Pada hari itu disekolah Willy melamun di kantin dan tiba-tiba lewat Tina sahabatnya Anggun...
"Hey Wil? Kamu suka sama Anggun ya?..". Tanya Tina penasaran.
"Sebenarnya sihh...,memang kenapa?". Jawab Willy pasrah.
Lalu Tina menjelaskan dan menjabarkan curahan hati Anggun yang sebenarnya dan...
"Maaf bukannya memutuskan harapanmu tetapi memang benar adanya. Lebih baik kamu mengetahui hal ini daripada kamu menyesal nantinya berharap yang tak pasti". Kata Tina dengan yakin.
Lalu Willy hanya terdiam dan mengucapkan terima kasih kepada Tina. Dan saat di kelas ia memikirkan dalam hatinya.
"Bagaimana aku mengharapkan kepastian dari orang yang tulus kusayangi, sedangkan dia menyayangi orang yang diharapkannya itu."
Willy sangat terkejut mendengar hal itu yang belum pasti dan setiba pulang sekolah Ia bertemu dengan Bagas.
"Gas, nanti balik bareng yaa gua mau ngobrolin sesuatu". Ujar Willy.
"Maaf yaa hari ini gua ga bisa ada acara soalnya". Jawab bagas dengan santai.
"Ohh yaa baiklahh". Pasrah Willy mencari waktu lain.
Lalu selepas pulang sekolah di tengah perjalanan sembari mengendarai motor Willy melihat dari kejauhan ada Bagas dan Anggun sedang naik motor berdua.
Lalu Willy berhenti dan merenungkan di dalam hati
"Ternyata yang kuharapkan berharap pada sahabatku"
Lalu selepas Willy melihat kejadian itu ia berhenti mengharapkan Anggun dan mulai menjauh darinya. Iya mengalah dari sahabatnya itu dan lebih memilih persahabatannya itu....hingga Willy pun harus merelakan rasa sakit itu...
"Untuk apa aku melarang sedang aku bukan siapa siapa".
"Lebih baik sakit sendiri,dibandingkan menyakiti teman sendiri".
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Pernah Hilang
Teen FictionCinta adalah rasa. Rasa sayang dan rasa suka. tanpa cinta hidup tak bermakna. Bukan hanya rasa sayang dan suka. Cinta juga butuh perjuangan dan pengorbanan Willy setyoadji seorang pemuda penuh rasa cinta. Yang bingung entah dimana tempat yang tepat...
