Ayah

5 1 0
                                    

Biasanya disaat seperti ini aku bersama ayah, menonton acara pencarian bintang dangdut itu hingga larut malam. Kami biasa menertawakan tingkah-tingkah lucu pembawa acaranya. Ayah, taukah ayah kalau Ais rindu Ayah. Kalau waktu itu Ais gak pergi lagi apa ayah bakalan tetep kuat dan bertahan lebih lama bareng Ais ?.

Banyak hal yang akhirnya aku ketahui setelah Ayah pergi untuk selamanya, yang membuat hatiku terluka. Bukan terluka karena apa yang di ceritakan padaku, hanya saja aku terluka karena terlambat menyadaei betapa Ayah mencintaiku. Dahulu saat ayah ada, aku sibuk memikirkan kebahagiaanku yang tak pernah bisa kudapatkan dari ayahku. Dukungan yang kufikir tak pernah di berikan oleh Ayahku, perhatian yang tak pernah kusadari. Ayah, Ais menyesal.

Tanpa sadar aku meneteskan air mata, menyesal akhirnya mengetahui betapa Ayah sangat mendukungku, membela setiap jalan yang ku pilih meskipun di depanku dia selalu menasehati dan seakan meragukan pilhanku. Dia Ayah yang selalu mendukungku dari belakang, dia yang kelihatannya selalu diam di depanku tapi nyatanya selalu membimbing langkahku dalam doanya. Aku yang selalu di banggakannya di depan semua orang padahal kenyataannya aku selalu mengecewakannya, menyakiti hatinya. Aku menyesali semuanya.

Otakku kembali memutar kepingan kisah masalalu indah yang selalu berusaha Ayah berikan kepada anaknya, setiap peluh yang bercucuran untul menghidupi anaknya yang tidak tau balas budi ini. Anak durhaka yang ketika ayahnya sakit malah pergi menjauh untuk membuktikan bahwa dia sudah Dewasa. Padahal nyatanya orang tua yang paling tau seberapa dewasa anaknya, namun selalu menganggap putrinya anak kecil karena dia ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Putrinya, ingin menjadi saksi pertumbuhan anaknya. Di sinilah aku menyadari setiap orang punya caranya sendiri untuk menyampaikan cintanya. Aku salah, aku berdosa.

Aku tau apapun yang ku akui, apapun yang kusadari akhirnya tak akan pernah mengembalikan Ayah. Dia akhirnya tak sanggup lagi, dia terlalu lelah menyadarkan putrinya hingga dia menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Jangan tanya bagaimana hancurnya aku, jangan pernah. Pulang dalam keadaan setengah sadar menerima kabar kepergian orang paling penting dalam hidup kalian. Tiba, menemukannya sudah tidak bernafas dan terbungkus kain putih, tersenyum dengan gagahnya seperti orang tertidur pulas. Apa kau tak akan hancur ? Itulah saat di mana aku merasa duniaku runtuh menimpaku.

Aku tak pernah membayangkan apa rasanya hidup tanpa beliau disisiku, tanpa beliau di sampingku, tanpa beliau mendukungku walau hanya lewat doa. Sama sekali tak pernah. Sudah 4 bulan berlalu dan hingga saat inipun aku masih tidak terbiasa.

🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬

Aku terbangun karena panggilan Bunda dari luar, ku cari handphone di samping bantalku kulihat jam menunjukkan pukul 5:37 pagi. Aku bangun dengan malas langsung menuju kamar mandi, mataku rasanya enggan terbuka. Agak perih dan bengkak, mungkin sisa tangisku semalam yang tak henti sampai aku lelah dan tertidur. Untungnya hari ini aku meliburkan diri, karena besok adalah hari pertama aku masuk bekerja di restaurant tempat temanku bekerja sebagai salah seorang koki. Yah setidaknya ada 2 orang yang aku kenal, jadi lebih mudah bagiku untuk beradaptasi.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 13.30 aku bergegas mengambil kunci motor lalu berpamitan pada bunda.
"Bun, Ais berangkat ya. Doain hari pertamanya lancar" pintaku pada bunda.
"Iya Sayang, bunda selalu mendoakanmu"
"Makasi bunda, Ais berangkat. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Aku tiba sekitar 8 menit di restaurant itu, langsung kucari seseorang bernama Ita seperti yang di instruksikan kepadaku. Aku menyalaminya dan memperkenalkan diriku sebagai kasir baru, dan ternyata aku buka  satu satunya. Bersamaku ada 2 orang gadis cantik yang juga masuk di hari ini.




#minta kritik dan sarannya ya 🙏
Mohon dukungannya juga.
Terima kasih udah mau sempatin baca 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepanjang Selat LombokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang