Pagi itu,
Ketika ketika sang mentari dengan gagah memancarkan surainya
Tiap-tiap insan larut dalam kesibukannya
Betapapun riuh yang kudengarkan
Namun hanyalah sepi yang kurasakanPagi itu,
Ketika kau muncul di antara ramainya suasana
Senyum sejukmu yang membuatku terpana
Tak satupun titik selain mata indahmu kupandang
Kutetapkan hari ini pelangi 'kan menjelangNamun pagi itu,
Kusadari sebuah kenyataan yang teramat sendu
Ternyata lengkungan indah di bibirmu bukanlah untukku
Sakitnya hati ini tak terkira
Ketika kau peluk dirinya penuh mesraPagi itu,
Begitu hebatnya sekian menit dalam hidup
Mengubah yang indah seketika redup
Apakah alur yang terlalu kejam dan tambung
Atau hanya harapan yang terlalu dalam merundung-27 Maret 2018-

KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Sajak yang Tak Tersampaikan
PoetryHanya sekadar lantunan kata hati yang tak sempat terucap pada sang pemilik separuh jiwa.