17. Pernikahan Ronald

3.8K 414 45
                                    

"Jangan pergi lagi, kumohon."
-Draco

----

"Ibu, di mana baju pengantinku?"

"Ro--"

"Ya ampun...di mana aku meletakan sepatuku?"

"Hei--"

"Aduh...kenapa rambutku berantakan sekali?"

"Ka--"

"DI MANA SISIR?! AKU BUTUH SISI-hmmph."

"Ron, tenanglah!"

Ginny membekap mulut Ron yang sangat berisik. Ini adalah hari pernikahan Ron dan dia sangat gugup dan ketakutan. Dia ingin semuanya berjalan dengan sempurna. Tetapi, ironis sekali, dia bahkan tidak mempersiapkan semuanya dari semalam. Maka, terjadilah kekacauan di kediaman Weasley.

Keributan itu membuat Hermione tidak bisa terlelap lagi. Dia sudah mencoba berkali-kali untum menutup matanya kembali, tetapi dia gagal. Akhirnya, dia segera turun dari kasur yang dia tiduri dan segera keluar untuk mencari sumber keributan. Ketika dia tiba di hadapan Ron, dia melipat tangannya di depan dada dan melihat ke arah Ron dengan tatapan tajam.

Ron menghempaskan tangan Ginny yang membekap mulutnya. "Apa?"

"Kau mengganggu tidurku," kata Hermione dengan nada yang cukup dingin.

"Ini hari pernikahanku dan aku ingin itu sempurna. Apa salahnya?"

"Argh, terserah," kata Hermione lalu pergi ke halaman dengan perasaan kesal.

Entah kenapa, dia marah. Dia kesal. Dia tidak suka. Suasana hatinya mendadak menjadi buruk, bukan karena keributan bodoh yang membangunkannya. Tapi, tentang mengapa keributan itu terjadi.

Ron sampai sepanik itu untuk Lavender. Apakah Ron pernah melakukan itu pada Hermione? Dia bahkan pernah meninggalkan Hermione. Kenapa hanya pada Lavender? Dia tidak suka.

Dia...cemburu.

"'Mione, kau baik-baik saja?" tanya seseorang sambil menepuk pundak Hermione.

"Oh, Arthur. Ya, aku baik," balas Hermione setelah mengetahui orang yang belakangnya itu ternyata seorang Arthur Weasley yang sudah dianggapnya seperti seorang ayah.

"Aku tahu kamu cemburu melihat mereka. Sesak 'kan rasanya?"

Tanpa sadar, Hermione mengangguk tanda setuju dengan pertanyaan Arthur. Kapan Ron sepanik itu untuknya? Ah, bukan Ron. Kapan Draco akan seperti itu kepadanya? Kapan dia akan memperlakukan Hermione seperti Ron memperlakukan Lavender? Kapan Draco akan benar-benar mencintainya tanpa ada sedikit pun niat untuk menyakitinya?

"Kau tahu, ada tujuan rasa sakit itu ada. Ada alasan kenapa air mata bisa mengalir. Itu semua karena setelah rasa sakit, telah tersedia rasa bahagia dan dibalik air mata, ada tawa lebar yang perlahan mengintip," kata Arthur yang membuat Hermione tersenyum ke arahnya.

"Ya, aku tahu."

"Sudahlah. Tidak usah merasa sedih lagi. Bukankah kau harus bersiap-siap? Ayo cepat. Nanti kau terlambat."

Hermione berbalik ke arah Arthur dan memeluknya dengan erat. "Terima kasih, Arthur," katanya.

"Ya. Kapanpun kau membutuhkannya," kata Arthur sambil mengusap-usap kepala Hermione.

Akhirnya, Hermione melepaskan pelukan itu dan masuk ke dalam rumah. Setelah itu, dia membersihkan dirinya dan mulai bersiap-siap untuk pesta sebentar malam. Dia belum memakai gaun. Dia bersiap-siap untuk membantu mendirikan tenda atau lainnya.

Draught of Living Death (Dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang