_/_/_/
"Felix! Kamu mau pulang atau tetap di sini?"
Lelaki pemilik kaki jenjang itu menghampiri pemilik tubuh bernama Felix. Duduk di hadapan Felix dan memperhatikannya yang sedang mencatat materi pelajaran yang baru saja selesai.
Felix menatap lelaki itu dengan jengah.
"Menghalangi saja sih? Menyingkirlah!"
Tangannya berusaha menggeser tubuh di hadapannya dengan kuat, namun tetap saja kokoh dan sama sekali tidak bergeser satu mili pun.
"Jawab dulu."
"Aih, tentu aku akan pulang setelah menulis ini. Tapi kamu malah menghalanginya!"
"Baiklah."
Hyunjin tersenyum. Ia berjalan dan meninggalkan Felix sendirian di dalam kelas.
Lelaki berparas cantik itu melanjutkan kembali acara 'mari menulis' miliknya. Namun kini ia tampak murung.
Siapa yang tidak kesal saat kamu ditinggal begitu saja sendirian oleh orang yang kamu sukai? Felix kesal tentu saja. Ia sampai berfikir apakah Hyunjin sudah mulai menjauhinya atau tidak.
Felix membuang seluruh fikiran anehnya dan kembali mencatat materi di papan tulis.
Felix itu pengingat yang kuat. Ia bisa ingat bahkan hanya dengan membaca puluhan kata-kata dalam waktu singkat. Ia juga bisa mengingat sesuatu yang diucapkan walaupun dia dalam keadaan sedang melakukan aktivitas lain.
Ia menyelesaikan catatannya dalam waktu yang tidak sebentar, sekitar 20 menit hingga rasanya badan dia mulai kaku karena terlalu lama duduk.
Bagaimana tidak? Sedari pagi dia hanya keluar untuk makan bersama Changbin, sisanya ia habiskan di atas tempat duduk! Pantat dia sudah seperti mati rasa.
Ia merapikan buku dan juga alat tulis yang terletak di atas mejanya, memasukkannya ke dalam tas dan mulai berjalan meninggalkan kelas.
Felix sempat berhenti di pintu kelasnya untuk memasang tali sepatunya yang lepas.
"Sudah selesai?"
Hampir saja ia terjungkal karena terkejut pada sosok yang tiba-tiba berdiri di depannya. Rasanya ingin sekali mengumpat.
"Kenapa masih di sini?"
"Temani aku main basket ya."
Sosok itu ㅡHyunjin, menggenggam jari Felix dan menariknya untuk mengikutinya tanpa si pemilik setujui terlebih dahulu.
"Kamu kan tidak ada jadwal latihan hari ini."
"Aku bosan." Adunya, "Bermain sendirian rasanya aneh."
Felix hanya duduk dan menatap Hyunjin yang sedang menaruh tas dan juga mengambil bola basket.
Saat ini mereka berada di dalam ruang ganti dan tebak apa yang terjadi!
Hyunjin membuka baju seragamnya dan memperlihatkan kulit mulusnya di depan mata Felix.
Felix tidak dapat berkata apapun karena sungguh perut itu terbentuk dengan sempurna.
Hyunjin mengganti seragamnya dengan kaos biasa, bukan kostum club basket miliknya.
"Di sini aku hanya akan menjadi penontonmu? Membosankan sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You [Hyunjin x Felix] ✔
FanfictionHyunjin yang tergila-gila pada Felix, dan Felix yang tak bisa memilih. Hyunlix Bahasa Baku.