31

1K 60 6
                                    

Kamu tahu, kenapa aku bisa bertahan sejauh ini? Karena yang aku tahu, hanya kamu yang dapat membuatku nyaman. Hanya kamu yang tahu cara membuatku tersenyum, dan hanya kamu yang paling mengerti aku.

Kalian ingin mengatakan aku bodoh? Silahkan. Aku tidak masalah. Karena memang pada dasarnya, sangat sulit untuk terbiasa tanpa orang yang berhasil membuat kita begitu nyaman.

-annisyatm

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT⚠

Aletta dan Angga berjalan beriringan menuju mobil Angga dengan senyum merekah. Acara pensi selesai satu jam yang lalu. Tangan Aletta masih menggenggam tali balon dan juga bunga mawar. Jika kalian bertanya hari apa yang paling membahagia kan bagi Aletta, dengan tegas Aletta akan mengatakan bahwa hari ini, tanggal 9 April 2017 adalah hari yang paling membahagiakan. Ketika Ia dan Angga kembali bersatu, dan terikat kembali dengan hubungan yang bernama 'pacaran'.

Aletta dan Angga memasuki mobil. Aletta meletakkan balon-balon pink tersebut di belakang, dan tetap memegang bunga mawar itu.

"Ngga, itu kamu bilang di dalam balon itu ada kertas yang berisi harapan kamu, kan? Aku pengen baca dong. Kepo tahu", kata Aletta.

"Pengen aja atau pengen banget?", goda Angga sambil menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan halaman sekolah.

"Ihh dua-duanya. Boleh, ya?", pinta Aletta.

"Ya udah boleh. Tapi kita makan dulu ya? Habis itu ke rooftop buat liatin harapan-harapan aku", kata Anga.

"Siap, bos", kata Aletta sambil tersenyum dan mempraktekkan gerakan hormat. Angga terkekeh sambil mengusap pelan kepala Aletta. Aletta merengkuh lengan Angga dan bersandar di bahu Angga, sedangkan Angga sudah tersenyum lebar sambil tetap fokus pada jalanan.

"Makasih, untuk semuanya Angga", kata Aletta pelan.

"Sama-sama. Aku juga mau bilang makasih, karena kamu udah kasih aku satu kesempatan lagi", jawab Angga. Aletta tersenyum.

"Ini kita mau makan dimana?", tanya Aletta.

"Pecel lele aja mau? Langganan Papa sama Mama aku dulu waktu lagi pacaran", ajak Angga.

"Wah, berarti pecel lelenya udah lama dong ya?", tanya Aletta. Angga mengangguk.

"Iya, udah 25 tahunan gitu. Tapi pemiliknya baru 45 tahun. Pelayan sama pemiliknya juga udah kenal sama keluarga aku", kata Angga.

"Aku jadi penasaran. Ya udah makan di sana aja Ngga", kata Aletta. Angga mengangguk sekilas, tetapi tetap fokus pada jalanan.

5 menit kemudian mereka sudah sampai di salah satu warung pecel lele yang sederhana. Memang tidak besar, tetapi tidak juga kecil. Angga dan Aletta masuk beriringan dan duduk di lesehan.

"Wah, ada Den Angga. Udah lama gak kesini, Den. Semalam Bapak sama Ibu aja kesini, tapi hanya berdua. Mau nostalgia katanya", kata salah satu pelayan yang menghampiri Angga dan Aletta.

"Iya nih Mang. Pantesan semalam dicariin Papa sama Mama nggak ada. Ternyata kesini", kata Angga sambil terkekeh.

"Ini siapa, Den? Pacarnya ya?", tanya pelayan tersebut.

Still Here (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang