunjin tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit. Lebih tepatnya sedang menyembunyikan rasa sakit di hatinya juga memberi sebuah isyarat agar Jisung diam.
Jisung yang merasa ada yang janggal memutuskan untuk diam dan berjalan menuju kursinya. Firasatnya buruk. Tak mungkin jika Hyunjin ditolak kan? Atau si bodoh itu belum menyatakan perasaannya?
Ah, Jisung bingung dan butuh penjelasan yang sangat jelas mengapa pagi ini sepasang manusia itu bertingkah aneh.
Situasi kelas pun mulai berjalan seperti biasanya. Ada yang sedang menyalin sebuah jawaban dari buku temannya, ada yang sedang bergosip ria, ada yang sedang tidur, berdandan, hingga para siswa pintar yang sedang membaca ataupun mengerjakan sesuatu di bukunya.
"Selamat pagi, Felix."
Hyunjin berjalan melewati Felix yang sedang membaca bukunya, mengusak rambut lelaki itu dan membuat si pemilik mendongak.
"Apa kamu sudah makan?"
Hyunjin menggeser sebuah kursi di samping Felix, kemudian memulai acara 'mari mengganggu Felix'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You [Hyunjin x Felix] ✔
FanficHyunjin yang tergila-gila pada Felix, dan Felix yang tak bisa memilih. Hyunlix Bahasa Baku.