Seperti kataku sebelumnya, aku akan menjelasakan alasan kenapa aku membunuh mereka....
Sebelumnya perlu kau ketahui bahwa aku tidak suka dengan orang - orang yg menyakiti orang yg kusayangi seperti mom dan Lupta. Karena itu aku membunuh ibu tiriku, dia adalah penyebab kehancuran di keluargaku.
Dan.....
Aku tidak pernah percaya kepada siapapun termasuk keluargaku sendiri, contohnya saja Ayahku. Ia adalah idolaku, orang yg sangat kubanggakan. Tapi, ia berhasil melukis luka yg besar dihati kami. Kecuali Lupta dan Mom, aku mempercayai mereka tapi tidak sepenuhnya.
PERTAMA...
Guru killer..... ia adalah orang yg sangat kubenci karena mulutnya berhasil melontarkan kata kata tajam kepada Lupta dan aku.
Awalnya aku anggap itu hal biasa. Namun, lama lama aku perhatikan begitu banyak yg benci padanya. Disanalah aku mulai berminat untuk melakukannya. Pucaknya, saat ia mulai menghina ibuku karena ulah Lupta yg melawan padanya. Disanalah emosiku memuncak dan terlintas sebuah ide dikepalaku. Ditambah dengan sebuah paksaan, dia selalu memaksa dan mengancam kami para murid.
Aku pergi keparkiran dan mencari kendaraanya. Maka kumulai aksiku, kuputuskan rem kendaraannya. Setelah itu aku menelponnya dengan suara samaran, mengabari kepadanya bahwa kerabatnya mengalami kecelakaan. Setelah itu aku mencari tempat yg pas untuk menyaksikan semua yg terjadi dan menunggu sebuah kabar yg sangat ingin ku dengar.
Beberapa menit kemudian, dapat kulihat ia berlari kearah kendaraannya setelah keluar dari kantor. Ia mulai menaiki kendaraannya dan melajukannya dengan kelajuan 20km. Tapi, pas keluar dari perkarangan sekolah kelajuannya bertambah dan semakin kencang.
***
Bel pulang berbunyi......
Sudah 4 jam dari kepergian guru killer itu. Namun, aku belum mendapat kabar apa pun.Tapi, baru saja aku hendak beranjak dari mejaku untuk pulang. Tiba tiba saja suara daru sebuah speker menghentikan aktifitas kami yg ada dikls termasuk aku.
'Diberitahukan kepada seluruhnya, kami tadi mendapat kabar bahwa guru mata pelajaran bahasa asing kalian meninggal dalam sebuah kecelakaan dan besok diharapkan kepada seluruh siswa agar dapat hadir diacara pemakamannya pada pukul 8 pagi'
Itulah suara yg keluar dari sebuah speker. Seluruh siswa heboh karena mendapat kabar tersebut. Karena tidak ada yg menyangka akhirnya mereka bebas dari neraka yg selama ini menjerat mereka.
Apa aku sedih? Apa aku menyesal? Merasa bersalah? Karena telah membunuhnya, tentu tidak. Toh, semua orang juga berbahagia atas kematiannya. Lalu apa yg aku lakukan? Yg dapat kulakukan hanyalah membentuk senyuman seringai dibibir ku atas keberhasilanku.
Kedua....
Ginella Floss... wanita yg menghancurkan hubungan dua sahabat yaitu Lupta dan Deuca.
Aku membunuhnya?
Iya....
Bagaimana caranya?
Aku menolaknya hingga tertabrak...
***
Aku sudah mendengar semuanya dari mulut busuk wanita itu. Bahwa ia hanya ingin menghancurkan Lupta dan Deuca. Lupta pun mendengar hal itu. Membuat aku merasa terluka.
Akhirnya aku memutuskan sesuatu hal......
Aku melihat Ginella berdiri ditepi jalan, sepertinya ia ingin menyebrang. Lalu kuhampiri dan berbicara padanya.
"Ginella Floss?" Tanyaku.
"ya,,,,ada apa? Ah...bukannya kamu kembaran Lupta? Kenapa kau mengikutiku? Apa kau menyukai ku? Apa kau penguntit?" Tanya gadis itu dengan gaya sombongnya yg membuatku sangat jijik padanya.
"Hmm...sepertinya kata kata mu yg terkahir tidak benar. Aku bukan penguntit"
"Lalu kenapa kau mengikutiku? Ingin menembakku disini, agar Lupta tidak melihat? Cihh....akhir akhir ini begitu banyak yg mengejarku. Aku tahu aku cantik dan populer. Ini sangat menyusahkan."
"Aku akan membantu mu, agar kau tidak merasa kesusahan lagi." Balasku dengan sedikit senyum.
"Bagaimana caranya? Cih...sudahlah... aku ingin pulang."
"Suadah kukatakan bukan, kalau aku akan membantumu. Jadi kau tidak boleh menolak. Karena bagaimana pun kau akan tetap mendapat bantuan dariku," ucapku dengan sebuah senyum seringai, dapatku lihat perubahan ekspresi gadis itu.
"Apa yg kau katakan?" Ucap gadis itu sambil berjalan mundur.
'Dengan begini pekerjaan ku jadi mudah, Teruslah mundur.' Batinku.
Saat aku mendengar suara mobil truk yg melaju sangat kencang, senyum seringai pun kembali muncul diwajahku.
"Ucapkan terimakasih sekarang karena kau akan terbebas dari pria pria yg mengejarmu," ucapku dengan sebuah senyuman yg manis. " kau termasuk orang beruntung, karena kau bisa melihat senyumku yg langka ini" sambungku. Aku memang tidak pernah melihatkan senyumanku kepada siapapun, kecuali pada Mom dan Lupta, itupun sangat jarang.
Bruukkkk........
Sebuah cairan kental berwarna merah dan masih segar mengalir dari tubuhnya. Setelah itu aku meletakkan kode diatas tubuhnya. Sama seperti guru killer itu aku juga meletakkan kode itu didekat kendaraanya.
Aku sudah membantunya dari kehidupannya yg menyusahkan itu. Tapi, aku tahu ia sangat suka dikejar kejar pria dan hidup populer.
Setelah itu, aku pulang dan mengistirahatkan tubuhku yg lelah ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
our secrets
Mystery / ThrillerSebuah kasus pembunuhan yg terjadi membuat semua orang resah dan takut. Anehnya, ini terjadi dilingkungan sekolah. Ia membunuh korbannya dan meninggalkan sebuah kode yg sangat sulit dipecahkan. Siapa yg berhasil memecahkannya maka ia akan mendapat s...